Cerita Ibu Selly, Guru TK di Pulau Saparua Mampu Pertahankan Sekolah Berkat PNM Mekaar

Melalui program Mekaar, Ibu Selly mendapatkan akses modal dan pelatihan usaha dan mampu menopang biaya sekolah TK Sintiche Pulau Saparua, Maluku.

dok. PNM
Ibu Selly, perempuan asal Pulau Saparua, Maluku, menjadi pendidik anak-anak membuka sekolah TK Sintiche secara gratis dan mengajar anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Berkat mengikuti program PNM Mekaar, ibu Selly akses modal dan pelatihan usaha, sehingga usahanya berkembang dan mampu menopang biaya operasional sekolah. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menjadi guru di pulau kecil bukanlah perkara mudah. Tapi bagi Ibu Selly, perempuan asal Pulau Saparua, Maluku, menjadi pendidik anak-anak adalah panggilan hati. 

Meski di tengah keterbatasan fasilitas dan tantangan ekonomi, semangat Ibu Selly untuk mempertahankan sekolah kecilnya agar tak pernah padam. 

Ia membuka sekolah TK Sintiche secara gratis dan mengajar anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Ibu Selly bukan hanya mengajar, tapi juga berjuang sendiri membiayai operasional sekolah. 

Di tengah keterbatasan dana dan minimnya dukungan, ia memutuskan untuk memulai warung kecil demi bisa tetap membayar kebutuhan operasional sekolah, membeli perlengkapan belajar, hingga membayar upah pengajar.

“Ada masa di mana saya hampir menyerah. Tapi saya pikir, kalau saya berhenti, anak-anak ini mau sekolah di mana?” tutur Ibu Selly, seperti dikutip dalam keterangan resmi PNM, Rabu (4/5/2025).

Berkenalan dengan PNM menjadi titik balik keberlanjutan hidup dan sekolahnya. Pada tahun 2022, PNM hadir di Pulau Saparua sebagai satu-satunya pembiayaan yang dapat dijangkau oleh ibu-ibu prasejahtera.

Melalui program Mekaar, Ibu Selly mendapatkan akses modal dan pelatihan usaha. Ia mulai berjualan makanan dan kebutuhan rumah tangga, pelan-pelan mengumpulkan penghasilan tambahan untuk menopang biaya sekolah.

Kini, usaha Ibu Selly terus berkembang. Ia bukan hanya bisa mempertahankan sekolahnya, tapi juga menampung anak-anak nasabah PNM Mekaar lainnya untuk bersekolah. Semangat Ibu Selly menular, dari satu pulau kecil ke hati banyak orang.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi mengapresiasi perjuangan ibu-ibu nasabah PNM Mekaar yang peduli dengan sekitar. Arief percaya setiap langkah kecil para ibu dapat menjadi lompatan besar bagi keluarga, lingkungan dan masa depan.

“Terima kasih telah menjadi inspirasi, perjuangan ibu adalah semangat bagi kami. PNM akan terus berupaya hadir, menemani, mendampingi dan membuka akses pembiayaan dan pemberdayaan bagi perempuan tangguh yang selama ini sulit mendapat kesempatan,” ujar Arief.

Kisah Ibu Selly adalah satu dari banyak cerita di balik program PNM yang menguatkan perempuan-perempuan Indonesia untuk terus maju.

Bahwa di balik peran seorang guru di pulau terpencil, ada kekuatan besar yang bisa mengubah masa depan anak-anak.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved