Ramadan

Perang Sarung Berisi Batu di Pesanggrahan Telan Korban, Satu Remaja Terluka di Bagian Pelipis

Kompol Tedjo Asmoro menuturkan, pihaknya langsung membawa korban luka tersebut ke rumah sakit guna menjalani perawatan intensif.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
Ist
Remaja yang terlibat perang sarung diamankan di Mapolsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan 

Laporan Reporter Wartakotalive.com, Nurmahadi 

WARTAKOTALIVE.COM, PESANGGRAHAN- Perang sarung antar kelompok anak di bawah umur, terjadi di Jalan Jamblang, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (15/3/2024) sekira pukul 02.00 WIB dini hari.

Imbasnya, salah satu pelaku aksi perang sarung tersebut, alami luka yang cukup serius di bagian pelipis, karena terkena sarung yang telah diisi batu.

Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Tedjo Asmoro menuturkan, pihaknya langsung membawa korban luka tersebut ke rumah sakit guna menjalani perawatan intensif.

"Ada satu orang, korban luka di pelipis, mungkin terkena benda tumpul, robek. Kita bawa ke rumah sakit untuk memberikan pengobatan," kata dia kepada wartawan, Senin (17/3/2024).

Di samping itu, Tedjo Asmoro menuturkan, peristiwa perang sarung itu bermula ketika kelompok remaja dari Pondok Aren janjian bertemu dengan kelompok remaja dari Ciledug.

Mereka pun bertemu di Jalan Jamblang, untuk melakukan aksi perang sarung tersebut.

"Jadi pihak anak-anak tersebut dari wilayah Pondok Aren dan Larangan Ciledug, lokasi kedua kelompok itu beda, dilihat dari chatnya mereka janjian lewat Instagram, ketemu di Jalan Jamblang tersebut, jam 02.00 WIB dini hari," kata Tedjo kepada wartawan, Minggu (17/3/2024).

Usai diciduk, para remaja itu pun digiring ke Mapolsek Pesanggrahan, untuk diproses lebih lanjut.

Adapun barang bukti yang diamankan dari 12 pelaku tawuran tersebut, di antaranya sarung yang telah diisi batu, dan beberapa hanphone.

"Kita dapati barang bukti, beberapa handphone, dan sarung yang diikatkan di dalamnya berisi batu," ungkap Tedjo.

Lebih lanjut, Tedjo mengatakan bahwa saat ini 12 anak pelaku tawuran itu masih ditahan.

Pihaknya kata Tedjo, akan berkoordinasi lebih lanjut dengan unit PPA Polres Jakarta Selatan, untuk melakukan penanganan terhadap 12 remaja pelaku tawuran tersebut.

"Kalau kita proses mereka di bawa umur, tetap kami akan koordinasi dengan PPA, pihak sekolah juga pihak orangtuanya," ujar dia. 

Remaja di Cibitung tewas usai perang sarung

Sebelumnya, di tempat dan waktu terpisah, perang sarung dua kelompok remaja di Jalan Arteri Tol Cibitung, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Jumat (15/3/2024) membuat satu orang tewas.

Satu remaja tewas itu berinisial AA (17), penyebabnya ternyata ada salah satu yang diam-diam bawa senjata berupa kunci shock. 

Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran mengatakan pihaknya mengamankan lima orang pelaku perang sarung tersebut.

Lima orang pelaku yang diamankan masing-masing berinisial MAA (17), IM (17), NIR (16), RPP (17) dan MFA (17). 

"Dari kelima tersangka itu, pelaku utamanya ialah MAA. Karena membawa kunci T, nah yang 4 orang lainnya masih kita lakukan pemeriksaan," katanya pada Sabtu (16/3/2024).

Baca juga: Tanya Ustaz: Puasa Bikin Umat Derajatnya Naik Seperti Nabi Hingga Ditutupnya 7 Gerbang Neraka

Dia menerangkan, kronologi kejadian dua kelompok awalnya janjian melalui aplikasi WhatsApp (WA) untuk melakukan perang sarung

Mereka janjian perang sarung dan tidak membawa senjata tajam ataupun benda berbahaya lainnya.

"Jadi kelompok korban janjian melalui WhatsApp kepada kelompok pelaku. Mereka sepakat menuju lokasi hanya membawa sarung," kata Gurnald.

Saat dilokasi awalnya mereka saling serang gunakan sarung. Akan tetapi tak lama kemudian, ternyata kelompok pelaku ada gunakan petasan.

Sehingga bentrokan pun pecah tepat di depan PO Bus Tunggal Dara Cibitung hingga memanas.

Kelompok korban yang kalah jumlah dan dihujani petasan sehingga mulai mundur.

Baca juga: Tiga Remaja di Sukaraja yang Terlibat Perang Sarung Ditangkap, Polisi Sita Golok hingga Celurit

Pada saat mundur, korban AA berada di paling belakang diadang kelompok pelaku dan menghajarnya dengan kunci shock berbentuk T.

"Satu orang kelompok lawan berinisial MAA (17) membawa kunci shock lalu korban dihajar hingga mengenai kepala," katanya.

Akibat kejadian tersebut, korban menderita luka parah di bagian kepala dan sempat dilarikan ke RS Adam Thalib Cibitung.

Namun nyawa korban tidak dapat tertolong, luka akibat dihajar kunci shock mengakibatkan korban kehilangan banyak darah. 

"Teman-temannya balik menyelamatkan dia (korban) dan meminta tolong tukang ojek, pada saat dilarikan ke rumah sakit korban meninggal dunia," jelasnya. 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved