Berita Jakarta

Ini Kronologi Penemuan Mayat Ibu dan Anak dalam Toren Air di Tambora Jakbar Versi AKP Dimitri

Polisi di Polres Metro Jakarta Barat sedang berjibaku mengungkap kasus temuan mayat ibu dan anak dalam toren air di Tambora.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
New York Post
ILUSTRASI - Polres Metro Jakarta Barat sedang berjibaku mengungkap kasus temuan mayat ibu dan anak dalam toren air di Tambora. Sejauh ini semua masih misteri 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kematian ibu dan anak berinisial TSL (59) dan ES (35) yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam tempat penampungan air rumah, di RT 05 RW 02 Angke, masih menjadi misteri. 

Diketahui, keduanya ditemukan tewas dalam kondisi membusuk pada Kamis (6/3/2025) lalu. Penemuan itu pun langsung mengegerkan warga sekitar.

Menurut Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra, kedua korban sudah menghilang sejak 1 Maret 2025.

Sehingga, setelah mendapatkan informasi tersebut, polisi lantas melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP) bersama Puslabfor Mabes Polri.

Baca juga: Warga Jimbaran Bali Geger, WNA Tewas Tanpa Busana Dalam Toren Air, Ini Kata Polisi dan Saksi

"Kami temukan bahwa di TKP tersebut terdapat 2 orang yang sudah menjadi korban pembunuhan," kata Dimitri saat ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).

Berdasarkan temuan tersebut, Dimitri menyampaikan jika pihaknya bersama unit Reskrim Polsek Tambora lantas melakukan penyelidikan untuk mencari tahu inisial pelaku.

Polisi juga menanyai warga sekitar terkait hilangnya korban yang dilaporkan oleh anak bungsunya berinisial R.

"Jadi sejak tanggal 1 itu si R ini berkomunikasi dengan ibunya. Kemudian pada saat sore hari tidak bisa dihubungi. Kemudian si R ini datang ke rumah dan tidak mendapati ibu dan kakaknya ada," ujar Dimitri.

Baca juga: Devi Tewas di Toren Air karena Kabur dari Kejaran Polisi, DPO bersama Perong Jadi Bandar Sabu

"Karena si R ini tidak tahu ternyata ibu dan kakaknya sudah berada di dalam toren tersebut. Makanya kemudian tanggal 3 (Maret 2025) yang bersangkutan melaporkan ke Polsek," imbuhnya.

Menurut Dimitri, saat ditemukan kedua korban dalam kondisi yang sudah menjauh dari bawah tempat penyimpanan air (mengambang).

Hingga kini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku dan memeriksa sejumlah saksi terkait insiden ini.

"Kami sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku," pungkas dia. 

Sebelumnya diberitakan, Ibu serta anak bernama Tjong Sioe Lan dan Eka Serlawati ditemukan meninggal dunia di bak penampungan air di dalam rumahnya, Jalan Angke Barat RT5/2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025) malam.

Penemuan mayat tersebut setelah anak kedua dari korban bernama Ronny Effendy melapor ke Polres Metro Jakarta Barat bahwa ibu dan kakanya hilang.

Setelah dilakukan pemcarian terhadap korban, ternyata pihak kepolisian menemukan di dalam rumah dengan kondisi sudah membusuk.

Surya, tetangga korban menjelaskan, dirinya bertemu dengan Tjong Sioe Lan terakhir kali sebelum bulan puasa Ramadan 2025.

Ketika itu, ia berpapasan dengan korban dan sempat tegur sapa karena sudah saling mengenal.

"Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010," katanya saat ditemui, Sabtu (8/3/2025).

Menurut Surya, korban tinggal bersama anak perempuannya bernama Eka. Sedangkan Ronny diakui memilih tinggal sendiri di kost yang tidak ia ketahui tempatnya.

Eka anak pertama Tjong sudah berusia 35 tahun dan belum menikah. Surya menyatakan, bahwa Ronny sempat debat dengan ibunya karena ingin menikah dan melangkahi kaka perempuannya.

Namun, kata Surya, Tjong tidak memberikan izin kepada Ronny untuk menikah sebelum kakanya merasakan itu.

"Kakaknya sih usianya 35 tahun, adenya mau nikah, sempat ada cekcok," tuturnya.

Rumah korban lantai tiga, tapi yang digunakan tempat tinggal hanya lantai satu saja.

Sebab, lantai dua dan tiga dibuat kamar petakan untuk dikontrakan kepada para perantau dari berbagai daerah.

"Kalau yang ngontrakan masuknya dari pintu luar. Enggak nyatu sama rumah korban. Tangganya disamping," ungkapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Arfan Sipayung membenarkan bahwa korban meninggal dibunuh.

"Benar, korban dibunuh di bak penampungan air," singkatnya. 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved