Berita Jakarta

Ide Heru Budi Bangun Pulau Sampah di Teluk Jakarta Dapat Dukungan dari Legislator DKI

Langkah Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang mengusulkan adanya pulau sampah di Teluk Jakarta mendapatkan dukungan dari DPRD DKI Jakarta.

WartaKota/Rafsanzani Simanjorang
Langkah Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang mengusulkan adanya pulau sampah di Teluk Jakarta mendapatkan dukungan dari DPRD DKI Jakarta. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengusulkan adanya pulau sampah di Teluk Jakarta, tepatnya lima kilometer dari Kanal Banjir Timur (KBT), Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara.

Usul itu mendapat dukungan dari Legislator DKI Jakarta Lukmanul Hakim.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, ide itu sebagai solusi dari krisis pengelolan sampah di Jakarta.

Selain itu, wacana tersebut tentu menjadi solusi konkret dari persoalan pengelolaan sampah jangka panjang, di mana Jakarta membutuhkan lokasi strategis Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terbaru agar dapat mengelola sampah lebih efektif dan ramah lingkungan.

“Darurat pengelolaan sampah di Jakarta ini mengkhawatirkan, apalagi TPST Bantargebang diprediksi sudah tidak dapat menampung dan mengelola sampah pada tahun 2025 karena over kapasitas,” kata Lukman pada Senin (20/5/2024).

Karena itu, kata Lukman Jakarta tentunya membutuhkan segera lokasi baru yang jauh dan aman dari pemukiman warga untuk pengelolan sampah.

Selain itu, persoalan sampah di Jakarta tentunya menjadi persoalan yang tidak dapat dipandang sebelah mata.

Terlebih, Pemprov DKI Jakarta telah berupaya maksimal untuk menyoalisasikan program pengurangan sampah melalui pemilahan dan mengurangi produksi sampah rumah tangga.

Baca juga: Anies Baswedan Mulai Berubah Pikiran, Serius Pertimbangkan Maju di Pilgub Jakarta 2024

Termasuk memperbanyak bank sampah di tingkat RW dan Kelurahan di seluruh wilayah Jakarta.

“Wacana pembangunan pulau sampah ii bukanlah hal baru. Singapura yang wilayahnya lebih kecil dari Jakarta saja punya Pulau Semakau sebagai tempat pembuangan sampah akhir yang terbukti efektif dalam mengelola sampah,” jelas Lukman.

“Karena itu wacana Pemprov DKI Jakarta untuk membangun pulau sampah saya rasa harus disegerakan sebagai solusi pengelolaan sampah jangkan panjan 50-100 tahun dan sebelum TPST Bantargebang over capacity,” sambung anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta ini.

Dia menambahkan, selain Negara Singapura ada beberapa negara lain yang terlebih dahulu mempunyai pulau sampah seperti; Pulau Yumenoshima di Jepang, Pulau Nanjido di Korea Selatan dan Pulau Thilafushi di Maladewa.

“Harapan saya pulau sampah yang nantinya akan dibangun pemprov selain menjadi tempat pembuangan akhir dapat menjadi sarana edukasi untuk mengelola sampah yang berteknologi tinggi dan dapat menjadi wilayah rekreasi ramah lingkungan serta dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal,” jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono menawarkan ide untuk membangun pulau sebagai lokasi pengolahan sampah di wilayah aglomerasi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Soalnya ketersediaan lahan untuk menampung sampah maupun pengelolaan sampah kian sulit seiring bertambahnya penduduk di wilayah setempat.

Menurut Heru, pembangunan pengolahan sampah di Jakarta cukup mendesak.

Hal ini berkaca pada kapasitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi yang dimiliki Pemprov DKI sudah melebihi kapasitas.

Baca juga: Pulau Sampah dari Sedimen 13 Sungai Bakal Dibangun di Jakarta, Teknologinya dari Singapura

Pembangunan pulau sampah ini juga akan memanfaatkan sedimentasi atau lumpur yang dikeruk dari 13 sungai wilayah DKI Jakarta serta dari sampah-sampah masyarakat.

Tumpukan sedimentasi dari 13 sungai Jakarta itu dinilai memicu persoalan karena setelah dikeruk tidak ada tempat memiliki tempat pembuangan

“(Buang sampah) ke TPST Bantargebang sudah nggak mungkin, di Jakarta pun (lahan) terbatas. Nggak mungkin lah, 10 tahun ke depan sudah nggak mampu juga kan (menampung sampah),” ujar Heru di Balai Kota DKI pada Selasa (14/5/2024).

“Jadi pulau di sana tempatnya ditentukan silakan siapa, kita reclaim pakai sedimen-sedimen sampah segala macam, nanti dia jadi pulau,” lanjut Heru.

Menurut dia, konsep ini sudah diterapkan oleh berbagai negara di dunia untuk mengatasi persoalan sampah.

Sebagai contoh negata Singapura, Maldives dan Jepang yang memiliki pulau dari sampah beserta mengolah sampah.

“Teknologinya dari mana? konsep Singapura saja bawa ke sini, buat di sini. Kalau bisa, ini (proyek buat pulau) diambil oleh pemerintah pusat untuk buang sampah Bekasi, Jakarta, Depok, Tangerang dan sebagainya kan,” imbuhnya. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved