SOSOK

Sosok Tjong Sioe Lan, Korban Pembunuhan di Dalam Toren Dikenal Warga Angke Jakbar Dermawan

Arfan melanjutkan, saat meminjamkan uang kepada warga sekitar rumahnya, Enci tidak pernah meminta jaminan apapun.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
WARTA KOTA/MIFTAHUL MUNIR
MAYAT DALAM TOREN - Rillis kasus pembunuhan mayat dalam toren di Polres Metro Jakbar, Kamis (13/3/2025). Polisi beberkan motifnya karena sakit hati dihina korban. (WARTA KOTA/MIFTAHUL MUNIR). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir


WARTAKOTALIVE.COM, KEBON JERUK - Sosok Tjong Sioe Lan alias Enci dan anaknya Eka Serlawati dibunuh oleh Febri dikenal warga sekitar sebagai warga yang dermawan.

Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung setelah memeriksa sejumlah saksi warga Jalan Angke Barat RT 5/2, Tambora, Jakarta Barat.

Sehingga, ia membantah tudingan dari warga dekat rumahnya yang menyebutkan korban seorang rentenir.

"Karena rasa jiwa sosial beliau begitu tinggi, jadi kalau ada warga yang butuh uang, beliau meringankan tangan," kata Arfan di Mapolres, Kamis (13/3/2025).

Arfan melanjutkan, saat meminjamkan uang kepada warga sekitar rumahnya, Enci tidak pernah meminta jaminan apapun.

Selain itu, kata Arfan, warga yang pernah berhutang juga menyatakan tidak ada bunga yang diberikan oleh Enci kepada peminjam uang.

"Banyak yang pinjam uang Rp 5 juta, Rp 10 juta itu karena jiwa sosial korban yang tinggi," tegasnya.

Oleh karena itu, Enci memberikan pinjaman kepada Febri karena atas dasar jiwa sosial yang tinggi. Tersangka juga meminjam uang sebesar Rp 90 juta dan berjanji akan mengembalikan dengan cara dicicil.

Arfan melanjutkan, Enci ini kesal karena sejak 2021-2025 tersangka tidak kunjung membayar hutangnya.

"Jadi tidak ada kata kebon binatang, hanya kata kasar saja yang dilontarkan korban ke tersangka ini. Sehingga ketika dimaki itu tersangka kesal dan timbul ingin habisi nyawa korban," imbuhnya.

Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Barat menangkap pembunuh ibu dan anak yang jasadnya dimasukan ke dalam Toren rumahnya.

Ibu dan anak itu bernama Tjong Sioe Lan dan Eka Serlawati warga Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat.

Pelaku bernama Febri ditangkap di kampung halamannya daerah Banyumas, Jawa Tengah pada 9 Maret 2025 malam.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi menjelaskan, korban dikenal oleh warga sekitar sangat dermawan karena sering meminjamkan uang tanpa ada bunga.

Pelaku merupakan salah satu pelanggan rutin meminjam uang kepada korban untuk kebutuhan sehari-hari.

"Pelaku meminjam uang itu dari tahun 2021 sampai tahun 2025. Pelaku berjanji setiap meminjam pelunasannya secara dicicil," katanya, Kamis (13/3/2025).

Motif sakit hati

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Barat menangkap pembunuh ibu dan anak yang jasadnya dimasukan ke dalam Toren rumahnya.

Ibu dan anak itu bernama Tjong Sioe Lan dan Eka Serlawati warga Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat.

Pelaku bernama Febri ditangkap di kampung halamannya daerah Banyumas, Jawa Tengah pada 9 Maret 2025 malam.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi menjelaskan, korban dikenal oleh warga sekitar sangat dermawan karena sering meminjamkan uang tanpa ada bunga.

Pelaku merupakan salah satu pelanggan rutin meminjam uang kepada korban untuk kebutuhan sehari-hari.

"Pelaku meminjam uang itu dari tahun 2021 sampai tahun 2025. Pelaku berjanji setiap meminjam pelunasannya secara dicicil," katanya, Kamis (13/3/2025).

Twedi melanjutkan, sebelum kejadian pembunuhan, pelaku sering beecerita praktek perdukunan salah satunya menggandakan uang.

Selain itu, pelaku juga bisa mencarikan anak pertana korban jodoh dengan ritual yang harus dijalankan.

Akhirnya, pada 1 Maret 2023 lalu korban yang percaya pelaku punya kemampuan lebih, membeli sejumlah kebutuhan ritual seperti bunga 7 rupa dan lain-lain.

Baca juga: Penghuni Kontrakan Ketakutan, Kabur dari Rumah Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora Jakbar

"Jadi pelaku ini punya teman Krismatoyo ini dukun pengganda uang dan dukun pencari jodoh bernama Kakang. Pelaku sempat pakai nomor telepon lain untuk komunikasi dengan korban sebagai Krismatoyo dan Kakang," terangnya.

Korban menyiapkan uang Rp 50 juta saat ritual untuk digandakan oleh pelaku menjadi berkali-kali lipat.

Korban kedua bernama Eka, saat itu juga sedang menjalani ritual di kamar mandi untuk mendapatkan jodoh.

"Korban pertama yaitu Tjong alias Enci, itu berada di salah satu ruangan untuk jalankan ritual penggandaan uang. Sementara korban kedua ada di dalam kamar mandi untuk ritual," tegasnya.

Sampai beberapa jam, uang yang dijanjikan oleh pelaku tidak turut bertambah dan hal ini membuat korban kesal hingga melayangkan makian.

Suara lantang penuh hinaan membuat pelaku sakit hati dan mengambil tongkat besi yang ada di dalam rumah korban.

Pelaku memukul korban dibagian kepala hingga pingsan dan setelah itu menyeret ke dalam kamar. Melihat korban masih sadar, pelaku kembali memukul dengan tongkat dan mencekik korban hingga tewas.

"Korban sempat membersihkan darah-darah korban yang ada di salah satu ruangan dan kamar. Setelah itu, pelaku sempat merokok di teraa rumah korban memikirkan agar korban kedua tidak mengetahui ibunya telah dibunuh," ungkapnya.

Setelah berfikir selama 15 menit, akhirnya pelaku nekat menghabisi nyawa korban yang ada di dalam kamar mandi dengan tongkat besi. Menurut Twedi, Eka sempat berteriak meminta tolong tapi oleh pelaku kembali dipukul hingga tewas.

Usai membunuh, Kata Twedi, Febri sempat bingung membuang jasad korban dan saat melintas di ddkat kulkas melihat tutup toren air. Ia pun terfikir menaruh jasad korban ke dalam toren seorang diri.

"Korban pertama diseret dari kamar dan korban kedua diseret dari kamar mandi dan dimasukan ke dalam toren," ungkapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung menambahkan, siang hari korban Enci sempat menghubungi anaknya bernama Ronny Effendy kapan pulang ke rumah.

"Terus pada malam harinya si pelaku pakai hp korban Enci wa Ronny bahwa di rumah sedang ada perbaikan listrik. Ini supaya aksi pembunuhannya tidak diketahui," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua RT 05 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora bernama Yanti menjadi saksi dalam kasus kematian Tjong Sioe Lan dan Eka Serlawati di dalam toren, Kamis (6/3/2025) malam.

Yanti diperiksa sebagai saksi pada Senin (10/3/2025) dari pukul 13.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.

Bahkan, ia sempat bertemu terus memadangi pelaku dengan tatapan sinis karena tak pernah melihat sebelumnya.

"Iya saya ditanyain korban kenal apa enggak, gimana kesehariannya. Ya saya mah jawab baik dia warga saya," ucap Yanti saat dihubungi Warta Kota, Selasa (11/3/2025)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

 

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved