Kemasan Saset Jadi Salah Satu Penyampah Plastik Terbesar, Berdasarkan Data Waste Audit Sungai Watch
Ditemukan 91.667 item sachet pada lokasi audit yang berhasil terjaring di sungai-sungai yang ada di Bali dan Banyuwangi.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Penjaringan sampah yang dilakukan Sungai Watch, sebuah lembaga peduli lingkungan asal Bali, di sungai-sungai yang ada di Bali dan Banyuwangi, Jawa Timur sepanjang 2023, diperoleh waste audit di mana 6persen dari sampah yang terjaring merupakan sampah sachet.
Ditemukan 91.667 item sachet pada lokasi audit yang berhasil terjaring di sungai-sungai yang ada di Bali dan Banyuwangi.
Pengauditan sampah ini dirangkum dalam sebuah laporan berjudul 'Sungai Watch Impact Report 2023'.
Seperti dikutip dari keterangannya yang diterima Jumat (16/2/2024) Sungai Watch menyebutkan penjaringan sampah di sungai-sungai dilakukan dengan memasang jaring-jaring sampah di hulu-hulu sungai.
Mereka memiliki 7 Fasilitas Sortir di Bali dan Jawa Timur.
Sebanyak 844.936 kilogram sampah yang berhasil dikumpulkan oleh 119 River Warrior sepanjang 2023.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ditunda karena Banjir, Ini Daftar 14 TPS di Pondok Aren yang Gelar Pemilu Lanjutan
Menurut Sungai Watch, audit merek dari sampah plastik ini menjadi hal mendesak yang perlu dilakukan guna mencegah polusi. Disebutkan dalam laporannya, kemasan sachet sangat umum digunakan di Indonesia, mulai dari sampo hingga kopi instan.
Harga yang terjangkau dan sifat yang praktis menjadi alasan utama penggunaan sachet. Namun, komponennya yang kompleks dengan lapisan ganda yaitu plastik dan aluminium memberikan tantangan bagi proses daur ulang dan mengancam lingkungan.
Adapun wilayah-wilayah pembersihan sampah yang dilakukan Sungai Watch berada di Banyuwangi, Jawa Timur, yaitu Rogojampi dan Bangorejo, serta di Bali, yaitu di Buleleng, Gianyar, Tabanan, Badung, dan Denpasar.
Baca juga: Serukan Kawal Suara dan Laporkan Kecurangan, Anies: Demi Perbaikan Kualitas Pemilu
Dari hasil audit sampah sepanjang 2023, Sungai Watch mencatat 10 besar pencemaran sampah sachet ini berasal dari perusahaan Wings, Unilever, PT Santos Jaya Abadi, Indofood, Siantar Top, Mayora, Ajinomoto, P&G, Mama Lemon, dan Forisa.
Hasil penelitian atau sensus sampah plastik juga pernah dilakukan Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) pada tahun 2023 lalu.
Muhammad Kholid Basyaiban selaku Koordinator Program Sensus Sampah Plastik Indonesia mengatakan penelitian ini dilakukan hampir dua tahun, mulai dari Maret 2022 hingga November 2023.
“Dalam penelitian ini kami melibatkan sekitar 38 komunitas se-Indonesia dan 12 kolaborator dari 50 kampus swasta di Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Komeng Maju Jadi Caleg di Pemilu 2024 Lewat Jalur Independen dan Tanpa Kampanye, Rian DMasiv: Uhuuyy
Dalam penelitian yang dilakukan, BRUIN dan tim satu menyusuri serta melakukan audit sampah di 64 titik lokasi di 30 kabupaten kota di 13 provinsi di Indonesia. Sensus Sampah Plastik ini adalah audit sampah plastik di perairan yang pertama kali dilakukan di jumlah titik terbanyak di Indonesia, yakni di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.
Menurutnya, pemilihan wilayah tersebut dilakukan dengan menggunakan proporsi sampling.
| Kolaborasi GoPay dan Telkomsel, Luncurkan Dua Produk eSIM SIMPATI GoPay dan Telkomsel Wallet |
|
|---|
| Ide Bisnis Waralaba Pendidikan, Bimbel Calistung Eye Level Mulai Rp 20 Juta |
|
|---|
| Masalah Pagar Beton Garuda Wisnu Kencana Selesai, 10 Keputusan Paruman Desa Adat Ungasan Dicabut |
|
|---|
| Penyedia IT Hypernet Tecnologies Kenalkan Aruba Smart Branch, Koneksi Cabang Tetap Stabil dan Aman |
|
|---|
| Bela Pesantren dari Serangan Video AI, Cak Imin Sebut Fitnah Digital Tak Akan Mempan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.