Berita Jakarta
Heru Budi Klaim Sudah Nonaktifkan 213.831 KTP Warganya, Jumlahnya Akan Terus Bertambah
Kartu tanda penduduk (KTP) dimanfaatkan dan digunakan dalam berbagai layanan seperti layanan BPJS, Pendidikan, surat kendaraan bermotor,
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR -
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi DKI terus melakukan penataan administrasi kependudukan warga Jakarta.
Salah satu cara penataan adalah dengan menonaktifkan nomor induk kependudukan (NIK) warga Jakarta yang sudah sudah pindah alamat tempat tinggal.
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, penataam itu untuk mengurangi potensi kerugian daerah, serta potensi penyalahgunaan dokumen kependudukan.
Heru mengaku, Pemprov DKI sudah menonaktifkan KTP warga Jakarta yang sudah pindah alamat sebanyak 213.831 jiwa.
"Jumlah ini diprediksi masih akan terus bertambah mengingat banyak warga yang ber-KTP Jakarta tapi secara faktual sudah tidak tinggal di Jakarta," katanya, Senin (27/5/2024).
Meski begitu, Heru tidak melarang warga dari berbagai daerah untuk datang ke Jakarta.
Namun, kata Heru, tidak boleh memanfaatan KTP yang tidak sesuai aturan yang berlaku atau tidak sesuai domisili.
"Penataaan dan penertiban yang dilakukan oleh Disdukcapil adalah dalam rangka menjaga keakuratan data kependudukan sehingga stakeholder pengguna KTP dalam layanannya dapat tervalidasi dengan baik," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin melanjutkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan pihak-pihak yang selama ini menjadi pemanfaat data kependudukan.
“Dalam rangka menyukseskan program penataan dan penertiban administrasi kependudukan, Disdukcapil akan terus melakukan pendekatan kepada para stakeholder yang mempergunakan NIK dalam layanannya," kata Budi.
"Hal ini dilakukan untuk menjamin keakuratan data kependudukan bagi institusi pengguna layanan dasar melalui NIK," tambahnya.
Budi melanjutkan, Kartu tanda penduduk (KTP) dimanfaatkan dan digunakan dalam berbagai layanan seperti layanan BPJS, Pendidikan, surat kendaraan bermotor, surat ijin mengemudi, perbankan, kepemilikan paspor dan lain-lain.
Oleh karenanya, keakuratan data kependudukan tersebut dianggap sangat penting demi menjaga keamanan dan validasi kepemilikan KTP.
"Acara silaturahmi kemarin bersama jajaran telah memberikan energi baru kepada para petugas layanan adminduk dalam menjalankan program penataan adminduk dengan sukses pada tahun ini," imbuh Budi. (m26)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Cegah Kelompok Anarkis Masuk ke Permukiman, Warga Palmerah Jakarta Barat Bersama-sama Jaga Kampung |
![]() |
---|
Jalan Asia Afrika Kembali Normal Usai Kericuhan, Massa Bertahan di Depan Senayan City |
![]() |
---|
AI di ITCS Tidak Terelakkan, Basri Baco Ingatkan Jangan Sampai Hapus Peran Manusia |
![]() |
---|
Dua Tahun Beroperasi, LRT Jabodebek Layani 43 Juta Penumpang |
![]() |
---|
Pemprov DKI Jakarta Dinilai Berpihak ke Rakyat, DPRD Ingatkan Tantangan Banjir hingga Kemacetan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.