Pembunuhan

Sang Ibu Tewas Dibunuh Ayahnya, Bayi Berusia 10 Hari di Dompu NTB Akan Diadopsi Kerabat

Meski tidak memiliki hubungan darah, keluarga Mawar telah dianggap sebagai bagian dari keluarga sejak lama.

Editor: Feryanto Hadi
facebook@Mawar Yulia
TRAGEDI SUAMI BUNUH ISTRI - Kerabat dekat korban Mawar Yulia saat menggendong bayi korban dari pembunuhan suami bunuh istri di Dompu. Mawar mengungkapkan keinginannya untuk mengadopsi anak tersebut, meski belum secara resmi membicarakan niat itu kepada keluarga besar karena masih dalam masa berkabung. 

WARTAKOTALIVE.COM, DOMPU – Pria berinisial SYA (30) gelap mata hingga membunuh istrinya SRI (28) yang baru 10 hari melahirkan.

Peristiwa terjadi di Desa Nangasia, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Pelaku menghabisi nyawa sang istri dengan parang lantaran malu korban memiliki banyak utang.

diringkus di rumah orang tuanya di Dusun Wera, Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, beberapa jam setelah kejadian.

Meskipun sempat ada upaya penolakan dari pihak keluarga, aparat berhasil mengamankan pelaku beserta barang bukti berupa parang sepanjang 60 cm yang diduga kuat menjadi senjata pembunuhan.

Peristiwa tersebut menyisakan duka mendalam bagi keluarga

Bagaimana tidak, korban meninggalkan dua orang anak, salah satunya masih berusia 10 hari.

Baca juga: Wadison Pasaribu Rekayasa Perampokan Usai Bunuh Istri, Ini Dugaan Motif Pembunuhan

Kini, kerabat dekat korban, Mawar Yulia, membuka donasi untuk membantu kehidupan anak-anak yang ditinggalkan, sekaligus berencana mengadopsi bayi yang baru lahir tersebut.

“Namanya pun belum sempat diberi. Waktu saya tanya, neneknya juga bingung siapa namanya. Saya bilang, kalau mau biar saya yang carikan nama,” kata Mawar saat dihubungi, Senin (9/6/2025).

Mawar mengaku memiliki ikatan yang sangat erat dengan keluarga korban. 

Meski tidak memiliki hubungan darah, keluarga Mawar telah dianggap sebagai bagian dari keluarga sejak lama.

“Orang tua saya, terutama mama, yang urus mereka dari kecil, bahkan sampai menikah. Orang tua korban sering ke rumah, kami beri lahan untuk berkebun. Hutangnya pun juga pernah mama saya bantu lunasi. Sudah seperti keluarga,” ujarnya.

Menurut Mawar, konflik rumah tangga korban mulai memanas setelah sang suami, yang bekerja sebagai kontraktor tambang, mengalami kesulitan ekonomi menyusul penutupan salah satu perusahaan tambang tempat ia bekerja.

Tekanan finansial akibat utang yang jatuh tempo pada tanggal 5 bulan ini disebut menjadi pemicu pertengkaran hebat, hingga berujung tragis pada kematian korban.

Kini, bayi yang masih berusia 10 hari dirawat oleh keluarga besar korban.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved