Kriminalitas
Kasus Siswi SLB di Kalideres Dipastikan Persetubuhan dengan Kekerasan, Ini Kata P3A DKI Jakarta
Pelecehan Siswi SLB di Kalideres hingga Hamil Dipastikan Persetubuhan dengan Kekerasan, Ini Kata P3A DKI Jakarta
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES — Kasus pelecehan seksual yang menimpa seorang siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kalideres, Jakarta Barat, belum menemukan titik terang.
Sejumlah pihak, mulai dari kepolisian, penerjemah bahasa isyarat, hingga tim Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dilibatkan untuk membongkar siapa pelaku yang tega melakukan tindakan asusila tersebut.
Pasalnya, korban berinisial A (15) memiliki keterbelakangan dalam hal bicara dan intelektual.
Oleh karena itu, pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) DKI Jakarta, meyakini jika kasus dugaan pelecehan itu merupakan persetubuhan yang diwarnai dengan kekerasan.
"Jadi memang kami juga berkoordinasi dengan Polres Jakarta Barat, ini peristiwa kami sudah yakini bahwa ada persetubuhan karena anak sudah mengalami kehamilan," kata Advokat P3A DKI Jakarta, Novia Gasma saat dihubungi wartawan, Kamis (4/7/2024).
"Dan ini anak apapun tidak ada tindakan kekerasan yang benar-benar terjadi, tetapi iming-iming, bujuk rayu, memanfaatkan kedisabilitasan juga termasuk kekerasan," imbuhnya.
Untuk itu, Novia memastikan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan terhadap korban selama proses hukum berjalan.
Kendati demikian, Novia menyebut jika hal seperti ini membutuhkan kesabaran yang ekstra.
Pasalnya, diperlukan keterlibatan ahli bahasa yang bisa menerjemahkan keterangan korban tersebut.
"Karena ahli bahasa itu juga belum tentu paham gitu ya, karena banyak bahasanya spesifik," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pihak keluarga sisiwi sekolah luar biasa (SLB) di Kalideres yang diduga dilecehkan hingga hamil, mendatangi Polres Metro Jakarta Barat, Senin (24/6/2024).
Dalam kunjungannya itu, paman korban bernama Suwondo bermaksud hendak mempertanyakan terkait kelanjutan proses penyelidikan kasus tersebut yang terkesan menghilang.
Padahal, usia kandungan korban berinisial A sudah lebih dari 7 bulan dan akan segera melahirkan.
"Saya pertanyakan ke Kanit maupun penyidik sampai sejauh mana prosesnya," kata Suwondo kepada wartawan, Senin.
"Jadi ini keinginan saya sendiri. Kenapa? Kok terkesan enggak ada tindakan signifikan dan tidak ada informasi yang pasti," imbuh dia.
Suwondo menuturkan, ia merasa kasihan dengan korban yang juga merupakan keponakannya itu lantaran masih harus bolak balik ke rumah sakit untuk mengecek kandungan.
Di samping itu, ada banyak pihak yang mempertanyakan hal-hal prinsip kepada A, hingga kerap kali membuat korban menangis.
Kendati sudah melibatkan banyak pihak, lanjut Suwondo, belum ada titik terang siapa pelaku yang tega melakukan hal tak senonoh itu.
"Kemarin dia ke RS Tarakan, dilakukan USG. Tapi hasil USG kan keluar satu atau dua bulan, paling lama tiga bulan," katanya.
Hingga kini saat ini kasus dugaan pelecehan tersebut masih mengawang.
Padahal, kasus tersebut telah sampai pada tahap penyelidikan, namun keluarga merasa penanganan kasus tidak maksimal.
Lebih lanjut, Suwondo menyebut jika hasil pertemuannya dengan kepolisian adalah akan ada pemanggilan terhadap ayah dan om korban untuk dimintai keterangan.
Hal itu sehubungan dengan kecurigaan pihak sekolah yang meyakini bahwa pelecehan tidak terjadi di SLB.
"Jadi kami koordinasi dengan KPAI kapan, sesegera mungkin dimintai keterangan untuk dihadirkan BAP lanjutan. Ayah korban kan belum dimintai keterangan, om nya korban, orang terdekat," ungkapnya. (m40)
Pengakuan Salah Satu Penculik Kepala Cabang Bank BUMN, Hanya Diajak Pelaku Lain Tanpa Tahu Tujuannya |
![]() |
---|
Pemulung di Tangerang Selatan Ditangkap Polisi, Diduga Bawa Pergi Anak Perempuan di Bawah Umur |
![]() |
---|
Pelaku Pencabulan di Bekasi Ditangkap Usai 2 Tahun Buron, Begini Klarifikasi Polisi |
![]() |
---|
Guru Cabul di Bekasi Jabar Diduga Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Siswinya Lebih dari Satu Kali |
![]() |
---|
Guru Olahraga di Bekasi Diduga Berulang Kali Lecehkan Siswi, Terakhir di Ruang OSIS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.