Olimpiade Paris 2024

Jelang Timnas Indonesia U23 vs Guinea, Mengenang Aksi Heroik Ramang di Olimpiade 1956

Aksi heroik Andi Ramang di Olimpiade 1956 bisa menjadi sumber inspirasi Timnas Indonesia U23 jelang laga krusial versus Guinea

|
Editor: Rusna Djanur Buana
Tangkapan layar laman FIFA via Kompas.com
Andi Ramang, legenda sepak bola Indonesia yang diakui FIFA. Aksi heroik Ramang di Olimpiade Melbourne 1956 bisa menjadi inspirasi sekaligus sumber motivasi Timnas Indonesia U23 saat menghadapi Guinea di playoff interkontinental untuk memperebutkan tiket terakhir cabang sepak bola putera Olimpiade Paris 2024. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Timnas Indonesia U23 bakal menjalani laga krusial di playoff interkontinental untuk memperebutkan tiket terakhir cabang sepak bola putera Olimpiade Paris 2024.

Indonesia akan menghadapi wakil Afrika yaitu Guinea U23.

Laga akan dijadwalkan berlangsung di Clairefontaine, Perancis, pada Kamis (9/5/2024) mulai pukul 20.00 WIB.

Laga ini adalah kesempatan terbaik bagi Garuda Muda untuk menyamai prestasi tahun 1956.

Saat itu Indonesia menembus Olimpiade musim panas di Melbourne, Australia.

Itu adalah satu-satunya Olimpiade yang pernah diikut oleh Timnas Indonesia.

Saat itu penampilan skuad Garuda mampu membetot perhatian publik sepak bola Internasional.

Baca juga: Kabar Baik, Duel Krusial Timnas Indonesia U23 versus Guinea U23 Disiarkan Langsung RCTI

Andi Ramang dkk secara mengejutkan sukses menahan imbang Uni Soviet 0-0, meski pada akhirnya menyerah 0-4 pada laga ulangan.

Uni Soviet akhirnya mendapat medali emas cabang sepak bola setelah mengalahkan Yugoslavia di partai final.

Pada Olimpiade Melbourne 1956, Indonesia mengirim 30 atlet, 21 di antaranya adalah tim nasional sepak bola.

Skuad Garuda diasuh oleh Antun "Toni" Pogacnik, mantan pemain internasional Bosnia.

Memang ada sedikit keberuntungan sebelum Indonesia bertemu dengan Uni Soviet.

Indonesia lolos dari kualifikasi zona Asia setelah Taiwan yang menjadi calon lawan Garuda membatalkan keikutsertaannya dalam babak kualifikasi.

Indonesia kemudian dinyatakan lolos ke perempat final setelah Vietnam, yang saat itu masih bernama Vietnam Selatan, mengundurkan diri.

Baca juga: Tidak Main-Main, Ini Kekuatan Guinea yang Mampu Menghancurkan Mimpi Timnas Indonesia U23

Alhasil Indonesia langsung bertemu dengan favorit juara Uni Soviet.

Negeri Tirai Besi itu lolos ke perempat final setelah mengalahkan tim kuat Jerman Barat sekaligus juara dunia dengan skor 2-1.

Sebagai catatan, skuad Uni Soviet yang dihadapi Indonesia, hampir sama dengan skuad saat negara republik sosialis itu memenangi Piala Eropa 1960.

Di atas kertas Garuda bakal dengan mudah dicabik-cabik oleh tim Beruang Merah.

Pasalnya Uni Soviet diperkuat oleh sejumlah pemain top, di antaranya Igor Netto, Valentin Ivanov, hingga kiper legendaris Lev Yashin.

Sementara Indonesia diperkuat oleh Maulwi Saelan, Tan Liong Houw, hingga Andi Ramang.

Mereka inilah yang kemudian menjadi legenda sepak bola Indonesia.

Laga digelar di Stadion Olympic Park, Melbourne, 29 November 1956, dan disaksikan langsung oleh lebih dari 3.000 penonton.

Laga itu kemudian memunculkan nama Ramang sebagai sebagai salah satu pemain hebat dalam sejarah sepak bola di ajang Olimpiade.

Baca juga: Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Guinea U-23, Pelatih Kaba Diawara Sebut Mentalitas Jadi Penentu Laga

Menghadapi tim favorit pelatih Toni Pogacnik menerapkan pertahanan berlapis.

Pasalnya Uni Soviet menggempur pertahanan Indonesia sepanjang laga.

Meski demikian, Indonesia mampu memberi ancaman serius melalui serangan balik.

Nyaris tundukkan Black Spider

Kiper Uni Soviet dipaksa melakukan penyelamatan ajaib saat Andi Ramang melepaskan tembakan terukur. Indonesia akan lolos ke semifinal  Olimpiade 1956 jika saja kiper berjuluk Black Spider itu gagal menepis tembakan ramang.
Kiper Uni Soviet dipaksa melakukan penyelamatan ajaib saat Andi Ramang melepaskan tembakan terukur. Indonesia akan lolos ke semifinal Olimpiade 1956 jika saja kiper berjuluk Black Spider itu gagal menepis tembakan ramang. (Istimewa via Tribunjogja)

Di awal laga, Ramang nyaris membobol gawang Lev Yashin, salah satu kiper top dunia.

Ramang melakukan serangan tunggal dengan melewati beberapa pemain belakang lawan.

Pemain PSM Makassar itu kemudian melepaskan tembakan melengkung.

Baca juga: Bergabung dengan Timnas Indonesia U23 di Prancis, Dewangga: Saya Main atau Tidak, Pasti Menang

Sayang gerakan refleks Lev Yashin mampu mematahkan upaya ramang.

Untuk diketahui, Lev Yashin yang dijuluki Black Spider atau Laba-laba hitam adalah satu-satunya kiper yang meraih trofi Ballon d'Or, penghargaan tertinggi bagi pemain sepak bola.

Dalam sebuah kesempatan Ramang mengatakan, dia sebenarnya bisa mencetak gol ke gawang Lev Yashin jika saja kausnya tidak ditarik pemain lawan.

Menjelang menit-menit terakhir, Ramang kembali menghadirkan cobaan besar bagi Lev Yashin.

Namun lagi-lagi Lev Yashin mampu menyelamatkan gawangnya.

Di sisi lain, permainan rapat yang diterapkan pemain Indonesia membuat Uni Soviet gigit jari meski berulang kali mendapat peluang apik. Laga pun berakhir dengan skor imbang 0-0.

"Baru sekali saya melihat permainan bertahan yang sempurna sekali," kata Presiden FIFA Sir Stanley Rous, dikutip Tabloid BOLA edisi 27 Juli 1984.

Sayang pada laga ulangan sihir Indonesia seolah sirna.

Uni Soviet menempatkan 2-3 pemain, salah satunya Igor Netto, untuk mengawal Ramang yang membuatnya mati kutu.

Indonesia pun kalah 0-4 dari Uni Soviet.

Menariknya, laga ulangan di Stadion Olympic Park itu disaksikan oleh 6.735 penonton atau dua kali lipat dibanding laga sebelumnya.

Baca juga: Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Guinea U-23, Ini Pesan Penting Osas Saha ke Pemain Garuda Muda

Permain apik Ramang dkk di laga pertama rupanya mampu membangkitkan antusiasme penonton untuk menyaksikan secara langsung.

Jadwal Indonesia vs Guinea

Kamis (9/5/2024)

Stadion Pierre Pibarot (Clairefontaine, Prancis)

Pukul: 20.00 WIB

Siaran langsung: RCTI

Skuad Timnas Indonesia

Kiper:
Ernando Ari
Adi Satryo
Daffa Fasya

Belakang:
Rizky Ridho
Komang Teguh
Muhammad Ferarri
Pratama Arhan
Dony Tri Pamungkas
Bagas Kaffa
Ilham Rio Fahmi
Nathan Tjoe-A-On
Alfeandra Dewangga.

Gelandang:
Ivar Jenner
Arkhan Fikri
Rayhan Hannan
Ikhsan Nul Zikrak
Marselino Ferdinan
Witan Sulaeman
Jeam Kelly Sroyer
Fajar Fathurrahman

Penyerang:
Rafael Struick
Ramadhan Sananta
Hokky Caraka

Baca juga: Timnas Indonesia U23 Krisis Bek, Buka Opsi Panggil Elkan Baggot dan Dewangga Hadapi Guinea

Sebagai catatan,  Rizky Ridho tidak bisa diturunkan akibat mendapat kartu merah saat melawan Uzbekistan di perempat final.

Indonesia juga masih berharap Elkan Baggott dan Justin Hubner dilepas oleh klub mereka masing-masing untuk membela Garuda Muda melawan Guinea.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: di sini 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved