Berita Jakarta

Atasi Macet, Anggota DPRD DKI Kenneth: Akan Dibangun Flyover di Latumenten Jakbar

Pemprov DKI Jakarta didesak untuk segera membangun flyover atau jalan layang di titik-titik perlintasan sebidang yang kerap menimbulkan kemacetan.

|
Istimewa
PEMBANGUNAN FLYOVER - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth ingin pembangunan Flyover Latumenten, Jakarta Barat segera direalisasikan untuk mengatasi kemacetan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta didesak untuk segera membangun flyover atau jalan layang di titik-titik perlintasan sebidang yang kerap menimbulkan kemacetan.  

Salah satu wilayah yang dianggap mendesak untuk dibangun flyover berada di kawasan Latumenten, Jakarta Barat. 

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth ingin pembangunan Flyover Latumenten Jakarta Barat bisa segera direalisasikan.

Hal tersebut untuk bisa mengatasi masalah kemacetan yang disebabkan perlintasan sebidang jalan dan rel kereta api.

Sebelumnya Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan membangun dua flyover tahun 2025, Flyover Latumenten dengan anggaran Rp350 miliar di Jakarta Barat, dan Flyover Bintaro Puspita dengan anggaran Rp144 miliar di Jakarta Selatan.

"Saya mendorong agar pembangunan Flyover Latumenten agar bisa segera direalisasikan pada tahun ini. Proyek tersebut merupakan langkah positif yang perlu didukung bersama," katanya lewat keterangan, Minggu (4/5/2025). 

Pembangunan flyover ini sangat diperlukan untuk mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang jalan dan rel kereta api akibat adanya kereta yang melintas. 

"Setiap pagi dan sore hari pengendara pasti terjebak macet di perlintasan kereta api, khususnya di daerah Latumenten dan Jalan Satria Raya, Jakarta Barat," kata pria yang akrab disapa Bang Kent ini. 

Bahkan tak jarang kemacetan panjang itu menyebabkan keterlambatan aktivitas warga dan layanan darurat seperti ambulans atau pemadam kebakaran.

"Kalau keretanya datang dua kali berturut-turut, bisa setengah jam dan sampai satu jam pengendara baru bisa lewat, karena perlintasan di Latumenten sangat aktif, dan dianggap sangat mengganggu aktivitas mobilitas pengendara," beber Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu.

Baca juga: Detik-detik Prabowo Subianto Antar Jemaah Haji Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta

Pembangunan flyover dua arah di jalan Latumenten dan Satria Raya ini merupakan solusi paling efektif untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.

Ia pun meminta kepada Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta segera memasukkan ke dalam program prioritas pembangunan infrastruktur agar tahun ini bisa langsung di kerjakan.

"Karena flyover sudah menjadi kebutuhan mendesak di kota-kota dengan perlintasan kereta api aktif. Jika tidak segera dibangun, dampaknya akan terus meluas, termasuk terganggunya aktivitas ekonomi," ujarnya.

Kent pun mengakui, dirinya sudah melakukan survey di lapangan terkait kegiatan program pembangunan jalan layang dua arah yang melewati pintu kereta api Satria Raya dan Latumenten Raya, Jakarta Barat.

"Saat ini masih dalam proses perencanaan dan proses pengukuran sudut kemiringan tanah, yang menggunakan alat theodolite dan klinometer. Jika tidak ada halangan kegiatan pembangunan ini akan dimulai bulan Juli tahun 2025, dan akan selesai di bulan September 2026," katanya. 

Ia juga berharap, dengan dibangunnya jalan layang dua arah ini, dapat signifikan menanggulangi macet di Latumenten Raya dan Satria Raya, Jakarta Barat karena tidak perlu melewati pintu kereta api lagi.

"Semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan bisa menanggulangi permasalahan macet yang merupakan fokus utama dan program prioritas Gubernur DKI Jakarta Bapak Pramono Anung Wibowo," tutupnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved