Berita Jakarta
Anak yang Disiksa Ayah Kandung di Jaksel Jalani Operasi Kedua, Kondisi Kesehatan Membaik
Operasi pertama dilakukan oleh Tim Medis Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri pada 14 Juni 2025 berupa bedah ortopedi.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Meski begitu, hingga saat ini, informasi yang diperoleh belum sesuai dengan keterangan yang disampaikan MK.
Penelusuran dilakukan secara menyeluruh, mencakup pelacakan administratif, investigasi langsung di lapangan, analisis data dan digital forensik, serta pendekatan psikologis dan komunikatif bersama pendamping ahli.
Bareskrim juga melakukan penyebaran informasi terbatas melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga terkait.
Brigjen Nurul menegaskan, prinsip perlindungan anak menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus ini.
“Keterlibatan aktif masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan setiap langkah yang diambil benar-benar menjamin keselamatan, pemulihan, dan masa depan anak secara utuh dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ditemukan penuh luka
Satpol PP Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menemukan seorang anak perempuan berusia 7 tahun berinisial MK dalam kondisi memprihatinkan di depan kios Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025) pagi.
Adapun korban diduga mengalami kekerasan berat yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Petugas yang menemukan yakni Eko Iswahyudi dan Muhidin.
Eko, salah satu petugas Satpol PP Kebayoran Lama menceritakan penemuan bocah yang kala itu dalam keadaan lemas dan terlantar.
Petugas langsung membawa korban ke Puskesmas Cipulir 2 untuk mendapatkan perawatan medis.
“Saat ditemukan, kondisinya lemas. Setelah kami angkat dan bawa ke puskesmas, baru terlihat luka-lukanya. Ada luka bacok di kaki sekitar 5–6 sentimeter, matanya lebam biru, katanya akibat ditonjok,” ujar Eko.
Baca juga: Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Rusun Cengkareng Kembali Diungkit, Bareskrim Periksa Ahok Hari Ini
Kepada petugas, MK mengaku menjadi korban kekerasan oleh ayah kandungnya yang disebut berinisial YA.
Ia juga mengatakan bahwa ibunya berinisial S telah meninggal dunia.
“Anak itu cerita, ayahnya kejam. Pernah dibakar di sawah, lalu disiksa lagi meskipun sempat diobati. Bahkan, sempat diberi makan nasi basi. Ketika dia menolak, kakinya dibacok,” tutur Eko.
Pemprov DKI Godok Mekanisme Sanksi Kerja Sosial Pelanggar Kawasan Tanpa Rokok |
![]() |
---|
Komisi D DPRD DKI Sebut RDF Plant Rorotan Bisa Jadi Solusi Permasalahan Sampah di Jakarta |
![]() |
---|
Modus Pemulung di Cengkareng Jakarta Barat Diduga Pura-pura Tidak Berdaya agar Dikasihani Orang Lain |
![]() |
---|
Kisah Pilu Mai Kehilangan Rp 20 Juta Milik Pedagang Pasar saat Kebakaran Terjadi di Setiabudi Jaksel |
![]() |
---|
Ada Penyalahgunaan Penggunaan Strobo untuk Mengawal Pejabat di Jalan, Ini Kata Pengamat Transportasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.