Ledakan Pager di Lebanon Ternyata Cara Usang Israel Bunuh Pimpinan Hamas di Tahun 1996

Cara menyisipkan senjata ledak di alat komunikasi ternyata sudah dilakukan Israel sejak tahun 1996. 

Editor: Desy Selviany
istimewa
Dahsyatnya Ledakan Pager Hizbullah Hingga Sebabkan 8 Orang Tewas dan 3 Ribu Orang Cedera 

WARTAKOTALIVE.COM - Cara menyisipkan senjata ledak di alat komunikasi ternyata sudah dilakukan Israel sejak tahun 1996. 

Cara usang tersebut pernah dipakai Israel sebelumnya untuk membunuh pemimpin pembuat bom Hamas dengan bahan peledak yang disembunyikan di dalam ponsel.

Dimuat The Washington Post sebelumnya Israel diduga menyisipkan bahan peledak ke dalam ribuan pager dan menyerahkannya ke tangan Hizbullah.

Hingga kini, Israel pun masih menampik penyusupan senjata ledak ke alat komunikasi Hizbullah tersebut.

Namun, dari jejak sejarah ternyata Israel pernah mengubah peralatan komunikasi pribadi menjadi senjata.

Hal itu dilakukan Israel pada tahun 1996 ketika mereka membunuh pemimpin pembuat bom Hamas dengan bahan peledak yang disembunyikan di dalam ponsel. 

Namun serangan rahasia yang terjadi secara serentak pada minggu ini terhadap tokoh-tokoh Hizbullah di seluruh Lebanon jauh lebih rumit, kata para pakar intelijen.

Sebab mengharuskan Israel untuk meyakinkan kelompok tersebut bahwa mereka telah membeli dan mendistribusikan alat penyemprot suara biasa, bukan bom.

Serangan tersebut disusul keesokan harinya dengan serangkaian ledakan secara bersamaan, kali ini dengan bahan peledak yang tampaknya disembunyikan di dalam walkie talkie.

Baca juga: Hizbullah Balas Dendam Usai Teror Ledakan Pager, Sasar Pangkalan Udara Ramat David Israel

Diduga juga operasi tersebut merupakan operasi senyap Israel lantaran mereka tidak memberi tahu sekutu terpentingnya Amerika Serikat dalam ledakan tersebut.

Sebelumnya Israel diduga menyisipkan bahan peledak di walkie-talkie, laptop, dan radio warga Lebanon

Total ada 450 orang terluka karena bahan peledak yang disisipkan di alat komunikasi tersebut dan puluhan orang tewas.

Ledakan mematikan terjadi hari Selasa (17/9/2024) dan Rabu (18/9/2024).

Kelompok militan Hizbullah menyalahkan musuh bebuyutannya, Israel. Namun pejabat Israel sejauh ini menolak berkomentar.

Dua perusahaan yang berbasis di Taiwan dan Hungaria yang dituduh dalam laporan media memproduksi pager tersebut keduanya membantah bertanggung jawab.

Pager meledak di Lebanon menewaskan 32 orang, di antaranya termasuk dua anak-anak tewas.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved