Berita Jakarta
Deteksi Dini Kanker Serviks, DPRD Usulkan Dinkes DKI Distribusi IVA Test di Seluruh Faskes Jakarta
Deteksi Dini Kanker Serviks, Anggota Dewan Usulkan Dinkes DKI Distribusi Alat Pendeteksi Serviks di seluruh Faskes Wilayah Jakarta
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Komisi E DPRD DKI Jakarta merekomendasikan agar Dinas Kesehatan mendistribusikan alat pendeteksi kanker mulut rahim (serviks) ke seluruh fasilitas kesehatan (Faskes) di Jakarta.
Ketersediaan alat pendeteksi itu diharapkan bisa mendukung Faskes memeriksa pasien dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test.
Anggota Komisi E Abdul Azis Muslim mengatakan, alat itu juga dibutuhkan sebagai salah satu langkah preventif dalam untuk mencegah atau pengobatan sedini mungkin.
“Dari awal masyarakat sudah tahu sebelum parah, jadi harus dilengkapi alat ini mulai dari Puskesmas tingkat kelurahan hingga RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah),” ujar Azis pada Kamis (22/8/2024).
Menurutnya, Dinas Kesehatan harus segera mematangkan perencanaan alat kesehatan ini agar bisa terealisasi terdistribusi pada tahun 2025.
Apalagi pembahasan APBD Murni 2025 harus diselesaikan Oktober 2024.
Baca juga: Analisis Duggan Flanakin di Artikel Opini Media AS Newsmax: Prabowo Bisa Bawa RI Menuju Kemakmuran
Baca juga: Perampok Tusuk Bahu dan Bacok Tangan Seorang Anak Saat Kepergok Curi Motor di Kemayoran Jakpus
Sementara itu Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Merry Hotma telah meminta Dinas Kesehatan mendukung akselerasi eliminasi kanker serviks yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Merry juga mengimbau, Dinas Kesehatan menyiapkan langkah pra pendeteksian dini kanker serviks di Jakarta dengan menyiapkan anggaran di Perubahan APBD Tahun 2024.
“Usulan kami di APBD Perubahan ini ada sebuah kebijakkan dari Dinas Kesehatan untuk memfollow up atau menyambut program dari Kemenkes. Jadi, ketika sudah mulai pendeteksian dini, Jakarta sudah siap,” kata Merry.
Apalagi nantinya, Kemenkes RI akan memberikan kuota pengecekan kanker serviks sebanyak 200.000 kepada perempuan Jakarta. Sebab, Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah populasi perempuan mencapai 49 persen.
Dari jumlah itu, 30 persen merupakan ibu-ibu kategori perempuan usia produktif yang rentan terpapar kanker serviks. “Kita sudah sama-sama tahu bahwa Kemenkes akan melakukan pendeteksian dini kanker serviks dan DKI Jakarta mendapat kuota 200.000 yang akan dideteksi,” tutur dia.
“Sebagai provinsi dengan penduduk perempuan yang besar, kita wajib mem-follow up dan mempersiapkan diri untuk menyambut program itu,” tambah Merry.
Ia khawatir, nantinya banyak ditemukan perempuan yang positif terpapar kanker serviks, dan menimbulkan kehebohan karena ramai-ramai ke rumah sakit untuk dirawat.
“Karena nanti kalau sudah terdeteksi stadium 1, stadium 2 dan itu banyak, secara psikologis itu akan panik. Mereka akan berduyun-duyun masuk RS Tipe A, B, C dan D. Itu akan sangat repot RSUD,” pungkasnya. (faf)
Pedagang Pasar Pramuka Mengeluh Tarif Sewa Naik Rp425 Juta, Pramono Pastikan Tak Ada Penggusuran |
![]() |
---|
Semakin Sepi Pembeli, Kondisi Ruko di Lantai 2 Pasar Slipi Memprihatinkan, Kosong dan Tampak Kumuh |
![]() |
---|
Kontainer Nyaris Jatuh Timpa Pengendara Sepeda Motor di Ciracas Jakarta Timur |
![]() |
---|
Taman Margasatwa Ragunan Buka Malam Hari Setiap Akhir Pekan, Ada Layanan E-Car Rp 250 ribu |
![]() |
---|
Taman Margasatwa Ragunan Dibuka Malam Hari Setiap Akhir Pekan, Pramono: Kalau Mau Pacaran Silakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.