Berita Bekasi
Kangen dengan Jajanan Legendaris Telur Congkel? Sobat WK Bisa Temukan di Sini Setiap Hari
Kangen dengan Jajanan Legendaris Telur Congkel? Jajanan yang Kian Langka ini Dijajakan Kakek Dakim di depan SDN Jatiasih 8, Bekasi Setiap Hari
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Ketika mengingat masa kecil, hal yang terbesit adalah saat di mana kita berburu jajanan di pinggir jalan, baik saat pulang sekolah, bermain bersama teman atau saat keluar bersama orang tua kita.
Jajanan tempo dulu ini memang sangat sederhana, namun rasa dan serta pengalamannya terasa luar biasa.
Salah satu jajanan legendaris yang masih bisa sobat WK temui pada saat ini adalah telur congkel.
Sabtu (19/4/2025), Wartakotalive.com menemui pedagang telur congkel yang sudah berjualan sejak 1990-an.
Kakek Dakim (58), salah satu pedagang kue congkel yang masih bertahan hingga kini.
Ia membuka lapaknya di depan SDN Jatiasih 8, Bekasi.
Telur congkel adalah salah satu jajanan khas yang sering dijual di depan SD di beberapa daerah di Indonesia.
Jajanan ini umumnya terdiri dari telur yang sudah dicampur dengan berbagai bumbu seperti garam dan kaldu, kemudian dimasak di atas cetakan kecil berbentuk bulat-bulat.
Lalu ketika sudah matang dikeluarkan dengan cara 'dicongkel', maka dari itu namanya telur congkel.
Biasanya penjual akan menjual dengan harga satu porsi satu loyang cetakan. Ciri khas dari telur congkel adalah tekstur yang renyah di luar karena digoreng, namun tetap memiliki bagian dalam yang lembut atau kenyal.
Jajanan ini disukai anak-anak karena rasanya yang gurih dan umumnya disajikan dalam bentuk sederhana, sehingga mudah digenggam dan dimakan dengan tangan, menjadikannya populer di kalangan anak-anak.
Telur congkel biasanya menggunakan telur ayam sebagai bahan utamanya.
Telur ayam lebih umum digunakan karena mudah didapatkan, harganya murah, dan ukurannya pas untuk dijadikan camilan.
Namun, di beberapa daerah atau variasi tertentu, telur puyuh juga kadang digunakan untuk membuat versi yang lebih kecil.
Telur congkel sering dijual di gerobak jajanan di depan sekolah, sehingga mudah diakses oleh anak-anak saat jam istirahat atau pulang sekolah.
Meski penjual telur congkel mulai langka, jajanan ini tetap menjadi bagian dari kenangan masa kecil banyak orang. Usaha untuk melestarikan makanan tradisional seperti ini penting agar tidak hilang seiring berjalannya waktu.
Dalam sehari Kakek Dakim mengaku bisa menghabiskan 20 kilogram (kg) telur ayam.
Dirinya bersyukur camilan jadul yang dijualnya kini perlahan diminati kembali.
“Karena sekarang ada media sosial, pernah ada yang bikin viral di TikTok katanya. Bersyukur jadi ramai sekarang,” ucap Kakek Dakim.
Dengan senyum ramah, ia melayani pelanggan yang datang, menanyakan berapa rupiah yang akan dibeli. Kakek Dakim membrandol dagangannya mulai dari 2 ribu hingga 50 ribu, tergantung keinginan pembeli.
“Karena jualan makanan jadul di depan SD juga buat anak-anak ya jadi murah meriah,” ucapnya.
Kakek Dakim mengatakan, karena usianya sudah tak muda lagi alhasil ia memutuskan untuk berdagang dibantu anak laki-lakinya. Jika ramai pembeli, dia mengungkap cukup kewalahan.
“Ternyata makanan jadul masih banyak peminatnya. Bahkan tak hanya anak-anak saja. Banyak orang dewasa juga beli, katanya rindu makanan masa kecil,” ucapnya.
Asam garam berjualan selama 35 tahun sudah dirasakannya, mulai dari sepinya pembeli hingga tenda dagangannya diterjang hujan badai.
Namun, hal tersebut selalu disyukurinya. Berkat doanya kepada Sang Pencipta tak pernah putus, dia mengaku kaget dagangannya pernah diborong pembeli hingga memesan Rp 500 ribu.
“Kadang usia itu enggak bisa bohong, kalau lagi capek pinggang suka pegal. Paling akhirnya saya minum air putih yang banyak dan memang sudah tak pernah merokok,” ungkapnya.(m27)
Bentuk Jembatan 0 Rawalumbu Bekasi Diubah dari L Menjadi U, Untuk Antisipasi Banjir |
![]() |
---|
Mulai 24 Agustus 2025, Kawasan Stadion Wibawamukti Jadi Lokasi CFD Setiap Akhir Pekan |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Targetkan Pembangunan Lapangan Sepak Bola di Lima Kecamatan Kota Bekasi |
![]() |
---|
Pegiat Lingkungan Sebut Pembuatan Wisata Air dan Kuliner di Kalimalang Bekasi Banyak Mudaratnya |
![]() |
---|
Kota Bekasi Kerap Dilanda Macet Parah, Dedi Mulyadi: Orang Bekasi Butuh Jembatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.