Israel Menebar Ancaman Usai China Damaikan Hamas dan Fatah

Israel menebar ancaman usai China berhasil mendamaikan Hamas dan Fatah yang berseteru selama puluhan tahun lamanya.

Editor: Desy Selviany
Kompas.com
Negara Tiongkok itu mempersatukan seluruh organisasi di Palestina agar membentuk “pemerintah rekonsiliasi nasional sementara” untuk memerintah Gaza pascaperang. 

WARTAKOTALIVE.COM - Israel menebar ancaman usai China berhasil mendamaikan Hamas dan Fatah yang berseteru selama puluhan tahun lamanya.

Israel menuding bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas merangkul terorisme.

Penolakan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Israel Katz pada X seperti dimuat BBC pada Kamis (25/7/2024).

“Alih-alih menolak terorisme, Mahmoud Abbas malah merangkul para pembunuh dan pemerkosa Hamas, mengungkapkan wajah aslinya,” kata Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz pada X.

Israel pun menyebut bahwa deklarasi perdamaian Hamas dan Fatah tidak ada pengaruhnya.

Israel juga mengancam bahwa Hamas tetapi akan hancur dan mereka akan tetap mengawasi Mahmoud Abbas dari jauh.

“Pada kenyataannya, hal ini tidak akan terjadi karena kekuasaan Hamas akan hancur, dan Abbas akan mengawasi Gaza dari jauh. Keamanan Israel akan tetap berada di tangan Israel.” ancamnya.

Sebagai informasi Diketahui Beijing sebelumnya menjadi tuan rumah pembicaraan antara Hamas dan Fatah pada bulan April.

“Rekonsiliasi adalah masalah internal faksi-faksi Palestina, namun pada saat yang sama, hal ini tidak dapat dicapai tanpa dukungan komunitas internasional,” kata Menteri Luar Negeri Wang Yi seperti dimuat BBC.

Ia juga menguraikan rencana tiga langkah untuk mengatasi perang Gaza. Ketiga langkah tersebut yakni mendorong gencatan senjata yang langgeng, menjunjung tinggi Prinsip rakyat Palestina memerintah Palestina, dan mengakui negara Palestina sebagai bagian dari solusi dua negara serta memberi mereka keanggotaan penuh di PBB.

Baca juga: Menteri Israel Murka China Damaikan Hamas & Fatah yang Rencanakan Pemerintahan Rekonsiliasi Nasional

Sebagai informasi dukungan Tiongkok terhadap perjuangan Palestina sudah ada sejak era pemimpin Partai Komunis Tiongkok Mao Zedong, yang mengirimkan senjata ke Palestina.

Dukungan itu untuk mendukung apa yang disebut gerakan “pembebasan nasional” di seluruh dunia.

Mao bahkan membandingkan Israel dengan Taiwan dan keduanya didukung Amerika Serikat sebagai basis imperialisme Barat.

Pun konsistensi dukungan China untuk kemerdekaan Palestina berlanjut hingga Xi Jinping memimpin negara komunis tersebut.

Bahkan Presiden Xi Jinping telah menekankan perlunya negara Palestina yang merdeka.

Xi juga telah mengirimkan diplomat utamanya ke Timur Tengah untuk melakukan pembicaraan dan baru-baru ini menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Arab untuk konferensi di Beijing.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved