Berita Nasional
Heboh Kasus Timah Harvei Moeis, Kamaruddin Simanjuntak Ungkap Banyaknya Tambang Ilegal di Kalsel
Heboh Kasus Timah Harvei Moeis, Kamaruddin Simanjuntak Ungkap Banyaknya Tambang Ilegal di Kalsel
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kasus dugaan korupsi PT Timah Tbk yang menjerat suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis menjadi sorotan publik.
Tak hanya menjerat sejumlah nama besar, kasus korupsi itu menyita perhatian publik lantaran nilai kerugian negara yang ditaksir mencapai Rp 271 triliun itu.
Berkaca kasus tersebut, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan praktek tambang ilegal marak terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Tak hanya menimbulkan kerugian negara, tambang ilegal yang kini beroperasi bebas itu menyebabkan kerusakan lingkungan.
Satu di antara sejumlah tambang ilegal tersebut diungkapkan mantan pengacara keluarga Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J itu berada di kawasan wisata Pantai Bunati, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel.
Aktivitas tambang itu katanya secara langsung mencemari area pantai yang menjadi lokasi wisata.
Baca juga: PDIP Rekomendasikan Anies Maju Pilkada DKI Jakarta, Ahok Tanggapi Santai: Kekuasaan Itu Milik Tuhan
Baca juga: Simpel Banget, Ternyata Begini Cara AP Retas Ponsel hingga Dapatkan Video Ria Ricis Berbusana Minim
"Kami sudah membuat pengaduan ke Polda dan Kejaksaan Tinggi Kalsel atas aktivitas tambang yang dilakukan PT AS pada 19 April 2024, namun hingga kini belum ditindaklanjuti," ungkap Kamaruddin pada Rabu (12/6/2024).
Tak hanya di Pantai Bunati, perusahaan itu katanya juga melakukan penambangan di sejumlah wilayah seluas 600 hektar yang belum dibayarkan jaminan reklamasinya kepada pemerintah.
Tindakan ilegal itu ditegaskannya telah merugikan negara hingga ratusan rupiah.
Nilai kerugian itu belum memperhitungkan total kewajiban pembayaran jaminan reklamasi karena berakhirnya Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) pada 31 Desember 2025.
Atas hal tersebut, Kamaruddin mendesak aparat penegak hukum segera mengusut aktivitas tambang di Kalsel.
"Aktivitas tambang ini jelas merusak alam dan merugikan negara hingga ratusan miliar. Kami berharap kasus ini dapat ditangani serius Kejagung layaknya kasus Timah yang sedang ramai saat ini," jelasnya.
Jakarta dan Jawa Barat Disebut Jadi Pelopor Pendidikan Inklusif, Daerah Lain Masih Meraba |
![]() |
---|
Jumlah Guru yang Lulus Pendidikan Inklusif Masih Rendah, Kebutuhannya 17 Ribu Orang |
![]() |
---|
Wakil Panglima TNI akan Dilantik Bersamaan Peresmian 6 Kodam Baru, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
28 PPNS dan 4 Notaris Pengganti Dilantik, Kadiv Yankum Tekankan Profesionalisme dan Integritas |
![]() |
---|
Anak 9 Naga Manado Tewas di Tangan Residivis Pembunuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.