Begini Panduan Singkat untuk Trading Indeks di Pasar Saham

Indeks adalah ukuran sederhana mengenai kinerja kelompok aset di pasar. Indeks menggambarkan sektor, pasar, atau keseluruhan perekonomian tertentu.

|
Editor: Ahmad Sabran
HO
Ilustrasi Trading 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-  Trading indeks adalah cara yang bagus untuk terlibat dengan pasar saham, baik Anda baru mulai atau sudah berpengalaman bertahun-tahun.

Trading indeks melibatkan transaksi jual-beli instrumen finansial yang terhubung dengan indeks pasar saham dan memungkinkan Anda untuk menghasilkan dari suatu segmen pasar atau bahkan keseluruhan pasar.

Analis dari Octa, broker dengan lisensi yang diakui secara global, Kar Yong Ang dalam menjelaskan panduan untuk trading indeks, opsi yang menarik untuk mendiversifikasi strategi trading Anda.

Indeks adalah ukuran sederhana mengenai kinerja kelompok aset di pasar. Indeks menggambarkan sektor, pasar, atau keseluruhan perekonomian tertentu.

Dan indeks tidak terbatas pada saham saja, karena biasanya hanya ini yang terlintas di benak saat menyebut saham. Indeks dapat mencakup obligasi, komoditas, dan banyak lagi.

"Terdapat indeks yang mewakili setiap pasar keuangan utama di seluruh dunia. Misalnya S&P 500, sebagai contoh. Indeks ini memberi tahu kita bagaimana kinerja 500 perusahaan publik terbesar di AS, dan merupakan cara cepat untuk mengukur perkembangan keuangan Amerika," ujarnya seperti dikutip dari siaran persnya, Kamis (27/6/2024).

Meskipun trader ritel dapat membeli semua aset dalam suatu indeks, hal ini memerlukan anggaran yang besar.

Baca juga: Tekan Angka Prevalensi Stunting, Nestle Indonesia Lakukan Kolaborasi Lintas Sektoral

Itulah sebabnya produk terkait indeks seperti ETF dan reksa dana indeks sangat populer, karena menawarkan cara yang lebih mudah bagi orang-orang untuk terlibat dengan kinerja indeks secara keseluruhan tanpa menginvestasikan banyak uang.

Beberapa indeks terbesar dan paling banyak diperdagangkan di wilayah berikut adalah:

AS: S&P 500 (sekitar 500 perusahaan AS berkapitalisasi besar), Dow Jones (30 perusahaan publik besar AS), NASDAQ (lebih dari 2.500 saham, terutama perusahaan teknologi dan bioteknologi), Russell 2000 (sekitar 2.000 saham US berkapitalisasi kecil)

Eropa: FTSE 100 (100 perusahaan terbesar yang terdaftar di Bursa Efek London), DAX 30 (30 perusahaan terbesar di Bursa Efek Frankfurt), CAC 40 (40 perusahaan terbesar di bursa Euronext Paris), BEL 20 (20 perusahaan terbesar di Bursa Efek Brussel)

Asia: Nikkei 225 (225 perusahaan teratas di Bursa Efek Tokyo), Nifty 50 (50 perusahaan terbesar di India).

Indeks paling populer memang berbasis saham, tetapi ada juga jenis lainnya. Misalnya, indeks komoditas melacak komoditas seperti minyak mentah, emas, dan kopi.

Baca juga: Kolaborasi BRI-MI dan PNM Gelar TJSL Dorong Pemberdayaan UMKM Perempuan

Indeks Minyak Mentah S&P GSCI memantau harga minyak mentah, dan United States Oil Fund memantau perubahan harian harga minyak mentah WTI. Indeks mata uang menunjukkan perbandingan mata uang satu sama lain. Sebagai contoh, indeks dolar AS mengukur nilai dolar terhadap mata uang lainnya.

Terakhir, indeks sentimen mengukur perasaan trader terhadap pasar. Indeks Volatilitas CBOE berupaya mengukur sentimen dan menunjukkan volatilitas dalam kontrak opsi S&P 500. VIX yang lebih tinggi berarti pasar lebih naik turun dan mungkin lebih banyak ketakutan, sedangkan VIX yang lebih rendah berarti pasar lebih stabil.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved