Tahanan Tewas
Kepala Rutan Depok Sebut Tahanan Tewas Imbas Dianiaya Rekan Napi Pakai Kabel Listrik
Publik dikejutkan dengan berita tahanan di Rutan Depok tewas dianiaya rekan sesama napi. Masalah apa ya?
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas I Depok Lamarta Surbakti buka suara terkait tahanan berinisial RA (25) yang tewas dianiaya rekan-rekannya.
Kata Lamarta, korban dianiaya oleh enam narapidana (napi) dengan menggunakan tangan kosong dan seutas kabel listrik yang ditemukan di lokasi.
“Mungkin ada beberapa hal lainnya, seperti kabel informasinya kemarin,” kata Lamarta di Mapolres Metro Depok, Sabtu (31/8/2024) sore.
Lamaran menduga, pelaku penganiayaan mengambil kabel tersebut saat dilakukan perbaikan instalasi listrik di dalam rutan.
Baca juga: Sadis, Fakta Baru Tahanan Tewas Dikeroyok di Rutan Depok, Ini Kata Kombes Arya Perdana
Baca juga: Tahanan Tewas Dikeroyok dalam Sel, Reza Indragiri: Polisi yang Jaga Harus Kena Sanksi
Meski demikian, pihak rutan masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui secara pasti luka yang menyebabkan korban tewas.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana menjelaskan, RA tewas sehari setelah dijebloskan ke penjara karena dianiaya enam napi lainnya.
“Hari Kamis (29/8/2024) kemarin, sekitar pukul 05.30 WIB, telah terjadi pengeroyokan terhadap satu orang korban,” kata Arya.
Arya menjelaskan, korban merupakan tahanan titipan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok yang ditahap-duakan Polda Metro Jaya atas kasus alkohol.
Usai masuk ke Rutan Depok, awalnya korban langsung diperiksa kesehatannya dan dalam kondisi prima.
Setelah masuk, korban langsung mengikuti pemotongan rambut bersama napi lainnya.

Saat sesi pemotongan rambut lah, korban terlibat selisih dengan rekan-rekannya sesama napi hingga berujung pengeroyokan.
“Rupanya disitu ada selisih paham, sehingga menyebabkan korban ini dikeroyok oleh tahanan lainnya,” ungkapnya.
Kata Arya, pemicu pengeroyokan terhadap korban karena ucapan yang dilontarkan membuat napi lainnya tersinggung dan tidak berkenan.
“Kalau misalnya mungkin bicara kurang etis atau bagaimana, sehingga ada yang tersinggung, sehingga ada pengeroyokan terhadap korban,” pungkasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.