UMKM

Jual Kembang Tahu dari Rp 200, Jaja Menolak Pensiun hingga Rela Pikul Gerobak Berkilo-kilo Meter

Inilah kisah penjual kembang tahu khas Cirebon yang sehari-hari berjualan di Jalan Inspeksi Kali Grogol, Jakarta Barat

Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
Jajanan kembang tahu khas Cirebon, Jawa Barat 

"Ada juga yang jualan di motor, tapi yang di motor harus di tempat-tempat tertentu, kayak di komplekkan, gang-gang sempit kayak gini mah susah," imbuhnya.

Jaja sendiri tak menampik jika pembeli kembang tahu kian hari kian sedikit lantaran sudah mulai ditinggalkan penikmatnya.

Tak jarang, Jaja juga harus membawa pulang kembang tahu jualannya untuk makan di kontrakan, lantaran tak kunjung habis ketika sore hari tiba.

Padahal, tiap harinya jaja sudah berkeliling berpuluh-puluh kilometer sambil membawa pikulan, demi menawarkan kuliner tradisional tersebut.

Wilayah yang biasa ia lewati di antaranya Palmerah, Kebon Jeruk, hingga Kembangan, Jakarta Barat.

"Karena kan enggak bisa dibesokin, ukurannya sehari semalam habis. Kalau sisa paling bikin tahu buat kami, dikukus," kata Jaja.

Adapun dalam sehari, Jaja biasa memasak 2 kilogram kacang kedelai untuk bahan pembuatan tahu sutra.

Sementara jumlah porsi yang biasa laku terjual berkisar 50-100 porsi.

"Namanya jualan (pendapatan) enggak tentu, kadang sehari Rp 100.000 atau Rp 50.000, itu udah setoran. Setorannya Rp 100.000," katanya.

Jaja berujar, ia belum memiliki niat untuk berhenti jualan kembang tahu.

Menurutnya, meski peminatnya sudah mulai menipis, namun setidaknya ia bisa melestarikan kuliner tradisional khas tanah kelahirannya itu. (m40)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved