Inflasi di Jakarta Masih Terkendali, Pj Gubernur DKI Heru Budi Ucapkan Terima Kasih ke Semua Pihak

Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI mencatat, berdasarkan data BPS, Jakarta mengalami deflasi sebesar -0,06 persen selama bulan Juli 2024.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Miftahul Munir
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat ditemui di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (2/8/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyoroti inflasi di Jakarta selama bulan Juli 2024 sebesar 1,97 persen.

Heru mengatakan, dari data tersebut menunjukan bahwa inflasi di Jakarta masih terkendali secara baik karena di bawah nasional.

"Maka dari itu saya terima kasih kepada seluruh stake holder, pengusaha, masyarakat dan jajaran BUMD yang telah memebantu mengendali inflasi di Jakarta," kata Heru Budi saat ditemui di Pasar Pramuka, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Jumat (2/8/2024).

Sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI mencatat, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta mengalami deflasi sebesar -0,06 persen selama bulan Juli 2024.

Baca juga: Massa FKLB Desak Heru Budi Hartono Pecat Dirut Transjakarta, Dianggap Jahat pada Sopir Angkutan Umum

Baca juga: Andi Anzhar Resmi Jadi Calon Ketum Kadin DKI Jakarta, Janji Bawa Perubahan Besar 

Baca juga: BI DKI Catat Inflasi di Jakarta Selama Bulan Juli 2024 Masih Terkendali, Ini Faktornya

Pada bulan sebelumnya, inflasi di Jakarta tercatat sebesar 0,12 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI, Arlyana Abubakar menjelaskan, deflasi bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. 

Di sisi lain, kata Arlyana, kelompok pendidikan serta kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran menjadi penyumbang inflasi di Jakarta.

"Secara tahunan, Jakarta mengalami inflasi sebesar 1,97 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 2,23 persen. Inflasi tersebut juga masih terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen dan lebih rendah dari inflasi Nasional 2,13 persen," kata Arlyana, Kamis (1/8/2024). 

BERITA VIDEO: Hamas Bersumpah Israel Harus "Bayar Mahal" atas Tewasnya Haniyeh

Menurut Arlyana, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar -0,93 persen setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,43 persen.

Deflasi pada kelompok ini terutama disebabkan oleh menurunnya harga pada komoditas daging ayam ras, cabai merah, tomat, bawang merah, dan bawang putih. 

Arlyana menjelaskan, penurunan harga bawang merah terutama disebabkan oleh mulai berlangsungnya musim panen di daerah sentra. 

"Sedangkan, penurunan harga daging ayam ras, cabai merah, tomat, dan bawang putih didukung oleh relatif terjaganya pasokan. Meskipun kelompok makanan mengalami deflasi, masih terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, antara lain, cabai rawit," tutur Arlyana. (m26)

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved