Perang Timur Tengah
Gedung Putih Ingin Berperang dengan Badan Intelijen Pertahanan AS yang Bocorkan Data Militer
Gedung Putih bersumpah akan berperang dengan Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat yang membocorkan hasil serangan ke situs nuklir Iran.
WARTAKOTALIVE.COM - Gedung Putih bersumpah akan berperang dengan Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat yang membocorkan hasil serangan ke situs nuklir Iran.
Dimuat Al Mayedeen, pemerintahan Trump berencana untuk membatasi bagaimana informasi rahasia dibagikan kepada Kongres Amerika Serikat (AS).
Dalam laporan yang bocor disebut pemboman AS baru-baru ini terhadap fasilitas nuklir Iran kurang efektif.
Hal ini berbeda seperti yang diklaim Presiden Trump yang mengaku berhasil menghancurkan total 3 situs nuklir Iran.
Kebocoran tersebut memicu kemarahan di Gedung Putih dan mendorong penyelidikan FBI.
Para pejabat mengklaim bahwa laporan awal Badan Intelijen tidak lengkap dan hanya berdasarkan citra satelit.
Seorang pejabat senior Gedung Putih seperti dimuat Al Mayedeen Kamis (26/6/2025) mengaku siap mendeklarasikan perang terhadap para pembocor
"Kami mendeklarasikan perang terhadap para pembocor," kata seorang pejabat senior Gedung Putih.
Baca juga: Kematian Pendaki Brazil di Gunung Rinjani Jadi Sorotan Internasional
Dari kebocoran itu, pemerintah AS melakukan berbagai upaya untuk memperketat akses ke intelijen.
Para pejabat menuding kebocoran terjadi setelah dokumen tersebut dirilis di CAPNET. Kroni Donald Trump pun mendesak pengurangan akses Kongres terkait informasi intelijen.
Pembatasan lebih lanjut kemungkinan akan mengobarkan kekhawatiran tersebut. Namun, pejabat pemerintah tetap bersikap menantang.
"Tidak ada alasan untuk melakukan ini lagi," kata salah seorang pejabat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.