Komnas Perempuan Sebut Paula Verhoeven Depresi Saat Adukan KDRT Baim Wong

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Model Paula Verhoeven mendatangi Komnas Perempuan, Rabu (30/4/2025) untuk membuat aduan, terkait peristiwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang ia alami.

Aduan tersebut karena Paula Verhoeven mengalami KDRT diduga dilakukan oleh suaminya sendiri, Baim Wong selama mereka menikah tujuh tahun ini.

Paula mengadu ke Komnas Perempuan setelah dirinya dituduh Baim Wong berselingkuh dengan pria lain, jadi menjadi dalil gugatan perceraian mereka.

Komisioner Komnas Perempuan, Sundari menyampaikan Paula datang kepadanya dalam kondisi yang terpuruk atas KDRT. 

"Ibu Paula tadi datang, luar biasa. Kami lihat beliau sedang mengalami depresi. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk mengeluarkan air mata kesedihannya," kata Sundari di Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).

Baca juga: Paula Verhoeven Ngadu ke Komnas Perempuan Soal Dugaan KDRT Baim Wong, Pejabat Publik Ikut Dilaporkan

Selain dari Baim, Sundari mengatakan kalau Paula menerima dugaan kekerasan dari beberapa pihak selama menikah hingga proses perceraian terjadi.

Bahkan menurut Sundari, Paula menerima Diskriminasi dari pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan, selain KDRT fisik dan psikis diduga dilakukan Baim.

"Sesuai surat edaran Mahkamah Agung tahun 2017, salah satu klausul menyebutkan bahwa harus memperhatikan kerentanan perempuan, khususnya dari perspektif gender," ucapnya.

"Dari humas itu, kalau tidak salah beliau juga berstatus sebagai anggota majelis hakim. Tapi yang bersangkutan juga menjadi humasnya. Berarti ada dua peran yang seharusnya tidak terjadi," tambahnya.

Baca juga: Belum Selesai, Ini Alasan Paula Verhoeven Ajukan Banding atas Perkara Cerainya dengan Baim Wong

Sundari mengatakan setelah menerima laporan Paula Verhoeven, Komnas Perempuan akan melakukan langkah selanjutnya demi membantu menyelesaikan masalah yang terjadi antara Paula dan Baim Wong.

"Kami akan proses, kemudian meminta klarifikasi kepada pihak-pihak terkait, termasuk pengadilan agama terkait proses persidangannya," ujar Sundari.