Disabilitas

Komitmen Mempekerjakan Disabilitas, Penyandang Low Vision Jadi Test Automation Engineer di BVT

Putri Rokhmayati adalah sosok perempuan inspiratif yang telah mencatatkan dirinya sebagai perempuan pertama dengan keterbatasan penglihatan

|
Editor: Ahmad Sabran
HO
Putri Rokhmayati penyandang keterbatasan penglihatan yang berkarier di BVT sebagai Test Automation Engineer. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Belum banyak perusahaan di Indonesia yang membuka peluang kerja bagi penyandang disabilitas atau menerapkan inklusivitas. 

Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, per 31 Desember 2022, tercatat hanya 1,73 persen atau sekitar 969 perusahaan di seluruh Indonesia yang mempekerjakan tenaga kerja disabilitas

Salah satu perusahaan yang telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung inklusivitas adalah PT Bhumi Varta Technology.

BVT adalah perusahaan penyedia teknologi location intelligence dan analisis geospasial  yang membantu bisnis menemukan dan mengoptimalkan lokasi usaha.  

Dikutip dari siaran persnya, Rabu (25/12/2024) BVT kini memiliki sekitar 150 karyawan dengan latar belakang yang beragam, termasuk penyandang disabilitas.

Putri Rokhmayati adalah sosok perempuan inspiratif yang telah mencatatkan dirinya sebagai perempuan pertama dengan keterbatasan penglihatan yang berkarier di sektor teknologi.

Putri kini bekerja di BVT sebagai Test Automation Engineer, posisi yang telah ia jalani selama lebih dari dua tahun.

Baca juga: Senyum Jokowi Respons Penetapan Sekjen PDIP Hasto Jadi Tersangka KPK

Selama perjalanan kariernya di BVT, Putri tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis yang mumpuni, tetapi juga menjadi komponen kunci dalam tim. Perannya sangat penting dalam memastikan kualitas produk teknologi yang dibuat oleh perusahaan. 

Dedikasi dan kontribusi Putri tidak hanya memberikan dampak positif bagi tim, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk melihat bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk berprestasi, terutama di industri yang menuntut inovasi seperti teknologi.

Hal ini sejalan dengan visi besar dari founder sekaligus CEO  BVT, Martyn Terpilowski yang berkomitmen kuat untuk menerapkan prinsip meritokrasi di perusahaannya.

Martyn percaya bahwa kesempatan kerja harus diberikan berdasarkan kemampuan dan kualifikasi, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik seseorang.

Baca juga: Ini Prediksi Puncak Arus Mudik dan Balik Nataru, Sebanyak 110,67 Juta Orang Lakukan Perjalanan Mudik

Sebagai bagian dari visinya, Martyn aktif mendorong individu dengan disabilitas yang memiliki keterampilan tinggi untuk tidak ragu melamar ke perusahaan teknologi seperti BVT.

Ia melihat potensi besar dalam keberagaman sebagai nilai tambah bagi industri teknologi.

Dengan begitu, Martyn tidak hanya menciptakan ruang yang inklusif di BVT, tetapi juga berusaha mematahkan stigma yang masih melekat di masyarakat terhadap penyandang disabilitas dalam dunia kerja, khususnya di sektor teknologi yang sering dianggap eksklusif. Dukungan ini mencerminkan komitmen BVT dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil, inklusif, dan berbasis pada kompetensi.

Bhumi Varta Technology kini tengah ekspansi ke pasar Asia, dimulai dengan Vietnam dan lanjut ke Jepang. BVT juga berkomitmen untuk membawa nilai-nilai inklusivitas yang telah mereka bangun di Indonesia ke setiap negara yang mereka masuki. BVT bertekad untuk memastikan bahwa prinsip keberagaman dan kesempatan yang setara tetap menjadi landasan dalam budaya perusahaannya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved