Paus Fransiscus Meninggal Dunia

Dunia Mengantar Sang Gembala: Tangis Ribuan Umat Iringi Kepergian Paus Fransiskus

Dunia Mengantar Sang Gembala: Ribuan Umat Iringi Kepergian Paus Fransiskus dalam Prosesi Penuh Haru dan Tangisan

Editor: Joanita Ary
Instagram @vaticandept
TANGIS UNTUK SANG GEMBALA -- Dalam suasana penuh khidmat dan duka yang mendalam, sekitar 150.000 umat dari berbagai penjuru dunia telah memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, sejak hari Rabu hingga Jumat pagi waktu setempat. Umat yang datang tiada henti hingga memenuhi seluruh area Basilika Santo Petrus tempat dimana tubuh kaku Paus Fransiskus disemayamkan. Kabar ini disampaikan oleh Kantor Pers Tahta Suci dalam konferensi pers resminya, Jumat (25/4/2025) siang hari waktu setempat. 

WARTAKOTALIVECOM, Vatican City – Dalam suasana penuh khidmat dan duka yang mendalam, sekitar 150.000 umat dari berbagai penjuru dunia telah memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, sejak hari Rabu hingga Jumat pagi waktu setempat.

Umat yang datang tiada henti hingga memenuhi seluruh area Basilika Santo Petrus tempat dimana tubuh kaku Paus Fransiskus disemayamkan.

Hal itu menandakan cinta dan rasa kehilangan umat terhadap sosok yang selama bertahun-tahun menjadi gembala rohani bagi Gereja Katolik sedunia.

Kabar ini disampaikan oleh Kantor Pers Tahta Suci dalam konferensi pers resminya, Jumat (25/4/2025) siang hari waktu setempat.

Dalam kesempatan yang sama, dijelaskan pula rangkaian kegiatan Kongregasi Umum keempat para Kardinal yang dilangsungkan di Aula Sinode Baru, Vatikan.

Kongregasi Kardinal: Doa, Refleksi, dan Sumpah Setia

Kongregasi Umum tersebut dimulai pada pukul 09.10 pagi dengan sebuah momen doa, disusul oleh sumpah para Kardinal yang baru tiba hari itu. Total 149 Kardinal hadir dalam pertemuan ini, yang berlangsung hingga pukul 12.20 siang.

Ada sebanyak 33 intervensi disampaikan dalam sesi tersebut, dengan pokok bahasan yang menyentuh isu-isu penting Gereja dan tantangan dunia masa kini.

Pertemuan ini juga melanjutkan pembacaan Konstitusi Apostolik Universi Dominici Gregis, yang mengatur tata cara pemilihan Paus dan transisi kepemimpinan Gereja, hingga paragraf ke-32.

Ritus Pemakaman: Sederhana, Penuh Makna, Tanpa Kemegahan Duniawi

Di akhir Kongregasi, pemimpin perayaan liturgi kepausan, Mgr. Diego Ravelli, menyampaikan bahwa pemakaman Paus Fransiskus akan dilangsungkan bukan sebagai pemakaman seorang penguasa, melainkan sebagai perpisahan seorang gembala dengan umatnya.

Pilihan ritus yang diambil menekankan kesederhanaan dan spiritualitas yang menjadi ciri khas kepemimpinan Paus Fransiskus sepanjang kepemimpinannya.

Sebagai bagian dari prosesi pemakaman, pada Jumat malam akan dilakukan upacara penutupan peti jenazah secara tertutup.

Momen ini akan menjadi saat yang sangat pribadi, tanpa liputan media maupun kehadiran publik.

Prosesi Akhir: Tanpa Lapangan Santo Petrus, Menuju Santa Maria Maggiore

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved