Kesehatan
Penyakit Kawasaki Serang Anak Dibawah Lima Tahun, bisa Parah Kena Jantung
Penyakit kawasaki umumnya terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun dan menjadi penyebab utama penyakit jantung.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, TAMANSARI - Kawasaki Disease atau Penyakit Kawasaki adalah bentuk vasculitis akut yang menyerang pembuluh darah arteri berukuran sedang, terutama arteri koroner.
Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun dan menjadi penyebab utama penyakit jantung.
Praktisi Kesehatan, dr Ngabila Salama mengatakan, penyakit tersebut biasanya sering ditemui di negara maju.
Ia mengakui, hingga kini penyebab pasti Kawasaki Disease belum diketahui secara pasti.
"Tetapi diduga penyakit itu karena respons imun terhadap infeksi. Diagnosis penyakit ini bersifat klinis karena belum ada tes spesifik yang dapat memastikan keberadaannya," katanya, Jumat (28/3/2025).
Baca juga: Selvi Kitty Kaget hingga Berhenti Bekerja Saat Anaknya Idap Sakit Kawasaki, Bagaimana Sekarang?
Ngabila menuturkan, menurut American Heart Association (AHA), diagnosis ditegakkan jika anak mengalami demam lebih dari lima hari disertai beberapa gejala.
Pertama, mata merah tanpa keluarnya cairan, kedua bibir kering, merah, pecah-pecah, atau lidah tampak seperti stroberi.
"Ketiga, pembengkakan kelenjar getah bening di leher yang biasanya satu sisi lebih dari 1,5 cm, keempat ruam kulit beragam bentuk yang sering muncul di batang tubuh dan terakhir perubahan di tangan dan kaki, seperti pembengkakan atau kemerahan, yang diikuti pengelupasan kulit pada fase lanjut," tegasnya.
Jika gejala klinis tidak lengkap, kata Ngabila, pemeriksaan tambahan seperti ekokardiografi dilakukan untuk melihat apakah arteri koroner mengalami kelainan.
Ia menegaskan, Kawasaki Disease perlu penanganan segera untuk mencegah komplikasi serius seperti aneurisma arteri koroner, serangan jantung, atau gagal jantung.
Baca juga: Kasus Penyakit Kusta di Indonesia Ditargetkan Turun Dalam 5 Tahun, Kenali Cara Penularannya
Pengobatan utama meliputi imunoglobulin intravena (IVIG) yang diberikan dalam 10 hari pertama untuk menekan peradangan dan mencegah kerusakan arteri koroner.
"Selanjutnya, aspirin dengan dosis tinggi diberikan pada fase akut, kemudian dilanjutkan dengan dosis rendah sebagai terapi antiplatelet," jelasnya.
Selain itu, tambah Ngabila, kortikosteroid diberikan untuk kasus yang tidak merespons IVIG atau berisiko tinggi mengalami komplikasi.
Terakhir, Ngabila membeberkan pengobatan penyakit tersebut dengan ekokardiografi serial yang diperlukan untuk memantau kondisi jantung anak secara berkala.
"Jika tidak ditangani dengan baik, Kawasaki Disease dapat menimbulkan dampak jangka panjang pada jantung anak. Oleh karena itu, saya mengimbau orangtua untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang mencurigakan," imbuhnya. (m26)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini
Kenali Beberapa Gejala Penyakit Radang Usus: Diare, Sariawan hingga Kelainan Kulit |
![]() |
---|
RS Abdi Waluyo Jakarta Resmikan IBD Center, Tangani Pasien Radang Usus oleh Tim Dokter Multidisiplin |
![]() |
---|
Kasus Campak Meningkat Dinkes DKI Lakukan Imunisasi Massal, Simak Gejalanya |
![]() |
---|
Mengenal Tes DNA, Begini Peruntukkan Sebenarnya di Dunia Kesehatan |
![]() |
---|
Tanggung Jawab Ganda Jadi Tantangan Perempuan di Asia Pasifik Jaga Kesejahteraan Mental dan Fisik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.