Pendidikan

Kisah Pelajar di Kepulauan Seribu, Naik Perahu Mengais Pengetahuan di Daratan Seberang

Mereka akan berkumpul di bibir laut untuk menunggu teman-teman lainnya, yang berasal dari tingkat kelas yang berbeda-beda. 

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
NAIK PERAHU- Puluhan pelajar dari Pulau Panggang menyeberang ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, untuk sekolah, Kamis (5/6/2025).(Foto: Yolanda Putri Dewanti) 

Laporan wartawan wartakotalive.com Yolanda Putri Dewanti

WARTAKOTALIVE.COM KEPULAUAN SERIBU — Matahari mulai berada tepat di atas kepala. Debur ombak terdengar lirih. Anak-anak berseragam tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) itu mulai merapat ke bibir laut di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Usai menghadapi lelahnya belajar di sekolah, anak-anak sekolah dari SMAN 69 Jakarta mesti menunggu jemputan.

Mereka berasal dari Pulau Panggang, pulau di seberang yang tak begitu jauh lokasinya dengan Pulau Pramuka.

Mereka akan berkumpul di bibir laut untuk menunggu teman-teman lainnya, yang berasal dari tingkat kelas yang berbeda-beda. 

Saat-saat menunggu jemputan pulang diisi dengan bertukar cerita dengan teman lainnya. Ada pula yang memilih untuk mengerjakan tugas sekolah. 

Baca juga: Berisiko Ganggu Ekosistem Kepulauan Seribu, PSI Minta Pemprov Jakarta Batalkan Rencana Pulau Kucing

Perjalanan yang memakan waktu mereka selama 15 menit itu harus pandai mengatur waktu.

Salah satunya Nisa, siswi kelas 10 itu setiap pagi berangkat pukul 06.30 WIB, masuk sekolah pukul 07.00 WIB.

“Jaraknya tidak terlalu jauh, tetapi harus tetap bisa atur waktu,” ucap Nisa saat ditemui Wartakotalive.com di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Kamis.

Nisa dan teman-temannya beranjak naik ke kapal. Melangkah dengan hati-hati dan duduk di atas perahu.

Kemudian menunggu yang lainnya naik sambil menjaga keseimbangan.

Perahu milik warga setempat digunakan sebagai kendaraan untuk anak-anak pergi ke sekolah. Biasanya satu kapal diisi puluhan anak.

Tak hanya, siswa saja perahu tersebut juga ditumpangi warga yang hendak berbelanja atau ingin menyeberang.

Untuk warga biasa dikenakan tarif Rp 5.000 per orang, sedangkan anak sekolah tidak dipungut biaya sepersen pun alias gratis.

“Untuk naik perahu itu gratis. Sudah ada kapal sekolah (jamnya sudah diatur),” jelas dia.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved