Kriminalitas

Polisi Ungkap Pemeriksaan Psikologi Dua Predator Anak di Tangerang, Ini Hasilnya

Polisi Ungkap Pemeriksaan Psikologi Dua Predator Anak di Tangerang, Ini Hasilnya

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dwi Rizki
TribunTangerang/Nurmahadi
Polisi menduga dibalik pencabulan anak-anak di panti asuhan di Kunciran Indah, Tangerang terselubung pedagangan manusia 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hasil pemeriksaan psikologi terhadap dua tersangka predator anak di panti asuhan Kota Tangerang, berinisial S (49) dan Y (30), menunjukkan bahwa keduanya dinyatakan dalam kondisi kejiwaan yang sehat.

Keduanya pun dinilai tidak menunjukkan gejala klinis yang mengarah pada gangguan mental.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada Rabu (16/10/2024).

Kombes Ade Ary menegaskan bahwa pemeriksaan psikologi dilakukan dengan melibatkan tim dari Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota serta Biro SDM Polda Metro Jaya.

Pemeriksaan ini mencakup tiga metode, yaitu observasi langsung, wawancara, dan tes tertulis terhadap kedua tersangka.

“Berdasarkan hasil yang kami terima, kedua tersangka ini tidak menunjukkan gejala klinis atau gangguan mental. Hasil ini didapatkan dari tim pemeriksa yang berkompeten,” ungkap Ade Ary.

Baca juga: Budi Gunawan Hadiri Pembekalan Calon Menteri di Hambalang, Masuk Kabinet Prabowo? ini Jawaban Puan

Baca juga: 59 Calon Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran Ikuti Pembekalan di Hambalang, Ini Daftarnya

Meski demikian, pihak kepolisian tetap melakukan pendalaman terhadap motif dan tindakan para tersangka.

Selain itu, Ade Ary menambahkan bahwa penyidik masih memburu tersangka lainnya yang terlibat dalam kasus ini, yang diduga masih berada dalam pelarian.

Sementara itu, sebagai bagian dari proses penanganan kasus, para korban yang merupakan anak asuh panti juga telah mendapat pendampingan psikologi intensif.

Pendampingan ini dilakukan oleh tim psikologi dari Biro SDM Polda Metro Jaya dengan menggunakan metode observasi dan wawancara.

Tujuan dari terapi ini adalah untuk memberikan dukungan berupa trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban serta membantu mereka untuk mengatasi trauma akibat peristiwa mengerikan tersebut.

“Para korban diberikan ruang untuk bercerita dan bermain, sebagai upaya untuk mengurangi trauma dan memberikan rasa aman. Ini adalah bagian dari proses pemulihan psikologis mereka,” jelas Ade Ary.

Polisi mengimbau masyarakat yang mengetahui informasi terkait tersangka yang masih buron untuk segera melaporkannya kepada pihak berwajib.

“Kami berharap jika ada yang mengetahui keberadaan tersangka lainnya, segera menghubungi polisi atau menghubungi layanan darurat di nomor 110,” pungkas Ade Ary.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved