Kriminalitas

Pelaku Begal yang Menebas Tangannya Tewas Ditembak Mati, Ini Tanggapan Casis Bintara Polri

Pelaku Utama Begal Casis Bintara di Kebon Jeruk Tewas Ditembak, Ini Tanggapan Satrio

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Calon Bintara Polri, Satrio Mukti Rajajo (19) di Mapolres Jakarta Barat, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Senin (20/5/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBON JERUK - Calon Bintara Polri bernama Satrio Mukti Rajajo (19) yang mengalami pembegalan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (11/5/2024) lalu, menyampaikan duka cita kepada pelaku utama begal yang tewas tertembak saat penangkapan.

Diketahui, terdapat lima pelaku yang terlibat dalam aksi pembegalan itu. Mereka di antaranya PN yang berperan membacok korban, lalu AY berperan sebagai joki, dan MS yang mengawasi lingkungan sekitar.

Sedangkan dua pelaku lainnya yakni berinisial C berperan menjual motor korban dan terakhir W sebagai penadah atau yang beli motor hasil rampasan.

Akan tetapi, dari kelima tersangka itu, tiga tersangka berinisial PN, AY, dan MS ditembak polisi karena melawan.

Namun, pelaku utama PN meninggal dunia karena dilakukan tindakan tegas terukur.

Sementara AY dan MS, harus merasakan timah panas di kaki.

Terkait hal itu, Satrio mengaku sudah mendengar pemberitaannya.

Ia pun sudah mengikhlaskan peristiwa nahas yang beberapa waktu lalu menimpanya itu.

"Yang tertembak meninggal satu saya turut berduka cita ya, tetapi ya biar Allah yang balas," kata Satrio saat ditemui di rumahnya, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Senin (20/5/2024).

"Dan yang tertangkap saya serahkan itu ke pihak kepolisian, karena kepolisian mempunyai wewenang sendiri terhadap para pelaku," imbuhnya.

Satrio memastikan, pelaku yang terkena tembak adalah dia yang menyabet dirinya dengan senjata tajam hingga jemarinya hampir putus.

Pasalnya, ia ingat betul wajah pelaku seperti apa.

Kendati demikian, atlet karate itu mengaku jika dirinya sudah tak memiliki dendam dengan para pelaku. Hanya saja, ia tidak akan melepaskan proses hukum yang tengah berjalan saat ini.

"Saya sendiri sudah ikhlas dengan adanya kejadian ini, dan saya serahkan semua ke pihak kepolisian," pungkasnya. (m40)

Akhir Tragis Komplotan Begal yang Rampok Calon Bintara Polri

Diberitakan sebelumnya, polisi berhasil mengamankan komplotan begal yang rampok calon Bintara Polri, Satrio Mukti Rajajo (19) di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Satu dari Lima pelaku begal dinyatakan tewas.

Pasalnya, pelaku melakukan perlawanan usai ditangkap pada Rabu (15/5/2024) dini hari kemarin.

"Karena mereka pada saat menunjukkan TKP yang lain, itu melakukan perlawanan terhadap petugas," ucap Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Imam Yulisdiyanto, saat jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Kamis (16/5/2024).

"Sehingga satu orang harus meregang nyawa dilakukan tindakan tegas (terukur) oleh tim daripada Jatanras," sambungnya.

Seorang yang tewas itu berinisial PN yang merupakan salah satu pelaku utama.

Sedangkan dua lainnya yang juga pelaku utama berinisial AY dan MS masih bernyawa usai dilakukan tindakan tegas dan terukur atau ditembak.

"Dua orang harus dilumpuhkan dengan menembak kakinya," ucap dia. 

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan tindakan itu dilakukan saat pihaknya melakukan pengembangan kasus tersebut ke beberapa titik sesuai pengakuan pelaku.

"Kami melakukan pengembangan pada hari Rabu tanggal 15 Mei, kurang lebih jam 2 Subuh. Kemudian kami melakukan pengembangan ke beberapa titik sesuai dengan pengakuan dari pelaku," katanya.

Dalam pengembangannya, pelaku justru melawan hingga tewas. Sedangkan dua lainnya berupaya kabur sampai akhirnya ditembak. Keduanya masih hidup.

"Namun dalam pengembangan tersebut, pelaku melakukan perlawanan kepada polisi. Sehingga kami melakukan tindakan tegas terukur, menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan 2 orang yang berusaha lari tertembak di bagain kaki," tutur Rovan.

Hendak Tes Bintara Polri, Satrio Dibegal di Kebon Jeruk hingga Jarinya Putus

Nasib malang menimpa seorang remaja bernama Satrio Mukti Rajajo (19) yang mengalami insiden pembegalan saat dalam perjalanan ke lokasi tes masuk Bintara Polri, di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (11/5/2024).

Alih-alih sampai di tujuan, Satrio justru harus berbelok ke rumah sakit lantaran mengalami luka yang cukup parah di bagian tangannya.

Satrio yang merupakan karateka itu bahkan harus kehilangan dua jarinya karena aksi pembacokan tersebut.

Ibu korban, Septi Nurlela menceritakan, insiden tersebut bermula saat putranya berangkat dari rumah di Tanjung Duren, Jakarta Barat, sekira pukul 04.00 WIB.

Baca juga: Pengakuan Begal Sadis yang Bacok Anak Sekolah di Depok: Lagi Butuh Uang buat Bayar Kontrakan 

Kala itu, Satrio mengendarai sepeda motor dengan tujuan ke derah Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Saat diperjalanan, lanjut Septi, putranya diikuti oleh tiga orang terduga begal. Mereka berboncengan menggunakan satu sepeda motor. 

"Pas di kolong pinggir tol itu dia dipepet dari depan, dipalang," kata Septi saat dihubungi awak media, Minggu (12/5/2024). 

Menurutnya, motor tiga orang begal tersebut sempat ditendang oleh Satrio untuk menyelamatkan diri.

Beberapa kali pula, Satrio sempat melawan ketiga pelaku dan terlibat perkelahian, namun upayanya itu sia-sia lantaran ia kalah jumlah.

"Motornya ditendang, tapi dia enggak tahu jatuh apa enggak. Udah gitu begal yang di belakang sama anak saya dihajar sampai pelipisnya kena, helmnya pecah," kata Septi.

"Udah gitu begal yang di tengah itu turun langsung bawa sajam," lanjutnya.

Septi berujar, sajam tersebut langsung diarahkan ke tubuh sang anak hingga Satrio tak berdaya.

Ia mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya, mulai dari tangan, paha, hingga perut.

"Luka di jari tangan kanan sama paha ke lutut," ujar dia. 

Terkini, Satrio telah mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Tarakan. Dia juga langsung melakukan prosedur operasi.

"Alhamdulillah habis operasi sekarang sudah di ruang rawat inap," ujar dia. 

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Bartoyo membenarkan aksi pembegalan tersebut.

"Ini lagi lidik," jawabnya singkat saat dihubungi, Minggu. 

Dua Kuli Panggul Nekad Begal Taksi Online

Sebelumnya, aksi begal juga terjadi di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Dua orang kuli panggul berinisial ST (35) dan MS (19) ditangkap warga usai kepergok mencuri mobil taksi online dan menusuk pengemudinya, di komplek Alfa Indah, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (25/4/2025) dini hari.

Keduanya tertangkap basah oleh warga karena tak bisa kabur dari perumahan tersebut lantaran seluruh akses keluar tertutup.

Baca juga: Begal yang Viral Bacok Anak SMP di Pancoran Mas Depok Akhirnya Tertangkap, Ini Tampangnya

Kapolsek Kembangan Kompol Billy Gustiano menuturkan, peristiwa tersebut bermula ketika korban berinisial SL menerima pesanan dari kedua pelaku dengan titik penjemputan di Jalan Raya Kampung Melayu, Kota Tangerang, dengan tujuan daerah Petukangan, Jakarta Selatan.

“Sesampainya di titik penjemputan, langsung ada dua orang laki-laki yang memasuki kendaraan korban tersebut, dua orang laki-laki ini adalah pelaku tersebut,” ujar Billy dalam konferensi pers di Mapolsek Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (26/4/2024).

Tanpa menaruh curiga kepada keduanya, korban pun mengantarkan pelaku ke lokasi tujuan.

Semula tak ada gangguan apapun. Hingga korban memasukkan mobilnya di kawasan Perumahan Taman Alfa Indah.

Selanjutnya, salah satu pelaku berinisial ST meminta korban menghentikan mobil terlebih dahulu karena ia hendak buang air kecil.

Baca juga: Pengakuan Begal Sadis yang Bacok Anak Sekolah di Depok: Lagi Butuh Uang buat Bayar Kontrakan 

Kala itu, korban hanya tinggal berdua dengan pelaku MS di dalam mobil.

“Langsung seketika tersangka atas nama inisial MS menjerat leher korban menggunakan seutas tali tambang,” ungkap Billy.

Mendapatkan serangan tersebut, korban lantas berusaha menahan jeratan tali pelaku dengan tangan kiri.

Kemudian, dari arah lainnya, pelaku ST menusukkan sebilah pisau ke tubuh korban.

Hal itu membuat koban makin tak berdaya dibuatnya.

Kapolsek Kembangan Kompol Billy Gustiano memperlihatkan barang bukti yang digunakan dua orang kuli panggul saat membegal.
Kapolsek Kembangan Kompol Billy Gustiano memperlihatkan barang bukti yang digunakan dua orang kuli panggul saat membegal. (warta kota/nuril yatul)

“Kejadian ini masuk tindak pidana pencurian dengan kekerasan, karena sudah direncanakan sebelumnya oleh kedua orang pelaku tersebut,” ucap Billy.

Karena sudah di ujung tanduk, korban lantas berusaha keluar dari mobilnya untuk menghindari serangan selanjutnya.

Setelah itu, kedua pelaku melarikan diri dengan membawa mobil korban.

Dengan tertatih-tatih, korban kemudian meminta bantuan warga sekitar dan petugas keamanan setempat.

Beruntung, kala itu petugas keamanan komplek siaga, dan langsung menutup semua portal perumahan.

Alhasil, keduanya terjebak dan tak bisa keluar dari perumahan tersebut.

“Dan akhirnya putar balik lagi bertemu dengan sekuriti dan warga sekitar, diberhentikan langsung diamankan oleh security dan warga sekitar Perumahan Taman Alfa tersebut,” tuturnya.

Setelah keduanya tertangkap, warga langsung melaporkan peristiwa itu ke polisi.

Setelah itu polisi membawa kedua pelaku ke Polsek Kembangan untuk proses hukum lebih lanjut.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa mobil berwarna merah milik korban, sebilah pisau tanpa gagang yang digunakan pelaku untuk menusuk korban, seutas tali tambang yang digunakan pelaku untuk menjerat leher korban, serta satu buah handphone.

Terhadap para pelaku, polisi lantas menjeratnya dengan Pasal 365 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved