Ramadan
Kenali Tingkatan Puasa, Mulai dari yang Umum, Khusus dan Spesial, Anda Termasuk yang Mana?
Bulan Ramadan ini umat muslim di dunia melaksanakan kewajiban yaitu puasa selama 30 hari. Lalu puasa yang bagaimana harus dilakukan ?
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim untuk melaksanakannya.
Namun meski melaksanakan puasa Ramadan, ternyata ada tingkatannya bagi yang melaksanakan.
Kalau puasa hanya sekadar menahan makan, minum, jimak, dan segala yang membatalkan puasa, itu puasanya orang awam atau orang umum kebanyakan. Kalau puasa orang khusus atau khusus di atas khusus tidak hanya sekadar itu.
Berkata Ibnu Qudamah rahimahullah:
للصوم ثلاث مراتب: صوم العموم ، وصوم الخصوص وصوم خصوص الخصوص
“Puasa itu memiliki tiga tingkatan: Puasa Umum, Puasa Khusus, dan Puasa Khusus dari Khusus.”
فأما صوم العموم فهو كف البطن والفرج عن قضاء الشهوة.
“Maka adapun puasa umum adalah menahan perut dan kemaluan dari menuruti syahwat.”
وأما صوم الخصوص: فهو كف النظر، واللسان، واليد، والرجل، والسمع، والبصر، وسائر الجوارح عن الآثام.
“Dan adapun Puasa Khusus adalah menahan pandangan, lisan, kaki, pendengaran, penglihatan dan seluruh anggota tubuh dari dosa-dosa.”
وأما صوم خصوص الخصوص: فهو صوم القلب عن الهمم الدنيئة، والأفكار المبعدة عن الله تعالى، وكفه عما سوى الله تعالى بالكلية ”
“Dan adapun Puasa Super Khusus adalah puasanya hati dari selera yang rendah dan pikiran yang menjauhkan dari Allah Ta’ala, serta menahan hati dari berpaling kepada selain Allah Ta’ala secara totalitas.” [Mukhtashar Minhajil Qashidin]
Baca juga: Niat Puasa Ramadan 2024 Dilengkapi Doa Buka Puasa dalam Latin dan Arab
Berkata Imam Al Ghazali rahimahullah:
اعْلَمْ أَنَّ الصَّوْمَ ثَلَاثُ دَرَجَاتٍ صَوْمُ الْعُمُومِ وَصَوْمُ الخُصُوْصِ وَصَوْمُ خُصُوْصِ الخُصُوْصِ.
“Ketahuilah, sesungguhnya puasa itu ada tiga derajat: Puasa Umum, Puasa Khusus, dan Puasa Super Khusus.”
وأمّا صَوْمُ الْعُمُومِ فَهُوَ كَفُّ الْبَطْنِ وَالْفَرْجِ عَنْ قَضَاءِ الشَّهْوَةِ.
“Adapun Puasa Umum adalah menahan perut dan kemaluan dari menuruti syahwat, sebagaimana perinciannya yang terdahulu.”
وَأَمَّا صَوْمُ الْخُصُوصِ وَهُوَ صَوْمُ الصَّالحِيْنَ فَهُوَ كَفُّ السَّمْعِ وَالْبَصَرِ وَاللِّسَانِ وَالْيَدِ وَالرِّجْلِ وَسَائِرِ الْجَوَارِحِ عَنِ الْآثَامِ.
“Dan adapun Puasa Khusus adalah puasanya orang-orang saleh, adalah menahan pendengaran, pandangan, lisan, tangan, kaki, dan seluruh anggota tubuh dari dosa-dosa.”
وأمَّا صَوْمُ خُصُوْصِ الخُصُوْصِ فَصَوْمُ القَلْبِ عَنِ الهِمَمِ الدَّنِيَّةِ وَالْأَفْكَارِ الدُّنْيَوِيَّةِ وَكَفُّهُ عَمَّا سِوَى اللهِ عزَّ وجَلَّ بِالكُلِّيَّةِ وَيَحْصُلُ الفِطْرُ في هذَا الصَّوْمِ بِالفِكْرِ فيمَا سِوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَاليَوْمِ الْآخِرِ وَبِاْلفِكْرِ في الدُّنْيَا، وَهٰذِهِ رُتْبَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالمُقَرَّبِيْنَ فإنَّهُ إِقْبَالٌ بِكُنْهِ الهِمَّةِ علَى اللهِ عزَّ وَجَلَّ وَانْصِرَافٌ عَنْ غَيْرِ اللهِ سُبْحَانَهُ. ا.هـ بتصرّف
“Dan adapun Puasa Super Khusus adalah puasanya hati dari selera yang rendah, pikiran keduniaan, dan menahanya dari berpaling kepada selain Allah Allah subḥānahu wataʿālā secara totalitas.
Baca juga: Rekomendasi Masjid di Jakarta yang Menyediakan Makanan Gratis untuk Berbuka Puasa
Dan menjadi batal di puasa ini (khususil khusus) bila terlintas dalam hati pikiran selain Allah Allah subḥānahu wataʿālā dan Hari Akhir, dengan berfikir tentang dunia. Ini adalah tingkatan para nabi, shiddiqiin dan muqorrabiin, karena ini adalah menghadapkan semangat (tekad) kepada Allah dan berpaling dari selain Allah.” [Ihya Ulumuddin]
Perkataan ulama di atas adalah benar, tidak bertentangan dengan hadis yang sahih, atsar, dan perkataan ulama lainnya.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ وَالجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan yang haram, juga berperilaku seperti perilaku orang-orang bodoh, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makanan dan minuman.” [HR. Bukhari]
Dan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam juga bersabda:
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلاَّ السَّهَرُ
“Berapa banyak seorang yang berpuasa tidak ada bagian dari puasanya melainkan lapar, dan berapa banyak seorang yang bangun beribadah pada malam hari tidak ada bagiannya dari bangun malamnya kecuali begadang.” [HR. Ibnu Majah. Hadis Hasan Sahih]
Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata:
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنْ الشَّرَابِ وَالطَّعَامِ وَحْدَهُ; وَلَكِنَّهُ مِنْ الْكَذِبِ, وَالْبَاطِلِ وَاللَّغْوِ.
"Bukanlah berpuasa dari makan dan minum saja, akan tetapi (berpuasa juga-pen) dari dusta, kebatilan dan perbuatan sia-sia.” [Lihat Al Muhalla, 4/305]
Al-Imam Ibn Rajab al-Hanbali menukilkan:
قال بعض السلف: أهون الصيام ترك الشراب و الطعام
"Sebahagian ulama salaf berkata: Puasa paling ringan ialah meninggalkan minuman dan makanan."
قَالَ جَابِرٌ: إذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُك وَبَصَرُك وَلِسَانُك عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَإِثْمَ ، وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ ، وَلْيَكُنْ عَلَيْك وَقَارٌ وَسَكِينَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ ، وَلاَ تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَيَوْمَ صِيَامِكَ سَوَاءً.
Berkata Jabir radhiyallahu ‘anhu:
“Jika kamu berpuasa, maka berpuasalah pendengaranmu, penglihatanmu, dan lisanmu dari dusta dan dosa. Tinggalkan dari menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu penuh ketenangan dan wibawa pada hari puasamu. Dan jangan samakan hari berbukamu (maksudnya: tidak berpuasa-pent) sama dengan hari puasamu.” (Atsar riwayat Ibnu Abi Syaibah, no. 8973)
Berkata Hafshah bintu Sirin rahimahullah:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ مَا لَمْ يَخْرِقْهَا صَاحِبُهَا، وَخَرْقُهَا الْغَيْبَةُ
"Puasa itu benteng, selama tidak ada yang menghancurkannya. Penghancurannya adalah ghibah." (Atsar riwayat Abdurrazzaq di dalam kitab Al Muashannaf, no. 7895)
Berkata Mujahid rahimahullah:
من أحب أن يسلم له صومه فليجتنب الغيبة والكذب
"Barang siapa yang ingin puasanya selamat, maka jauhilah ghibah dan dusta.” [Az Zuhd, karya Al Hannad]
Sumber: Abu Abdel/nasihatsahabat.com
| Tidak Laris, Jamal Sampai Banting Harga Agar Amplop Lebarannya Diburu Pembeli |
|
|---|
| Tebar Kebaikan di Bulan Ramadan, Wartawan Jakarta Selatan Menggelar Aksi Berbagi |
|
|---|
| Puasa di Murmansk Rusia Hanya Satu Jam, Ini Penyebab Durasi Ramadan Tiap Negara Berbeda? |
|
|---|
| Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan untuk Wilayah Jakarta pada Minggu 9 Maret 2025 |
|
|---|
| Menteri Agama Sebut Agung Sedayu Akan Bangun Islamic Center di PIK |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Puasa-Ramadan-bagaimana-tingkatannya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.