Berita Tangsel
Benyamin Davnie Sambut Baik Proyek Pembangunan MRT Menuju Tangerang Selatan
Kata Benyamin, soal jalur MRT masuk ke wilayahnya sebelumnya sudah sempat diusulkan sejak beberapa tahun lalu.
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ikhwana Mutuah Mico
WARTAKOTALIVE.COM, CIPUTAT - Pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) berpeluang melanjutkan pembangunan ke wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebut baik soal kabar tersebut.
Kata Benyamin, soal jalur MRT masuk ke wilayahnya sebelumnya sudah sempat diusulkan sejak beberapa tahun lalu.
"Ya Secara prinsip itu sih, itu sesuai usulan kami pemerintah kota tangerang selatan kepada menteri perhubungan beberapa tahun yang lalu, supaya mrt atau lrt melintasi wilyah Tangsel," ucap Benyamin Davnie di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (20/4/2024).
Baca juga: Menhub Budi Karya MRT Fase 2A Selesai 2029, Ajak Masyarakat Naik Transportasi Massal
Benyamin menyebut jika pihaknya bahkan telah memberikan usul soal jalur mana saja yang bisa dilewati MRT.
"Bahkan pada waktu itu kami sudah mengusulkan Trasenya, trayek jalannya lewat mana-mana dan seterusnya," kata Benyamin Davnie.
Namun, usulan tersebut sempat tak terealisasi atau berhenti ditengah jalan.
Baca juga: Dukung Operasional MRT Jakarta Bundaran HI-Kota, Nilai Proyek CP205 Tembus Rp 4,2 triliun
"Hanya entah karena di luar kewenangan kami, kemudian konsepnya atau rencananya tidak ada kabar lagi," ucap Benyamin Davnie.
Kendati demikian, Benyamin tetap mendukung jika proyek MRT bisa kembali dilanjutkan hingga ke wilayahnya.
"Kalau sekarang mau itu akan dilanjutkan, prinsipnya kami menyambut baik. Tapi saya belum mengetahui secara detil apa saja yang akan kita lakukan," pungkasnya.
Nilai Proyek CP205 Tembus Rp 4,2 triliun
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta telah menekan paket kontrak CP205 terkait sistem sinyal perkeretaapian dan rel dengan Sojitz Corporation, dari negara Jepang.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan di Stasiun MRT Jakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Rabu (17/4/2024) petang.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengatakan, CP205 merupakan bagian dari paket kontrak kerja pembangunan MRT Jakarta Fase 2A ruas Bundaran HI-Kota.
Paket kontrak ini meliputi pembangunan gardu induk, sistem distribusi daya, listrik aliran atas, persinyalan, telekomunikasi, supervisory control and data acquistion (SCADA), rel, dan pintu tepi peron.
“Nilai kontraknya sebesar Rp 4,2 triliun, CP205 akan mendukung operasional MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota,” ujar Tuhiyat dari keterangannya pada Rabu (17/4/2024).
Tuhiyat juga memberikan apresiasi atas komitmen yang kuat antara Pemerintah Indonesia dan Jepang untuk menghadirkan transportasi publik. Karena itu, penandatanganan kontrak kerja ini dapat terlaksana dengan baik.
“Rencananya periode kontrak CP205 berlangsung selama 75 bulan, yaitu hingga akhir 2029,” katanya.
Sementara itu Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan, Jakarta merupakan contoh keberhasilan pembangunan transportasi perkotaan.
Karena itu, dia mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan untuk kesuksesan proyek MRT Jakarta ini.
Baca juga: Marcellina Ceritakan Kronologi Cekcok dengan Pengemudi Fortuner Pelat TNI Adik Jenderal di Tol Japek
Sehingga bisa memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup dan sebagai iwarisan untuk generasi masa mendatang.
“Kami harap dengan adanya keberlanjutan pembangunan proyek transportasi, dapat menunjukkan kepada masyarakat peran konkret pemerintah dalam menyediakan transportasi umum yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat,” kata Budi.
Sedangkan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi mengatakan, pihaknya memiliki komitmen yang kuat untuk membangun, tidak hanya infrastruktur MRT Jakarta namun juga proyek lain di Indonesia.
Bagi Jepang, MRT Jakarta merupakan simbol potensi perkembangan ekonomi Indonesia.
“MRT Jakarta telah menunjukkan layanan berkelas internasional dalam waktu singkat. Kami akan terus mendukung Indonesia mewujudkan kehidupan yang lebih baik melalui hadirnya MRT Jakarta,” pungkas Masaki Yasushi.
Diberitakan sebelumnya, setelah tiga kali gagal dalam proyek tender CP205, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akhirnya meneken kontrak dengan perusahaan konstruksi asal Jepang, Sojitz Corporation.
Adapun paket kontrak CP205 meliputi sistem sinyal perkeretaapian dan rel (railway systems and track works) dari segmen Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat saat acara penandatanganan paket kontrak tersebut di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Rabu (17/4/2024) petang.
Turut hadir Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono; dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Mr. Masaki Yasushi.
Baca juga: Heru Budi Hartono Berharap Pembangunan MRT Jakarta Bisa Hubungkan Timur dan Barat Jakarta
“Perjalanan MRT Jakarta dalam pencarian kontraktor untuk pengerjaan track works and signaling merupakan perjalanan yang panjang. Untuk dapat diketahui, proses lingkup pekerjaan ini sempat mengalami gagal tender sebanyak tiga kali,” kata Tuhiyat dalam laporannya pada Rabu (17/4/2024) petang.
Tuhiyat mengatakan, gagalnya tender ini bukan karena kesalahan dari MRT Jakarta dalam pencarian kontraktor. Akan tetapi karena adanya faktor eksternal atau di luar perseroan daerah.
“Pertama itu disebabkan karena faktor eksternal, antara lain terjadinya pandemi Covid 2019, kemudian terjadinya perang di berbagai belahan benua, geopolitik dan kelangkaan semi konduktor dan sebagainya yang menyebabkan terganggunya supply chain (pasokan) saat itu,” jelas Tuhiyat.
Diketahui, MRT Jakarta (Perseroda) tengah membangun lintasan MRT Fase 2A, yang terbagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.
Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).
Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp 25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Pembangunan MRT Fase 2A sepanjang 5,8 kilometer terdiri dari enam stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, dan Glodok) dan satu stasiun at grade/di atas tanah (Kota).
Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029. (faf)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Termasuk Ketua Ormas PP Tangsel, 30 Orang Jadi Tersangka Bentrok Rebutan Lahan Parkir di Pamulang |
![]() |
---|
Pemkot Tangsel Dukung Kolaborasi Akademik dan Praktisi Sosial di Ajang ICSWSS 2025 |
![]() |
---|
Dorong Pelaku UMKM, BRI Insurance Percantik Tempat Usaha Taman Jajan Gaul di Tangsel |
![]() |
---|
Jadi Tempat Judol dan Prostitusi Online, Gedung Bekas RedDoorz di Ciputat Tangsel Disegel |
![]() |
---|
Tangis Keluarga Korban Tenggelam di Tandon Lengkong Wetan Pecah Menunggu Proses Evakuasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.