Breaking New
Breaking News: 51 Siswa Dianulir dari SMAN, Ratusan Massa Gelar Demo di Kantor Wali Kota Depok
Imbas 51 siswa dianulir dari SMAN, Kantor Wali Kota Depok digeruduk massa, Kamis 918/7/2024) pagi.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Ratusan massa menggelar demonstrasi memprotes pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 di Kantor Wali Kota Depok, Kamis (18/7/2024).
Massa yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) tersebut juga mempersoalkan 51 calon peserta didik (CPD) lulusan SMPN 19 Depok yang dianulir dari delapan SMAN.
Baca juga: Heboh, SMAN di Kota Depok Anulir 51 Siswa karena Rekayasa Rapor, Bagaimana di Jakarta?
Dalam orasinya, mereka menyinggung nasib puluhan CPD yang dianulir dan meminta pertanggungjawaban dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
“Mereka sudah sekolah tapi dikeluarkan dari sekolah, ini negeri apa,” kata sang orator di atas mobil pick up.
Mereka menilai, jika ditemui kecurangan terhadap 51 siswa tersebut maka yang patut disalahkan adalah sistem PPDB-nya.
“Ini negeri apa, menciptakan anak-anak yang trauma terhadap negeri ini,” teriak orator sambil mengangkat kari ke atas.
“Ayo kita buktikan 51 orang itu, mereka hari ini menangis, murung di rumah-rumah mereka, mereka malu dikeluarkan dari sekolah,” ungkapnya.
Baca juga: Heboh Mark Up Nilai, 51 Siswa Dianulir dari SMAN, Apa Reaksi Kepala SMPN 19 Depok?
Selain itu, massa aksi juga membawa berbagai macam spanduk bertuliskan aspirasi-aspirasi mereka.
“Pak Wali Kota, kami warga Depok, anak kami belum dapat sekolah,” tulis dalam spanduk.
Diberitakan sebelumnya, 51 siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 19 Depok dianulir dari delapan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN).
Penganuliran puluhan calon peserta didik (CPD) tersebut dilakukan karena puluhan siswa-siswi SMPN 19 Depok terbukti melakukan “mark up” atau pencucian nilai rapor.
Kepala SMPN 19 Depok, Nenden Eveline Agustina angkat bicara perihal 51 lulusannya yang dianulir dari delapan SMAN imbas kecurangan “mark up” atau manipulasi nilai.

Eveline mengakui melakukan kesalahan dan siap menerima konsekuensi yang akan didapatkan.
“Jadi memang dari proses yang kami jalani kami akui ada kesalahan dan kami sudah siap dengan konsekuensinya bersama Dinas Pendidikan,” kata Eveline, Selasa (16/7/2024).
Kata Eveline, kasus penganuliran puluhan siswa SMPN 19 Depok dari delapan SMAN sedang diproses Kemendikbud Ristek dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok.
BREAKING NEWS: Ridwan Kamil Plong, Hasil Tes DNA Anak Lisa Mariana Tak Ada Kecocokan Genetik |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Ribuan Massa Antar Rudy Susmanto-Jaro Ade Mendaftar ke KPU Kabupaten Bogor |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Hari ini Tiga Paslon Peserta Pilkada Kota Tangerang Daftar ke KPU, Awas Macet |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Hari ini PBNU Panggil Nahdliyin yang Ketemu Presiden Israel, Gus Yahya Jumpers Siang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Hari ini Kaesang Ketemu Airlangga di DPP Golkar Bahas Pilkada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.