Jadwal Semifinal Piala Eropa 2024 Spanyol vs Prancis, Generasi Tiktok vs Finalis Piala Dunia 2022

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Sosok Luis de la Fuente mungkin lebih terlihat seperti pegawai negeri ketimbang pelatih sepak bola papan atas.

Tapi dia telah menunjukkan cukup banyak prestasi, baik di Euro 2024 atau sebelumnya.

Fakta itu mengingatkan, bahwa siapa pun yang meremehkan kemampuannya, dan tim Spanyol, harus siap menerima risiko.

Mereka memasuki turnamen ini sebagai tim yang tidak diunggulkan.

Namun mereka berhasil menembus semifinal dan akan menghadapi runner Piala Dunia 2022 Prancis, tim yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat juara Piala Eropa 2024.

Spanyol belum pernah memenangi turnamen besar sejak mereka mempertahankan Piala Eropa pada tahun 2012.

Dan kini ada kegembiraan nyata di seluruh negeri.

Semuanya diawali pada bulan September tahun lalu di Georgia di babak kualifikasi Piala Eropa 2024.

Entah bagaimana bisa terjadi, federasi sepak bola Spanyol lupa membawa sejumlah perlengkapan pemain, termasuk sepatu.

Alhasil pemain sempat melakukan latihan tanpa sepatu, bahkan memakai sandal.

Namun hal ini justru menyemangati sekelompok pemain ini dan membangun semangat tim, yang nyata terlihat sampai saat ini.

Saat itu Spanyol unggul 7-1 di kandang Georgia.

Pada laga tersebut Luis de la Fuente memasukkan dua pemain muda Nico Williams dan Lamine Yamal.

Pemain yang baru saja genap berusia 16 tahun itu menggantikan dua pemain senior Dani Olmo dan Marco Asensio yang mengalami cedera.

Dalam debut mereka, Williams dan Yamal sukses menyumbang gol.

Keduanya terlihat sangat menikmati permainan, terutama saat duel satu lawan satu.

Tidak aneh jika Luis de la Fuente mempertahankan dua pemain generasi tiktok itu di skuad yang akan menghadapi Prancis dini hari nanti.

Pria tanpa ego

De la Fuente adalah seorang pria yang hampir sepenuhnya tidak memiliki ego, dan seseorang yang percaya bahwa yang paling penting adalah tim, bukan individu.

Seperti yang dia katakan dalam konferensi pers setelah menyingkirkan Jerman di perempat final.

Saat itu mengatakan ingin memberi kesempatan kepada pemain muda.

Saat melakukan seleksi pemain, dia memiliki sekelompok pemain, yang basisnya berasal dari Timnas U19 dan U21 yang menjadi juara Eropa di kelompok umur.

Olmo, Fabian Ruiz, Mikel Oyarzabal, Mikel Merino dan Unai Simon adalah bagian dari kesuksesan tersebut.

Sementara Marc Cucurella dan Pedri adalah bagian dari tim yang memenangi medali perak Olimpiade Tokyo.

Seperti tim Spanyol yang berjaya pada tahun 2008-2012, banyak pemain yang sudah saling kenal dalam 10 tahun terakhir. Ini membantu menciptakan suasana klub yang erat secara emosional.

Ditambah lagi dengan generasi termuda yang diwakili dua pemain sayap Williams dan Yamal yang sangat berbakat.

Di antara generasi TikTok tersebut, De la Fuente menyelipkan pemain senior Jesus Navas.

Pemain berusia 39 tahun, satu-satunya yang masih tersisa dari generasi emas Spanyol sebelumnya.

Kemudian ada Dani Carvajal, yang saat ini merupakan salah satu bek kanan terbaik di dunia, Rodri, yang secara efektif memberi komando di lapangan dan tentu saja sang kapten Alvaro Morata.

Sayangnya Pedri bakal absen menghadapi Prancis.

Dia harus suspended karena akumulasi kartu kuning usai melakukan pelanggaran terhadap gelandang Jerman Toni Kroos.

Pedri bukan hanya pemain muda, tapi dia juga punya peran penting saat membangun serangan.

Kemenangan Spanyol atas Jerman merupakan pertama kalinya mereka mengalahkan tuan rumah di kompetisi besar.

Dan itu terjadi karena dalam mentalitas tim sebagai 'kelompok saudara', tidak ada persaingan pribadi di antara mereka. Semua orang memainkan perannya.

Sesaat sebelum perpanjangan waktu, De la Fuente mengatakan kepada para pemainnya: "Kami menginginkan bola dan kami tampil lebih baik. Dan yang terpenting, yang harus kami lakukan adalah memastikan kami membantu rekan satu tim."

Setiap pertandingan sejauh ini memberikan ujian yang berbeda bagi tim Spanyol dan dalam setiap laga mereka berhasil melakukan tugas tersebut.

"Melawan Kroasia, ini tentang memenangkan pertarungan penguasaan bola, sementara pertandingan melawan Italia sekali lagi menjadi pengingat akan posisi Spanyol di peringkat internasional.

Melawan Albania dan kemudian Georgia kami menunjukkan bahwa kami bisa memenangkan pertandingan melawan dua tim yang selalu bertahan dalam," kata Dela Funte seperti dipansir BBC Internasional.

Melawan Jerman, Spanyol mungkin mendapatkan keberuntunga, tetapi yang terpenting mereka tidak pernah kehilangan fokus.

Menghadapi Prancis, ada keyakinan penuh hormat di kubu Spanyol bahwa mereka punya keinginan untuk melangkah lebih jauh, yakni mencapai final sekaligus mengembalikan masa kejayaan El Matador.

Spanyol vs Prancis
Semifinal Piala Eropa 2024
Stadion: Football Arena Muenchen
Rabu (10/7) Pukul 02:00 WIB

Prediksi starter

Spanyol (4-3-3):
Simón; Cucurella, Laporte, Nacho, Navas; Ruiz, Rodri, Merino; Williams, Olmo, Yamal
Manajer: Luis de la Fuente

Prancis (4-3-1-2):
Maignan; Hernández, Saliba, Upamecano, Koundé; Rabiot, Tchouaméni, Kanté; Griezmann; Mbappé, Thuram
Manajer: Didier Deschamps

3 Pertemuan Terakhir

11/10/21 Spanyol 1 - 2 Prancis

29/03/17 Prancis 0 - 2 Spanyol

05/09/14 Prancis 1 - 0 Spanyol

Statistik Spanyol vs Prancis

16 Menang 13

7 Imbang 7

13 Kalah 16

Road to Semifinal

SPANYOL

Juara Grup B
3-0 vs Kroatia
1-0 vs Italia
1-0 vs Albania

Round of 16
4-1 vs Georgia

Perempatfinal
2-1 vs Jerman

PRANCIS

Runners-up Grup D
1-0 vs Austria
0-0 vs Belanda
1-1 Polandia

Babak 16 Besar
1-0 vs Belgia

Perempatfinal
0-0 (5-3p) vs Portugal

Pemain Bintang:

Dani Olmo, Striker Spanyol

Kylian Mbappe, Striker Prancis