Travel

Sejarah Taman Margasatwa Ragunan, Ternyata Dulu Pernah Dibangun di Cikini

Taman Marsatwa Ragunan awalnya bukan terletak di lokasi sekarang ini. Dulu pernah dibangun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat

Wartakotalive/Mifta
Sejarahnya dibangunnya Taman Margasatwa Ragunan. Tampak pintu gerbang yang baru selesai direnovasi, Rabu (8/1/2025) 

WARTAKOTALIVE.COM, CILANDAK - Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) DKI, Bayu Megantara menceritakan sejarah singkat Taman Maragasatwa Ragunan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.

Ia menerangkan, TM Ragunan cikal bakalnya berada di Cikini yang kini menjadi Taman Ismail Marzuki (TIM).

Ragunan pertama kali digagas oleh seorang pelukis ternama bernama Raden Saleh di tahun 1864 silam.

Seiring berjalannya waktu dan keterbatasan lahan, maka Ragunan dipindahkan oleh pemerintah ke kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Sebab, di TIM tidak ada lahan lagi untuk bisa menambah hewan-hewan baru.

Baca juga: Ini Sejarah Terciptanya Kerak Telor yang Tak Diketahui Banyak Orang

"Di tahun 1962 sebenarnya Itu sudah digagas pemindahan dari Raden Saleh ke kawasan Taman Maragasatwa Ragunan ini," kata Bayu di Ragunan, Rabu (8/1/2025).

Setelah digagas, butuh waktu sekira dua tahun untuk pemindahan dan penataan kandang hewan.

Kemudian, kata Bayu, pada 22 Juni 1864, Taman Margasatwa Ragunan diresmikan dan dibuka sebagai tempat rekreasi masyarakat.

"Peresmiannya itu bertepatan dengan hari ulang tahun kota Jakarta pak. Jadi kurang lebih sekarang sudah hampir 60 tahun," jelasnya.

Bayu melanjutkan, logo TM Ragunan tidak pernah diganti sejak pertama kali dibuat tahun 1981 silam.

Baca juga: Sejarah Dibangunnya Terowongan Silaturahim Menghubungkan Masjid Istiqlal - Gereja Katedral

Sehingga, ia pun menginisiasi agar ada perubahan logo dan membuat maskot Ragunan supaya dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia.

"Sejak tahun 1981 belum pernah berubah. Jadi logonya gambarnya dulu seperti majalah Bobo pak, kira-kira begitu ada bona, rong-rong, dan belalai," terangnya.

Bayu mengaku, pembuatan logo dan maskot TM Ragunan baru ini butuh waktu beberapa bulan dan pada akhir tahun 2024 berhasil diselesaikan.

Logo baru TM Ragunan ini memiliki makna di mana ada gading gaja di sisi kanan dan kiri serta ada tapak tangan orang hutan.

Warna hijau sendiri, kata Bayu menggambarkan tumbuhan dan tulisan Ragunan warna cokelat artinya menyatu dengan tanah.

Sedangkan, lanjutnya, elang bondol adalah simbol kota Jakarta karena hewan tersebut banyak ditemukan di Kepulauan Seribu.

"Jadi ini dibungkus dalam sebuah kesatuan seperti pohon kira-kira gitu warna hijau, kemudian dibawah itu warnanya coklat Jadi menggambarkan tanah dengan kehijauannya. Karena Ragunan ini merupakan sebuah kawasan konservasi," imbuhnya. (m26)

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved