Mahfud MD Blak-blakan Ungkap Betapa Sulitnya Berhadapan dengan Mafia Tambang

Mantan Menkopolhukam Mahfud MD blak-blakan menceritakan pengalamannya berhadap-hadapan dengan mafia tambang di Indonesia.

Editor: Desy Selviany

WARTAKOTALIVE.COM - Mantan Menkopolhukam Mahfud MD blak-blakan menceritakan pengalamannya berhadap-hadapan dengan mafia tambang di Indonesia.

Pakar tata negara itu tidak menampik, sengkarut masalah tambang di Indonesia melibatkan banyak pihak mulai dari pemerintah dan aparat.

Maka Mahfud MD mengaku tidak kaget saat kasus mafia tambang timah di Bangka Belitung dikait-kaitkan dengan mantan petinggi Densus 88 Anti Teror.

Pasalnya kata Mahfud MD, dia pernah juga menangani masalah tambang emas ilegal di Sulawesi Utara.

Saat menjadi Menko Polhukam, Mahfud MD mengaku mendapatkan laporan terkait dengan tambang emas ilegal di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Kemudian kata Mahfud MD, pihaknya mencari tahu terkait dengan mafia tambang emas di Kepulauan Sangihe.

Saat itu perusahaan pertambangan tersebut memiliki izin usaha pertambangan (IUP) yang tidak memenuhi syarat.

Namun saat itu IUP tersebut tidak bisa dicabut asalkan ada putusan hakim.

Baca juga: Didesak Sampai Mau Dibayar Rp 100 Juta, Habiburrokhman Tantang Balik Mahfud MD

Ketika hakim Mahkamah Agung (MA) sudah memutus harus mencabut IUP tersebut, namun Mahfud MD mendapatkan kabar bahwa pertambangan ilegal tersebut masih beroperasi.

Hingga akhirnya Mahfud MD mengaku dilempar ke sana-kemari untuk mengatasi pertambangan liar tersebut.

Bahkan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat juga terkesan diam dalam pertambangan tersebut.

Hingga akhirnya kata Mahfud MD Menteri ESDM secara langsung mencabut IUP pertambangan tersebut karena menyalahi aturan.

Namun hal itu ternyata hanya sementara, karena Mahfud MD mendapatkan laporan pertambangan emas ilegal di Kepulauan Sangihe itu kembali beroperasi.

“Betapa mafia itu begitu berkuasa sehingga menyebabkan aparat hukum tidak berdaya karena berada di bawah cengkramannya, dan menyebabkan aparat pemerintah juga yang berwenang tidak berdaya,” ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved