Berita Nasional
Soal Pagar Laut di Pesisir Kabupaten Tangerang, Muannas Alaidid: Tidak Ada Hubungan dengan PSN PIK 2
Soal Pagar Laut di Pesisir Kabupaten Tangerang, Muannas Alaidid: Tidak Ada Hubungannya dengan PSN PIK 2
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Misteri pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten ditanggapi Kuasa hukum Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indak Kapuk (PIK) 2, Muannas Alaidid.
Muannas menegaskan, bahwa pembangunan pagar laut tersebut tidak ada hubungannya dengan PSN PIK 2.
Apalagi pembangunan pagar laut itu tidak termasuk lokasi PSN maupun PIK 2.
Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut merupakan swadaya dari para nelayan.
“Bukan pengembang yang pasang, ngapain urusin beginian (pagar laut). Tidak ada kaitan sama sekali dengan pengembang, karena lokasi pagar tidak berada di wilayah PSN maupun PIK 2,” kata Muannas Alaidid.
"Jadi informasi yang saya dapatkan bahwa pagar yang panjang sekitar 30 kilometer itu keinginan swadaya dari para nelayan setempat, jadi tidak ada kaitannya dengan PIK," tuturnya.
Selain itu, Muannas menduga ada pihak tertentu yang menggoreng isu tersebut untuk menjatuhkan Agung Sedayu Group.
Kendati begitu, dia tak mau berspekulasi lebih jauh terkait hal tersebut.
Dia hanya meminta masyarakat untuk tenang dan tidak terprovokasi terkait dengan isu tersebut.
"Jadi kalau saya lihat ada politisasi dari pihak tertentu untuk menjatuhkan PIK2, padahal suda jelas tidak kaitanya dengan PIK2 maupun PIK1," tandas Muannas.
Sebelumnya, banyak pihak yang menuding bahwa pembangunan pagar laut yang dinilai menyusahkan aktivitas warga ada hubungannya dengan PSN PIK 2.
Menanggapi hal tersebut, Manajemen Pengelola PIK 2, Toni mengatakan, tudingan mengenai pagar laut muncul dikarenakan minimnya edukasi terhadap PSN PIK 2.
Untuk itu, Toni pun kembali menegaskan bahwa teritorial PSN di kawasan PIK 2 wilayah Tangerang Utara hanya sebagian kecil saja.
“Saya pikir mungkin kurangnya pengetahuan, kurangnya edukasi ke beberapa teman-teman yang sedikit berbeda ini. Bahwa seluruh PIK 2 itu PSN. Ternyata itu kan tidak,” jelas Toni.
“Mungkin mereka memahaminya semua PIK 2 PSN sehingga menjadi polemik. Seharusnya tidak ada masalah,” pungkas Toni.
Pondok Pesantren se-Jombang Jatim Gelar Doa Bersama untuk Bangsa |
![]() |
---|
Thomas Djiwandono 'No Comment' soal Isu Sri Mulyani Mundur dari Kabinet |
![]() |
---|
Kemendag Sebut Industri Franchise Berkontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional |
![]() |
---|
TNI Kecam Penyebaran Informasi Intelnya Jadi Provokator Demo Ricuh: Narasi Bohong dan Menyesatkan |
![]() |
---|
Bikin Resah dan Gaduh, Uya Kuya dan Eko Patrio Dinonaktifkan sebagai Anggota Fraksi PAN di DPR RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.