Properti

Asthara Skyfront City Selangkah dari Bandara Soekarno-Hatta, Pengembang Optimistis Laku Keras

Supardi mengungkapkan, proyek Asthara Skyfront City sendiri belum memasuki tahap penjualan, namun sudah mendapatkan antusiasme tinggi dari para agen. 

|
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Alfian Firmansyah
LAUNCHING RUMAH - Asthara Group melakukan Grand Launching Asthara Skyfront City di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Barat, Kamis (19/6/2025). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Asthara Group melakukan Grand Launching Asthara Skyfront City di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Barat, Kamis (19/6/2025).

Bukan sekadar perumahan, Asthara Skyfront City dirancang dari gagasan besar, visi yang tajam hingga harapan yang begitu tinggi menjulang.

CEO Asthara Skyfront City, Supardi Ang menjelaskan, di atas lahan seluas 1.100 hektare tersebut, tepat di tepi Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Asthara hadir dengan gerbang baru menuju sebuah peradaban urban yang terkoneksi.

“Biasanya developer lain hanya memakai konsep Live, Work, Play. Tapi kami tambahkan ‘Connect’, karena lokasinya sangat dekat dengan bandara. Bukan hanya koneksi fisik, jadi dari bandara bisa menjangkau kota-kota lain, atau ke negara lain," ungkapnya. 

Pada grand launching ini kata Supardi, Asthara Skyfront City sekaligus memperkenalkan cluster perdana bernama Allurea yang berada di dalam super cluster The Floritz seluas 22 hektare.

Supardi berujar, kawasan ini nantinya akan menjadi pusat pertumbuhan baru di wilayah barat Jakarta dan Tangerang.

“Hari ini kita lakukan Grand Launching sekaligus Product Knowledge untuk para agen. Supaya mereka bisa menjelaskan produk ini secara lebih tepat kepada calon pembeli,” ujar Supardi.

Dijelaskan Supardi, Cluster Allurea menawarkan rumah dua lantai bergaya modern tropis, dengan dua tipe utama yakni tipe lebar 6 dan lebar 8 meter.

Tipe rumah yang ditawarkan mulai dari 6x10 meter hingga 8x16 meter, dengan jumlah hingga empat kamar tidur.

“Harga yang kami tawarkan mulai dari 900 jutaan sampai 2,8 miliar rupiah. Yang paling kecil, tipe 6x10, luas tanah 60 m2; dan bangunan sekitar 67 m2;. Semua harga sudah termasuk PPN,” jelasnya. 

Supardi mengungkapkan, proyek Asthara Skyfront City sendiri belum memasuki tahap penjualan, namun sudah mendapatkan antusiasme tinggi dari para agen. 

“Hari ini baru mulai pembukaan NUP (Nomor Urut Pemesanan). Agen yang sudah daftar lebih dari 1.500 orang, dan kita batasi untuk 1.000–1.100 orang karena sisanya untuk tamu undangan,” katanya. 

"Adapun target penjualan untuk cluster Allurea dipatok antara 300 hingga 400 unit sampai akhir tahun 2025," sambungnya. 

Tak berjalan sendiri, Supardi juga menggandeng sejumlah konsultan arsitektur dan perencana lokal ternama seperti Hadi Prana, Urban Plus, PTI Architect, Etohome, Studio Piyu, dan KREA.

“Kami ingin menginternasionalkan talenta lokal. Mudah-mudahan proyek ini bisa jadi etalase karya arsitek Indonesia bagi dunia,” tuturnya. 

Terkait kekhawatiran soal kebisingan karena dekat dengan bandara, Supardi menegaskan bahwa kawasan hunian berada di luar area jalur penerbangan utama, sehingga tidak bising.

“Tidak perlu teknologi peredam seperti double glass, kita diluar area penerbangan jadi makanya lokasi tidak berisik," jelasnya. 

Supardi menambahkan, Asthara Skyfront City ke depannya akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, hotel, universitas, area komersial, hingga pusat perbelanjaan, yang akan dibangun secara bertahap.Tak hanya fasilitas kata Supardi, Asthara Skyfront City juga membuka peluang kerja sama dengan para investor, termasuk dari luar negeri.

“Harapan kita Asthara Skyfront City bisa menjadi kota internasional. Kami sangat terbuka untuk kolaborasi dengan investor luar negeri yang ingin masuk ke Indonesia,” imbuhnya. 

Supardi menegaskan, jika Asthara Skyfront City bukan hanya sekadar klaim dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta, tapi memang hanya jarak 0 kilometer. 

"Kalau di developer lain mengatakan, oh 10 kilometer dari bandara, 15 menit dari bandara, kalau kita benar-benar bilang kilometer 0. Atau kalau bahasa itu tinggal selangkah menuju Bandara," tandasnya. (m32).

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved