Berita Tangsel

Wali Kota Tangsel Minta Fokus Masalah SDM dan Lingkungan Hidup Pada Musrenbang RPJPD 2025-2045

Pria yang akrab disapa Ben itu mengatakan jika permasalahan harus diantisipasi, agar tak menghambat visi Kota Tangsel tahun 2045. 

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Feryanto Hadi
TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico
Benyamin Davnie di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (24/4/2024). 

Laporan Wartawan Tribuntangerang.com,  Ikhwana Mutuah Mico


WARTAKOTALIVE.COM, SERPONG -  Pemerintah Kota Tangerang Selatan memiliki target dalam membenahi beberapa masalah perkotaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045. 

Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (24/4/2024).

Pria yang akrab disapa Ben itu mengatakan jika permasalahan harus diantisipasi, agar tak menghambat visi Kota Tangsel tahun 2045. 

Diketahui, visi Kota Tangerang Selatan untuk 20 tahun ke depan adalah “Kota Hunian yang Nyaman, Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan”.

Baca juga: Soal Peluang Narji Jadi Calon Wali Kota Tangsel, PKS: Semua Kader Kita Persilakan

Pada kesempatan ini, Ben menuturkan jika permasalahan yang paling utama saat ini ialah soal Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum unggul.

"Pertama, permasalahan soal kualitas SDM belum unggul dan berdaya saing global,"  kata Benyamin Davnie, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (24/4/2024).

Kata Ben, permasalahan tersebut karena belum meratanya layanan pendidikan yang berkualitas, pelayanan kesehatan tak terjangkau dan kelompok masyarakat yang belum mendapatkan perlindungan sosial.

Baca juga: Daftar Calon Wali Kota Tangsel ke PDIP Tanpa Pilar Saga Ichsan, Ini Klarifikasi Benyamin Davnie

Masalah lainnya, pengembangan perekonomian kota masih belum maksimal berdaya saing global dan berkeadilan.

"Akar masalahnya, belum optimalnya soal pengembangan potensi ekonomi dan daya tarik daerah, produktivitas tenaga kerja, masih adanya ketimpangan ekonomi dan tingginya biaya hidup," kata Ben.

"Juga belum optimalnya peran riset, inovasi dan teknologi dalam mendukung pengembangan ekonomi daerah," imbuhnya.

Lebih lanjut, tata kelola yang belum profesional dan kolaboratif menjadi permasalahan yang teridentifikasi yang harus dibenahi beberapa tahun ke depan.

"Permasalahan infrastruktur dan layanan perkotaan belum sesuai standar, terintegrasi dan inklusif," pungkasnya. (m30)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved