Viral Media Sosial

Viral Preman Tanah Abang Dibuat Nangis Pemilik Warteg di Kebon Kacang, Ini Kronologinya

Preman Tanah Abang yang Semula Beringas Waktu Ditagih Bayar Makan Akhirnya Tertunduk dan Menangis oleh Pemilik Warteg, Peristiwa itu Disaksikan Polisi

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Kapolsek Metro Tanah Abang, Aditya Sembiring bersama pemilik warteg, Gugun dan preman Tanah Abang, AF dalam mediasi di warteg Gugun, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (6/5/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bertahun-tahun berjualan di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Gugun sudah mengenal beragam macam pelanggan yang datang ke warung tegal (warteg) miliknya.

Tak hanya warga setempat, pedagang hingga preman pernah menyantap masakannya.

Kedatangan mereka memang menjadi berkah, tak terkecuali para preman Tanah Abang yang sering kali bayar sesuka hati.

Pria berkacamata ini menganggap aksi preman yang kurang bayar sebagai sedekah jariyahnya. 

Namun kali ini kesabaran Gugun berakhir.

Gugun akhirnya mempolisikan seorang preman Tanah Abang yang makan di warteg miliknya.

Pelaporan tersebut berawal dari aksi sang preman berinisial AF (31) yang makan bersama temannya, berinisial R pada Jumat (3/5/2024) lalu.

Baca juga: Sarwendah Tak Sabaran, Akhirnya Angkat Bicara Soal Keretakan Rumah Tangga: Tolong Hargai Posisi Aku

Baca juga: Modusnya Dibongkar Dedi Mulyadi, Begini Nasib Asep di Sel Tahanan

AF dan rekannya itu awalnya mengambil menu makanan sendiri sesuka hati.

Pria yang diketahui berprofesi sebagai juru parkir itu mengambil sendiri nasi hingga lauk pauk yang tersusun di etalase warung makan.

Aksinya itu awalnya dibiarkan oleh Gugun.

Gugun membiarkan AF mengambil makanan sendiri karena berpikir sang preman tak ingin dilayani.

Apalagi lauk pauk yang diambil AF sangat beragam.

Namun selesai makan dan ditagih uang, AF justru tidak membayar penuh.

Seporsi nasi dan lauk pauk seharga Rp 35.000 hanya dibayar AF Rp 10.000.

Mengetahui hal tersebut, Gugun pun menangih.

Namun bukannya membayar, AF justru beringas.

Dalam rekaman kamera CCTV, AF terlihat marah-marah kepada Gugun sebelum akhirnya meninggalkan warung makan.

Gugun yang kesal atas aksi AF pun membawa rekaman kamera CCTV miliknya ke Polsek Tanah Abang.

Dalam laporannya di SPKT Polsek Tanah Abang, Gugun melaporkan AF dan R dengan Pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan.

Tak hanya itu, rekaman kamera CCTV miliknya juga diunggah di media sosial hingga viral.

Tak ada maksud lain, Gugun berharap tak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari.

AF yang tahu dirinya viral langsung mengubah penampilan. 

Ia mencukur rambut kribonya untuk mengelabui pihak Kepolisian.

Tetapi, aksinya gagal dan ia ditangkap polisi pada Minggu (5/5/2024).

Pihak Kepolisian yang dipimpin Kapolsek Metro Tanah Abang, Aditya Sembiring pun menggiring AF kembali ke warteg milik Gugun pada Senin (6/5/2024).

Dihadapkan kepada Gugun, AF yang diborgol mengaku menyesal.

Sang preman Tanah Abang itu mengaku tidak akan mengulangi perbuatannya di kemudian hari.

Gugun yang bergetar hatinya pun memutuskan untuik mencabut laporan polisi yang dibuatnya.

AF yang mendengar hal tersebut pun terkejut.

Apalagi Gugun menyatakan telah memaafkan AF atas perbuatannya.

Pernyataan Gugun pun membuat hati AF terguncang.

Juru parkir itu terlihat menangis selama proses mediasi.

Dalam mediasi tersebut AF menandatangi surat pernyataan dan meminta maaf kepada Gugun, pemilik warung makan. 

Gugun beralasan bahwa ia mencabut laporannya gegara iba dengan pelaku.

"Pertama saya kasihan. Saya melihat anak-anaknya sehingga kasihan, karena saya juga punya anak. Kemudian dianya juga di sini baru beberapa kali (bayar makan sesuka hati) tapi kena apesnya. Semoga tidak terulang lagi lah dengan yang lain-lain," katanya.

Dalam mediasi tersebut, Kapolsek Metro Tanah Abang, Aditya Sembiring menjelaskan status pelaku pasca mediasi dan resiko jika mengulangi perbuatan melanggar kenyamanan masyarakat. 

Saat menerima wejangan, tampak beberapa kali ia menghapus air matanya. 

AF baru bisa semringah seusai borgol ditangannya dilepas dan ia resmi dibebaskan.

Aditya menyebut pemilik memilih jalur mediasi atas dasar kemanusiaan. 

"Berdasarkan keterangan pemilik warung, karena warungnya ramai seringkali ada beberapa warga makan tidak membayar atau membayar tidak sesuai tagihan. Dan saat viral kejadian ini, itu ada dua pelaku. Dan yang kami amankan ada satu yaitu AF, sementara rekannya kami lakukan pencarian," kata Aditya.

Aditya menyebut timnya bekerja keras memberantas premanisme di wilayahnya.

Ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aksi premanisme yang merugikan masyarakat. (raf)

Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved