Bukan Vasektomi, Anies Baswedan Ajari Dedi Mulyadi Perihal Masalah Banyak Anak dan Kemiskinan
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan punya sudut pandang lain perihal masalah banyak anak dan kemiskinan.
WARTAKOTALIVE.COM - Berbeda dengan sudut pandang Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan punya sudut pandang lain perihal masalah banyak anak dan kemiskinan.
Sudut pandang berbeda itu ditulis Anies Baswedan di platform X pada Sabtu (3/5/2025).
Anies Baswedan menyinggung perihal masalah banyak anak dan kemiskinan yang dialami berbagai daerah maju di Indonesia.
Bukan solusi vasektomi, Anies Baswedan justru memilih program pengentasan kemiskinan untuk menurunkan ledakan populasi penduduk di Jakarta.
Menurut Anies Baswedan, banyak orang-orang miskin yang beranggapan memiliki banyak anak maka banyak rezeki.
Sebab anak dianggap akan bisa menopang ekonomi keluarga kelak saat dewasa.
Maka Anies mengaku lebih memilih program yang jauh berempati dengan pendekatan welas asih.
Yakni pendekatannya melalui sistem pengentasan kemiskinan. Seperti memberikan tunjangan hari tua kepada Lansia, BPJS gratis untuk Lansia, hingga transportasi umum gratis.
Baca juga: Diusulkan Dedi Mulyadi Diharamkan MUI, Apa Itu Vasektomi untuk Mencegah Kehamilan?
“Di Jakarta, pendekatannya adalah, mulai dari cari akar masalah, dituntun oleh empati, lalu diselesaikan lewat sistem. Bukan sekadar karitatif atau performatif. Karena kemiskinan itu struktural, maka solusinya tentu juga harus sistemik,” tulis Anies dikutip Warta Kota Minggu (6/4/2025).
Sehingga dengan begitu warga akan sadar bahwa tidak perlu memiliki banyak anak untuk memperbaiki garis keturunan.
Sebab kehidupan Lansia sudah terjamin dengan berbagai program yang ada
“Saat kita tahu orang miskin punya banyak anak karena dianggap investasi sosial, maka Pemprov buat solusi agar tak perlu menunggu anak untuk “naik kelas”. Pasar murah, Jaklingko gratis, Jakpreneur, subsidi pendidikan, dan lain-lain, untuk yakinkan warga kalau mereka bisa naik kelas dari sekarang,” jelasnya.
Sementara itu Dedi Mulyadi memilih mendukung program vasektomi untuk mengontrol populasi penduduk di Jawa Barat.
Kebijakan Dedi Mulyadi ini lantaran untuk mengatur populasi di Jawa Barat sehingga bisa mencegah kemiskinan.
Kebijakan ini kata Dedi Mulyadi diambilnya setelah pengalamannya menjadi anggota DPR RI, banyak warga Jawa Barat yang terjepit ekonomi lantaran memiliki banyak anak.
Dedi Mulyadi pun berencana menjadikan vasektomi sebagai syarat bantuan sosial (Bansos).
Namun demikian, kebijakan ini ditentang oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat.
Sementara itu, MUI Jawa Barat menyatakan bahwa vasektomi haram kecuali dalam keadaan darurat yang dibuktikan dengan pendapat dari dokter ahli.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.