Penganiayaan

Ibu Pelaku Penganiayaan Taruna STIP Masih Syok, Mengurung Diri dan Lemas hingga Lima Hari

Ibunda Tegar Rafi Sanjaya (21) tersangka penganiayaan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) mengalami syok dengan mengurung diri dari keluarga.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Rendy Rutama
Paman tersangka, Triyono saat ditemui di kediamannya Jalan H Banir, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Senin (6/5/2024). Ibunda Tegar Rafi Sanjaya (21) tersangka penganiayaan taruna STIP mengalami syok dengan mengurung diri dari keluarga. 

WARTAKOTALIVE.COM, JATIASIH - Keluarga Tegar Rafi Sanjaya (21) selaku tersangka penganiayaan taruna tingkat 2 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) masih mengalami syok.

Paman Tegar, Triyono mengatakan shock tersebut sudah terjadi sejak pihak keluarga mengetahui pertama anak bungsu itu diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap korban Putu Satria Ananta Rustika (19) hingga meninggal dunia. 

Bahkan shock tersebut sampai membuat pihak keluarga terpaksa mengurung diri dan mengindari komunikasi dari pihak siapapun, sekaligus keluarga.

“Syoknya ibunya sudah tiga sampai lima hari ini, lemes aja keadaan fisiknya,” kata Triyono saat ditemui di kediamannya Jalan H Banir, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Senin (6/5/2024).

Bahkan saat pertama Tegar dipastikan menjadi tersangka oleh pihak kepolisian, Triyono menuturkan pihak keluarga langsung terbujur lemas.

Kondisi lemas tersebut ditambah karena pihak keluarga tidak memiliki nafsu makan seperti biasanya.

“Saya juga shock lemas, apalagi pas benar dinyatakan tersangka, ibunya Tegar juga lemas sembari nangis,” ujarnya,

Baca juga: Kerja Pagi Malam, Ibu Penganiaya Junior STIP Jatuh Pingsan Saat Tahu Anak Jadi Tersangka

Baca juga: Selain Tewaskan Putu Satria, Mahasiswa STIP Tegar Rafi Juga Incar 4 Taruna Junior Lainnya

Tidak hanya itu, Triyono yang juga ketua RT setempat mengungkapkan orangtua Tegar dalam hal sang ibu sempat hilang komunikasi dengannya.

Rupanya orangtua Tegar itu dikabarkan sempat mencari sebuah lokasi atau tempat untuk menenangkan diri.

Kini Triyono berharap kasus tersebut dapat segera rampung.

“Sempat tidak di rumah dan tidak tahu kemana, itu untuk nenangin pikiran, dan bukan menghindar, saya hari Kamis (2/5/2024) ke rumahnya memang udah lemes banget kayak abis pingsan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Polres Metro Jakarta Utara menetapkan Tegar sebagai tersangka penganiayaan yang menyebabkan juniornya Putu Satria Ananta Rustika meninggal dunia.

"Kami melakukan pemeriksaan dalam 24 jam dan menetapkan 1 orang pelaku yang menyebabkan taruna tingkat 1 meninggal dunia," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, Sabtu (4/5/2024).

Ia menuturkan, Tegar ditetapkan sebagai tersangka usai petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kemudian pemeriksaan saksi-saksi sebanyak 36 orang baik dari pengasuh, taruna, pihak kampus, dokter kampus sampai ahli.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved