Kopi Good Day DBL Camp 2025

Coach Melaty, Pelatih Basket SMAN 3 Padang Jadi Potret Guru Inspiratif Berawal dari Lapangan Basket

Coach Melaty, salah satu pelatih terbaik (First Team) dalam Honda DBL with Kopi Good Day 2024 West Sumatera, mengantarkannya ke DBL Camp 2025.

dok. DBL
Coach Melaty, pelatih basket SMAN 3 Padang yang juga guru PJOK terpilih masuk ke program pelatihan basket terbesar di Indonesia, DBL Camp 2025. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap 2 Mei menjadi momen reflektif bagi seluruh insan pendidikan.

Di tengah gelaran Kopi Good Day DBL Camp 2025, sorotan tertuju pada sosok inspiratif dari Sumatera Barat yakni Melaty, S.Pd., guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) sekaligus pelatih basket SMAN 3 Padang.

Coach Melaty bukan nama baru dalam dunia DBL. Ia terpilih sebagai salah satu pelatih terbaik (First Team) dalam Honda DBL with Kopi Good Day 2024 West Sumatera, prestasi yang mengantarkannya ke panggung pelatihan basket terbesar di Indonesia, DBL Camp 2025.

Uniknya, ini bukan pengalaman pertama Melaty mencicipi atmosfer DBL Camp. Pada 2015, ia menjadi MVP DBL West Sumatera saat masih duduk di bangku SMA.

Setahun setelahnya, ia kembali ke DBL Camp sebagai anggota First Team. Kini, ia hadir sebagai pelatih berprestasi yang membawa SMAN 3 Padang menembus babak semifinal.

Meski dikenal sebagai guru yang berdedikasi, perjalanan Melaty di dunia pendidikan dimulai dengan keraguan. Lahir dari keluarga pendidik, Melaty justru sempat enggan terjun ke bidang yang sama.

“Sejak kuliah, aku nggak pernah kepikiran jadi pengajar,” ujarnya.

Titik baliknya datang saat ia diberi kesempatan mencoba mengajar di sekolah yang dipimpin ibunya. Pengalaman itu mengubah pandangannya.

“Aku lihat langsung bagaimana mamaku mengajar dan menyampaikan materi lewat perumpamaan yang mudah dipahami murid. Aku coba dan ternyata seru! Dari situ aku mulai merasa, kayaknya ini dunia aku,” kenangnya.

Kini, Melaty menjadikan profesi guru sebagai panggilan jiwa. Baginya, menjadi pengajar bukan sekadar menyampaikan teori, melainkan juga membangun kedekatan dengan siswa.

Ia pun berusaha mengubah pandangan bahwa PJOK adalah mata pelajaran yang dipandang sebelah mata.

“Olahraga adalah bagian dari hidup. Aktivitas seperti berjalan, berlari, atau melompat itu dasar. PJOK itu penting dan wajib di semua jenjang pendidikan,” tegasnya.

Dedikasi Melaty juga tercermin dari partisipasinya dalam berbagai pelatihan pengembangan profesional guru, mulai dari PKG, PPG, hingga melanjutkan studi ke jenjang S2. Ia bahkan punya motivasi unik dalam mengejar gelar akademik.

“Nama saya cuma satu kata. Karena nggak bisa ditambah, jadi saya mau memperpanjangnya lewat gelar,” ujarnya sambil tertawa.

Sosok Coach Melaty menjadi simbol semangat Hari Pendidikan Nasional, bahwa menjadi pendidik bukan hanya soal profesi, tetapi tentang menginspirasi dan membentuk masa depan bangsa.

Dirinya membuktikan bahwa semangat belajar dan mengajar bisa terus menyala, bahkan lewat jalur yang tak biasa dari lapangan basket hingga ruang kelas.

Selamat Hari Pendidikan Nasional! Terus kobarkan semangat untuk memajukan pendidikan Indonesia menuju Indonesia Emas.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved