Mulai Kewalahan Lawan Iran, Pertahanan Israel Diprediksi Tersisa 10 Hari Lagi
Pertahanan militer Israel diprediksi hanya tersisa 10 hari lagi untuk menangkal rudal-rudal Iran.
WARTAKOTALIVE.COM - Pertahanan militer Israel diprediksi hanya tersisa 10 hari lagi untuk menangkal rudal-rudal Iran.
Klaim itu diungkapkan pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) dan Israel yang dimuat Al Mayedeen dari The Washington Post pada Rabu (18/6/2025).
Media Amerika Serikat itu menyoroti peningkatan biaya dan berkurangnya persediaan pencegat rudal yang dimiliki Israel.
Hal itu sebagai pertanda kerentanan kritis dalam jaringan pertahanan udara "Israel".
Laporan tersebut mengutip penilaian dari pejabat intelijen AS dan Israel yang memprediksi Israel hanya mampu mempertahankan tingkat pertahanan misilnya selama 10 hingga 12 hari lagi apabila tidak ada intervensi dari Amerika Serikat.
Akibatnya saat ini Israel harus memilah rudal mana yang harus dicegat agar tidak terkena infrasturktur penting di negara tersebut.
"Mereka harus memilih apa yang ingin mereka sadap," kata salah satu sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Narasumber itu juga menyebut sistem pencegatan Israel sudah kewalahan.
"Sistemnya sudah kewalahan,” ucap narasumber itu.
Baca juga: Iran Blak-blakan Soal Senjata yang Bisa Tembus Markas Mossad Israel
Sementara itu mantan komandan Israel, Israel Ziv mengatakan "Israel" telah hampir kehabisan kapasitasnya untuk melakukan serangan langsung terhadap fasilitas nuklir Iran tanpa keterlibatan AS.
Ia menekankan bahwa pembatalan program nuklir Iran secara menyeluruh akan memerlukan tindakan yang lebih mendalam dan lebih efektif yang melampaui kemampuan militer saat ini .
Ziv juga memperingatkan bahwa upaya "Israel" saat ini, bahkan masih jauh dari tekad Iran untuk memperoleh senjata nuklir dengan cara apa pun.
Sebagai informasi Israel menyerang wilayah Iran, termasuk bangunan tempat tinggal, dalam tindakan agresi yang tidak beralasan pada malam hari tanggal 13 Juni.
Pejabat tinggi militer Iran dibunuh dalam serangan yang ditargetkan.
Warga sipil tewas ketika rumah-rumah diserang secara langsung. Seluruh pusat populasi terkena dampaknya.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menunjuk komandan militer baru di hari yang sama untuk membalas serangan Israel.
Tak lama setelah itu, Angkatan Bersenjata Iran berjanji untuk "membuka gerbang neraka" bagi Israel dan memulai serangan hukuman di wilayah pendudukan Israel.
Para pejabat Iran mengatakan misi itu akan terus berlanjut selama diperlukan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.