Wisata

Mengenal Ojek Kuda Bukit Seruni Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Omset Sehari Tembus Rp 1 Juta

Mengenal Ojek Kuda di Bukit Seruni Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Omset Sehari Tembus Rp1 Juta

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
WISATA BROMO - Salah satu wisatawan menjajal ojek kuda di Bukit Seruni, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Malang, Jawa Timur. Kuda-kuda ini menjadi andalam para wisatawan yang ingin merasakan indahnya langit di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tanpa harus berjalan kaki dan kelelahan. 

WARTAKOTALIVE.COM, MALANG - Bukit Seruni telah lama menjadi destinasi utama apabila berkunjung ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Malang, Jawa Timur.

Bukan tanpa sebab, bukit ini dikenal sebagai 'spot' terbaik untuk menyaksikan matahari terbit maupun matahari terbenam.

Ojek Kuda Bukit Seruni, Seneli mengungkapkan, meski demikian para wisatawan harus mempersiapkan mental dan fisik jika ingin manapaki Bukit Seruni.

Sebab untuk sampai puncak dengan berjalan kaki, wisatawan membutuhkan waktu sekira 40 sampai 1 jam.

Oleh karena itu, para wisatawan yang ingin menyaksikan matahari terbit, mereka biasanya berangkat ke puncak Bukit Seruni pukul 02.00-03.00 WIB.

Dengan begitu, wisatawan katanya akan tiba di atas puncak bukit Seruni sekira pukul 04.00 WIB atau 05.00 WIB.

Sembari menunggu matahari terbit, lanjut Seneli, wisatawan bisa berswafoto dengan latar belakang indahnya kerlip lampu Kota Malang.

Seiringnya datangnya fajar, langit di atas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu akan berubah indah sekira pukul 05.00 WIB.

Dari semula gelap penuh bintang menjadi merah yang kontras dengan birunya langit. 

"Bagi wisatawan yang kurang beruntung, sunrise tidak akan terlihat karena tertutup kabut yang pekat," ungkap Seneli ditemui di Bukit Seruni pada beberapa waktu lalu.

Keindahan langit di atas Bukit Seruni ini meninggalkan kesan bagi para wisatawan.

Keindahannya pun kerap kali viral di media sosial.

Tak ayal, Bukit Seruni setiap harinya dipadati para wisatawan, terlebih ketika musim liburan.

Kedatangan mereka membawa berkah bagi dirinya ataupun temannya sesama ojek kuda.

Dalam sehari, ia bisa mengantar 5-6 orang secara bergantian dengan omset sekira Rp 800-Rp 1 juta.

"Harganya kalau naik kuda Rp 300 ribu untuk antar dan jemput. Kalau hanya antar Rp 200 ribu," ungkap pria yang sudah lebih dari 30 tahun menjadi ojek kuda itu.

Seneli mengaku, dirinya membeli kuda berusia 1 tahun seharga Rp 37 juta.

Ia butuh waktu 2 sampai 4 hari untuk menjinakkan kuda andalannya agar bisa ditunggangi.

Kuda itu katanya akan 'bekerja' kepadanya hingga usia pensiun, yakni sekira 25 tahun. 

"Di sini enggak semua punya kuda, ada yang sewa juga. Kalau sewa biasanya bagi hasil 50-50. Saya punya beberapa kuda," ungkapnya.

Seneli menerangkan, pengunjung banyak yang datang ke wisata Bromo, Malang, Jawa Timur saat libur sekolah, Natal-Tahun Baru dan lebaran Idulfitri.

Ia juga terkadang bekerjasama dengan EO atau travel untuk mendapatkan penumpang kuda. Biasanya harga yang diberikan sekira Rp 250 ribu untuk antar jemput.

"Dari hasil ojek kuda bisa sekolahkan anak sampai lulus SMA dan sekarang anak sudah berkeluarga," jelasnya.

Ia berharap, wisata Bromo, Malang, Jawa Timur bisa terus dipadati oleh pengunjung setiap hari. Hal ini demi meningkatkan perekonomian bagi warga yang tinggal di wilayah Bromo.

"Kadang ada kendala kalau kudanya ngambek atau berontak. Kita harus tenangin dulu atau ngasih makan," tutupnya. (m26)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved