Kabar Duka

Babe Cabita Meninggal Jelang Lebaran Karena Sakit Autoimun, Ini Penjelasan Ahli dari UI

Jelang lebaran publik dikejutkan oleh kabar duka, komika top Babe Cabita meninggal dunia. Sakit apa ya?

Editor: Valentino Verry
Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo
Komika dan pemain film Babe Cabita mengejutkan publik, dia meninggal dunia karena sakit autoimun, Selasa (9/4/2024) pagi WIB. 

"Kalau bagus jadi sehari dua kali minum obatnya dan kalau bagus lagi dikurangi lagi sehari sekali obatnya," ujar Babe Cabita.

"Ada kemungkinan lepas obat kalau ada respon bagus di tubuh," lanjutnya.

Lalu, apa itu sakit autoimun?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi dan Imunologi Klinik Mayapada Hospital sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Iris Rengganis Sp PD-KAI, FINASIM, mengatakan, autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi menyerang dan mengeliminasi kuman justru menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.

Serangan sel imun tersebut dapat menimbulkan gejala sistemik yang mencakup berbagai macam organ.

Menurut Profesor Iris, penyebab penyakit autoimun belum diketahui pasti sampai saat ini.

Namun, faktor individu dan lingkungan disinyalir menjadi pemicu penyakit tersebut.

Komedian Babe Cabita saat sedang beraksi menghibur penggemarnya.
Komedian Babe Cabita saat sedang beraksi menghibur penggemarnya. (Twitter Babe Cabita)

Faktor individu yang dimaksud adalah kerentanan genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi.

“Sementara itu, faktor lingkungan bisa berupa pola makan yang tidak sehat, stres psikologis, sampai intensitas bekerja yang berlebihan," kata Prof Iris dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (23/8/2021).

"Hal ini dapat menyebabkan munculnya penyakit autoimun pada individu yang rentan,” imbuhnya.

Profesor Iris melanjutkan, seiring perkembangan pola hidup manusia, penyakit autoimun tidak hanya menyerang masyarakat di negara nontropis, tapi juga masyarakat yang tinggal di daerah tropis. Salah satunya adalah Indonesia.

Di negara nontropis yang memiliki musim dingin, lanjut Prof Iris, matahari terkadang tidak cukup menyinari sehingga penduduk kerap mengalami winter depression. Depresi jenis ini dapat membuat keadaan sistem kekebalan tubuh menurun.

Menurutnya, agar terhindar dari penyakit autoimun, orang dengan kondisi tersebut dianjurkan mengonsumsi vitamin D.

Nutrien ini dapat menggantikan cahaya matahari yang kurang terserap oleh tubuh.

Perlu diketahui, cahaya matahari membantu pembentukan vitamin D di dalam tubuh.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved