Kekerasan anak

Kerap Dibanding-bandingkan, Siswa SMA Sodomi 16 Anak di Sulsel

Karena Dibanding-bandingkan, Siswa SMA Sodomi 16 Anak di Sulsel. Kask Seto ungkap penyebabnya, sehinhga melakukan hal itu.

Istimewa
DIBANDING-BANDINGKAN - Foto ilustrasi pencabulan anak. Seorang remaja berinisial S (16) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditangkap polisi setelah menyodomi 16 anak di bawah umur, Kak Seto ungkap penyebabnya. (Istimewa/ Arsip WartaKota) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Seorang remaja siswa SMA berinisial S (16) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditangkap polisi setelah menyodomi sejumlah anak di bawah umur.

Korban pencabulan S diketahui sebanyak 16 anak.

Merespons hal tersebut, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi alias Kak Seto mengatakan, apabila ada anak melakukan tindakan asusila, diduga sang anak memiliki banyak masalah.

Baca juga: Trauma, Korban Pencabulan Mantan Kapolres Ngada NTT AKBP Fajar Widyadharma Takut Lihat Baju Cokelat

"Pertama tentu karena tekanan-tekanan yang terlalu berat," ungkapnya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (28/3/2025) kemarin. 

Kak Seto menyampaikan, anak yang memiliki tekanan berat akan cari pelarian.

Dengan demikian, salah satu anak mendapat tekanan kata Kak Seto, karena sering dibanding-bandingkan.

"Jangan dibanding-bandingkan, bahwa semua anak pada dasarnya unik, otentik, dan tidak terbandingkan. Kalau anak diakui itu maka mereka tumbuh dan berkembang lebih sehat dan normal," tuturnya. 

Menurutnya, ada dua hal yang akan dilakukan bila anak penuh tekanan. Pertama, akan melawan tekanan tersebut.

"Manakala penuh dengan tekanan dampaknya antara fight atau flight. Artinya melawan, ya bahasakan misalnya lakukan kekerasan, atau flight, terbang, akhirnya kabur," katanya.

Kemudian lanjut kak Seto, media sosial juga jadi jalan pelarian anak-anak yang memiliki tekanan berat. 

Misalnya, masuk ke dalam konten pornografi hingga kekerasan.

Baca juga: Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Tinggi, Kabupaten Bekasi Bakal Hadirkan Sekolah Kompol, Apa Itu?

"Jadi memang apa ya, sanksi pidana pada anak-anak itu harus edukatif. Jadi tidak langsung sekadar di penjara dan sebagainya," imbuhnya. 

Dilansir dari Tribun-timur.com, Seorang remaja berinisial S (16) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditangkap polisi setelah menyodomi anak di bawah umur.

Tak tanggung-tanggung korban S sebanyak 16 anak.

"Benar, pelaku saat ini sudah kami amankan," kata Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Reza Pahlawan kepada Tribun-Timur.com, Rabu (26/3/2025).

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved