Link Pendaftaran Audisi Umum Bulu Tangkis Calon Atlet PB Djarum

Berikut link pendaftaran audisi PB Djarum yang mencari pebulu tangkis berbakat. Audisi tahun 2025 menyasar atlet U-11, KU 11 dan KU 12 tahun.

Editor: Eko Priyono
Warta Kota/HO/Megapro Communications
AUDISI BULU TANGKIS - Ketua tim pencari bakat audisi umum PB Djarum 2025 Sigit Budiarto (dari kiri ke kanan), koordinator tim pencari bakat atlet putra Fung Permadi, program director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin, koordinator tim pencari bakat atlet putri Yuni Kartika dan technical advisor PB Djarum Aryono Miranat berpose dalam acara konferensi pers "Audisi Umum PB Djarum 2025" di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Tertarik menjadikan anak sebagai pebulu tangkis profesional? Tidak ada salahnya jika Anda mengikutsertakan mereka ke Audisi Umum PB Djarum.

Ya, Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum kembali menyelenggarakan audisi di tahun 2025. Seleksi bertajuk "Audisi Umum PB Djarum 2025" ini dijadwalkan berlangsung di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, 8-12 September 2025 mendatang.

Penyelenggara tahun ini menyasar tiga kelompok usia (KU) yakni di bawah usia 11 tahun atau U-11 (peserta berusia 8-10 tahun/kelahiran 2015-2017), KU 11 (peserta berusia 11 tahun atau tahun kelahiran 2014), serta KU 12 (peserta dengan usia 12 tahun atau tahun kelahiran 2013) putra dan putri.

Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation mengatakan audisi ini bukan sekadar proses pencarian bibit pebulu tangkis berbakat melainkan bagian penting dari regenerasi dan penguatan ekosistem bulu tangkis Indonesia.

Pria yang juga Ketua PB Djarum ini menyebut tahun lalu, jumlah peserta mencapai 1.966 atlet dari berbagai penjuru Tanah Air.

Yoppy berharap animo tahun ini meningkat dan selaras dengan meningkatnya kualitas. Pihaknya menggelar audisi agar para atlet belia memiliki wadah untuk menguji hasil latihan.

"Kami menyediakan beasiswa bulu tangkis yang diperebutkan sebelum bergabung menjadi keluarga besar PB Djarum. Kami harap melalui audisi ini akan lahir atlet berkualitas super untuk meningkatkan kejayaan bulu tangkis Indonesia," kata Yoppy.

Menurut Yoppy, tim pencari bakat akan diisi jajaran pelatih PB Djarum yang dipimpin Sigit Budiarto. Fung Permadi didapuk sebagai koordinator tim pencari bakat atlet putra sedangkan Yuni Kartika menjadi koordinator tim pencari bakat atlet putri.

Sederet legenda bulu tangkis Indonesia turut memantau bakat peserta sejak hari pertama di antaranya Hendrawan, Aryono Miranat, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Lius Pongoh, Hariyanto Arbi, Richard Mainaky dan Maria Kristin.

Sigit mengatakan proses seleksi tahun ini dirancang ketat guna menjaring atlet berkualitas sesuai kriteria. Juara Dunia 1997 ini berharap talenta-talenta muda berbakat lebih banyak bermunculan dibanding tahun sebelumnya.

"Kami berupaya menjaring bibit-bibit yang bertalenta super, baik dari segi teknis maupun non-teknis. Dari segi teknis tentu mereka yang sudah memiliki dasar pukulan maupun 'footwork' bagus, sementara non-teknis kami melihat dari potensi atau bakat dan mental diimbangi dengan daya juang. Kami berharap agar atlet-atlet calon generasi masa depan memiliki kedua aspek tersebut untuk menggapai prestasi dan cita-citanya menjadi pemain dunia," ujar Sigit.

Cara pendaftaran

Sementara koordinator tim pencari bakat atlet putra sekaligus manajer tim PB Djarum, Fung Permadi menjelaskan tiga KU yang disasar pada audisi tahun ini bertujuan untuk meregenerasi para atlet senior di setiap sektor.

"Kami berupaya agar setiap tahun kelahiran punya pemain pelapis yang berpotensi untuk menjadi pemain dunia. Sementara keperluannya di tahun ini U-11, KU 11, dan KU 12 untuk nantinya meningkat U-13, U-15 dan semakin mengerucut. Sedangkan mengenai kriteria dari kami tentunya mereka yang memiliki teknik dasar dan feeling touch pukulan yang baik, serta punya potensi untuk bersaing di tingkat dunia," ucap Fung.

"Aspek lain yang menjadi penilaian tentu bakat, mental, serta kecerdikan mereka ketika bertanding. Jadi postur sangat dipertimbangkan, kecuali memang atlet itu punya bakat yang sangat istimewa. Tapi kalau tergolong biasa saja, kami tetap mengutamakan postur terutama tinggi badan atau yang punya potensi tinggi," timpal Yuni, yang turut mengantarkan tim Indonesia meraih Piala Uber 1994.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved