Kementerian Luar Negeri Ungkap Kondisi Terkini 48 WNI Usai Gempa Vunuatu
Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) tewas dalam gempa Vanuatu pada Selasa (17/12/2024).
WARTAKOTALIVE.COM - Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) tewas dalam gempa Vanuatu pada Selasa (17/12/2024).
Hal itu dipastikan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha pada Rabu (18/12/2024) seperti dimuat Kompas.com.
Sebelumnya sinyal di Vanuatu sempat terganggu karena gempabumi yang merusak sejumlah bangunan di negara tersebut.
Hal itu sempat membuat pemerintah Indonesia tidak mengetahui kondisi 48 WNI yang ada di Vanuatu.
Namun demikian Kedutaan Besar RI di Canberra sudah bisa mendapatkan kabar dari otoritas Vanuatu terkait kondisi WNI di negara tersebut.
Hasilnya tidak ada korban tewas dari WNI di Vanuatu.
"KBRI Canberra yang memiliki akreditasi di Vanuatu telah berkoordinasi dengan otoritas Vanuatu dan berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia di Vanuatu. Hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang menjadi korban gempa," kata Judha dalam pesan singkat, Rabu (18/12/2024).
Judha mengatakan, Kemenlu RI dan KBRI Canberra terus memonitor dampak gempa di Vanuatu, khususnya terkait keselamatan WNI di negara tersebut.
Hingga saat ini, kata Judha, terdapat 48 WNI yang berada di Vanuatu dan bekerja sebagai ABK.
Judha juga menyampaikan, kerusakan terparah akibat gempa ini berada di Port Villa, Ibu Kota Vanuatu.
Baca juga: Usai Gempa dan Tsunami Vanuatu, 47 ABK Indonesia Tak Bisa Dihubungi Pemerintah RI
Akibat gempabumi tersebut dilaporkan 14 orang tewas dan 200 orang terluka.
"Hingga saat ini, terdapat 14 korban meninggal an lebih dari 200 korban luka," katanya.
Gempa bumi bermagnitudo 7,3 mengguncang Vanuatu pada Selasa (17/12/2024) pukul 12.47 waktu setempat.
Gempa tersebut dipicu oleh aktivitas subduksi atau penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Pasifik.
Kondisi ini membuat gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), yang juga dihuni oleh beberapa kedubes negara lain, mengalami kerusakan parah.
(Wartakotalive.com/DES/Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.