Piala Eropa 2024

Hasil Piala Eropa 2024, Pemain Generasi TikTok Ini Cetak Sejarah saat Spanyol Pulangkan Prancis

Lamine Yamal pemain generasi TikTok Spanyol cetak sejarah saat kalahkan Prancis. Menjadi pencetak gol termuda sepanjang sejarah Piala Eropa

|
Editor: Rusna Djanur Buana
akun X Timnas Spanyol
Pemain-pemain Spanyol melakukan selebrasi setelah menyingkirkan Prancis 2-1 di semifinal Piala Eropa 2024, Rabu (10/7/2024). Spanyol akan bertemu pemenang antara Inggris versus Belanda dini hari nanti. 

WARTAKOTALIVE.CO, JAKARTA--Sering kali, sebuah gol yang tercipta di Kejuaraan Eropa yang tak lekang oleh waktu.

Gol-gol tersebut dikenang, diputar ulang, dan dibicarakan selama beberapa dekade.

Tendangan voli dari sudut sempit Marco van Basten di Euro 1988 adalah salah satunya.

Aksi individu Paul Gascoigne di Euro 1996 adalah aksi brilian lainnya.

Begitu juga dengan chip Karel Poborsky di turnamen yang sama.

Nah, Gol Lamine Yamal yang mencetak sejarah untuk Spanyol saat melawan Prancis di semifinal Euro 2024 juga bisa ditambahkan ke dalam daftar.

Dalam kondisi Spanyol tertinggal 0-1, Yamal melepaskan tendangan melengkung brilian dari luar kotak penalti ke pojok atas gawang Pranncis yang dikawal Mike Maignan.

Baca juga: Lima Alasan Mengapa Timnas Inggris Tetap Layak Dijagokan di Piala Eropa 2024

Gol itu pun menjadi sejarah bari di ajang turnamen empat tahunan tersebut.

Pada usia 16 tahun dan 362 hari, Yamal menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah turnamen.

"Seorang superstar telah lahir," ujar mantan penyerang timnas Inggris, Gary Lineker, di BBC One

. "Itu adalah momen dalam pertandingan, mungkin momen dalam turnamen. Luar biasa," tambah mantan penyerang Inggris, Alan Shearer.

"Kami telah membicarakannya sepanjang turnamen dan mengatakan betapa usianya masih sangat muda.

Untuk bisa melakukan hal seperti itu, sungguh sesuatu yang sangat lar biasa."

Gol tersebut, yang membuat para penggemar di dalam Allianz Arena dan di seluruh dunia terkesiap saat tayangan ulangnya diputar ulang dalam gerakan lambat.

Gol itu menjadi semakin impresif karena waktunya yang tepat, yaitu saat kedudukan tertinggal 1-0 di babak semifinal sebuah turnamen besar.

Itu adalah momen dengan tekanan tinggi, namun ia mampu mengatasinya dengan mudah.

Tidak ada satu pun momen yang menunjukkan bahwa Yamal terlihat gugup dalam laga kelas berat ini.

Ia tersenyum dan bercanda dengan rekan-rekan setimnya di atas lapangan pada beberapa jam sebelum pertandingan dimulai, dan membawa rasa percaya diri tersebut ke dalam penampilannya.

"Kami melihat sebuah sentuhan jenius," ujar pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, mengenai gol yang dicetak oleh Yamal.

"Kami semua harus menjaganya.

Saya ingin dia bekerja dengan kerendahan hati yang sama dan tetap menjejakkan kakinya di tanah, untuk terus belajar.

Sejujurnya, dia terlihat seperti pemain yang lebih berpengalaman.

Saya merayakan bahwa dia ada di tim kami, bahwa dia orang Spanyol.

Kami mengandalkan dia dan semoga kami dapat menikmatinya untuk tahun-tahun mendatang."

Baca juga: Jadwal Semifinal Piala Eropa 2024 Spanyol vs Prancis, Generasi Tiktok vs Finalis Piala Dunia 2022

Menang, menang, menang dan menang

Yamal kini telah memberikan dampak di panggung internasional, tetapi ia telah menulis ulang buku-buku rekor di musim debutnya di Barcelona.

Ia menjadi starter dan pencetak gol termuda bagi tim Spanyol, dan juga pencetak gol termuda di La Liga.

Lamine Yamal Cetak Sejarah
Pemain muda Spanyol Lamine Yamal mencetak sejarah di Piala Eropa 2024. Pemain Barcelona ini menjadi pencetak gol termuda sepanjang sejarah Euro. Dia berusia 16 tahun dan 362 hari ketika membuat gol ke gawang Prancis, Rabu (10/7/2024)

Yamal akan genap berusia 17 tahun pada tanggal 13 Juli mendatang, sehari sebelum final Euro 2024, di mana Spanyol akan berhadapan dengan Inggris atau Belanda.

Memberikan gambaran tentang mentalitasnya, pemain dari generasi TikTok ini mengatakan dia ingin merayakan ulang tahunnya dengan "menang, menang, menang dan menang."

Siapapun yang akan dihadapi Spanyol di final, disarankan untuk tidak memberi sang pemain muda ini motivasi tambahan, seperti yang dilakukan pemain Prancis.

Sebelum pertandingan, gelandang Prancis Adrian Rabiot mengatakan bahwa Yamal harus "menampilkan sesuatu yang lebih dari apa yang sudah ia tampilkan selama turnamen ini."

Di akhir laga, Yamal melakukan selebrasi dengan mengatakan kepada kamera TV.

"Dia ingin mengatakan bicaralah sekarang, bicaralah sekarang dan kita tahu kepada siapa kalimat itu ditujukan.

Penyelesaian akhir yang luar biasa dari seorang anak yang masih sangat muda," kata mantan pemain bertahan Inggris, Rio Ferdinand

Yamal muncul untuk konferensi pers setelah pertandingan pada pukul 12:15 pagi waktu setempat, atau ketika sebagian besar pemain berusia 16 tahun lainnya masih tertidur lelap.

"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan untuk mencapai final dengan tim nasional."

Menghadapi puluhan awak media, Yamal menunjukkan kepercayaan diri yang sama seperti saat dia berada di atas lapangan.

Fokusnya kini beralih pada laga final pada hari Minggu di Berlin.

Ketika ditanya siapa lawan yang dia inginkan, dia menjawab: "Saya tidak terlalu mempermasalahkannya.

Ketika Anda mencapai final, Anda harus memainkan yang terbaik dan itu juga merupakan pertandingan yang sangat seimbang.

Kami akan menunggu dan bermain melawan siapa pun tidak masalah."

Jesus Navas pemain tertua

Satu pemain lain yang mencetak sejarah dalam laga Spanyol versus Spanyol yang berakhir dengan skor 201 adalah Jesus Navas.

Saat laga digelar, dia berusia 38 tahun 231 hari dan menjadi starter.

Mantan pemain Manchester City ini tercatat sebagai menjadi pemain non-kiper tertua yang pernah bermain dalam laga semifinal ajang Euro atau Piala Dunia.

Ia memecahkan rekor Fritz Walter (Jerman/37 tahun, 236 hari) dan Gunnar Gren (Swedia/37 tahun, 236 hari), yang saling bertanding pada semifinal Piala Dunia 1958.

Susunan Pemain Spanyol vs Perancis

Spanyol (4-2-3-1): 23-Unai Simon; 22-Navas (5-Vivian 58'), 4-Nacho, 14-Laporte, 24-Cucurella; 16-Rodri, 8-Fabian Ruiz; 19-Yamal (11-Torres 90+3'), 10-Olmo (6-Merino 76'), 17-Nico Williams (18-Zubimendi 90+4'); 9-Morata (21-Oyarzabal 76').

Pelatih: Luis de la Fuente

Perancis (4-3-3): 16-Maignan; 5-Kounde, 4-Upamecano, 17-Saliba, 22-Hernandez; 13-Kante (7-Griezmann 62'), 8-Tchouameni, 14-Rabiot (6-Camavinga 62'); 11-Dembele (9-Giroud 79'), 12-Kolo Muani (25-Barcola 62'), 10-Mbappe.

Pelatih: Didier Deschamps.

Pencetak gol
Spanyol: Lamine Yamal (21'); Dani Olmo (25')

Prancis: R Kolo Muani (8')

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved