Masih Suka Panaskan Kembali Nasi? Intip Bahaya yang Mengintainya, Ada Bukti Ilmiah

Beberapa pembuat konten mengklaim mereka makan nasi yang dihangatkan dan dalam keadaan sehat. Namun, bukti ilmiah menunjukkan beberapa bahaya nyata.

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Junianto Hamonangan
Pixabay
Beberapa pembuat konten mengklaim mereka makan nasi yang dihangatkan dan dalam keadaan sehat. Namun, bukti ilmiah menunjukkan beberapa bahaya nyata. Foto ilustrasi nasi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Memanaskan kembali sisa makanan bisa menjadi hal rumit.

Jika Anda membiarkan makanan terlalu lama atau tidak memanaskannya kembali hingga mencapai suhu yang diperlukan, bisa terbuang sia-sia.

Kegagalan memenuhi salah satu standar suhu dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri.

Akibatnya bisa menimbulkan penyakit seperti dapat menyebabkan sakit perut parah, muntah-muntah, diare.

Kasus yang lebih parah, bahkan kematian.

Kini, 'sindrom nasi yang dipanaskan kembali' telah memicu perdebatan sengit di TikTok.

Pertanyaannya, "Apakah aman memanaskan kembali nasi?"

Beberapa pembuat konten mengklaim bahwa mereka telah makan nasi yang dihangatkan sepanjang hidup mereka dan dalam keadaan sehat.

Namun, bukti ilmiah menunjukkan beberapa bahaya nyata dari tindakan tersebut.

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), bakteri makanan dapat tumbuh pada tingkat antara suhu 4°F-140°F", juga dikenal sebagai zona bahaya.

Mereka mengatakan bahwa makanan panas seperti sup harus disimpan pada suhu 140°F atau lebih hangat.

Kemudian harus disimpan di lemari es dalam waktu dua jam setelah dimasak atau dikeluarkan dari peralatan agar tetap hangat.

Makanan dingin yang mudah rusak seperti daging mentah atau salad ayam harus disimpan pada suhu 4°F atau lebih dingin.

FDA menyarankan, buang sisa makanan dingin yang telah ditinggalkan selama lebih dari 2 jam pada suhu kamar (1 jam ketika suhu di atas 90 °F).

Aturan itu berlaku untuk semua jenis makanan, termasuk makanan seperti nasi yang tinggi pati dan karbohidrat.

Tidak seperti daging merah atau unggas, nasi tampak seperti bahan yang dapat disimpan lebih lama atau tidak memerlukan petunjuk pemanasan ulang khusus.

Lagi pula, nasi tidak perlu disimpan di lemari es. Namun, kenyataannya tidak demikian.

Baca juga: Lepas Hijab dan Kenakan Busana Terbuka, Putri Anne Dikabarkan Sudah Cerai dengan Arya Saloka

Dalam video TikTok baru-baru ini tentang 'sindrom nasi yang dipanaskan kembali', ahli mikrobiologi Marie (@mariedoesstuff) memberi penjelasan.

Dia mengatakan, nasi mengandung organisme yang disebut Bacillus cereus.

Ketika suhu nasi Anda memasuki zona bahaya, Bacillus cereus dapat menghasilkan racun yang sangat berbahaya, dapat membuat Anda sakit parah.

"Artinya, jangan sekali-kali membiarkan makanan yang perlu dimasak berada di suhu ruangan," kata Marie.

Anda tentu tidak ingin makanan tersebut berada pada suhu seperti itu untuk waktu yang lama.

Entah makanan tersebut dimasak dan Anda memakannya panas-panas, atau sudah didinginkan dan tetap dingin.

Dia memberikan gambaran kepada para followers betapa Bacillus cereus berpotensi berbahayanya.

Marie menceritakan bahwa organisme tersebut berada di cabang pohon mikroba yang sama dengan penyakit seperti antraks, botulisme, tetanus, dan C. diff.

Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris menyebutkan, Bacillus cereus ada dalam nasi mentah dan dapat bertahan bahkan setelah nasi dimasak.

Demikian pula, laporan yang diterbitkan Institut Pangan dan Pertanian Nasional (NIFA) juga mengakui tingkat keparahan Bacillus cereus.

NIFA menyatakan bahwa nasi dan nasi goreng sebagai 'kendaraan' organisme tersebut.

Marie menjelaskan, organisme dapat menciptakan apa yang dikenal sebagai endospora.

Endospora yaitu ketika sel bakteri memutuskan untuk membuat lubang karena tidak tersedia cukup air atau suhu tidak tepat.

Atau tidak tersedia cukup nutrisi di sekitarnya, jadi bijinya mengering sendiri seperti biji kecil.

Spora menunggu untuk dilepaskan sampai biji-bijian matang mencapai suhu kamar.

Baca juga: Sanggupi Permintaan Anak-anak Pondok Tahfidz Apung, Kapolres Jakarta Utara Serahkan 80 Meja Alquran

Setelah mencapai zona bahaya, spora tersebut dapat berkembang menjadi bakteri dan melepaskan racun ke dalam nasi Anda.

Memanaskan kembali nasi pada suhu lebih tinggi atau dalam waktu yang lebih lama juga tidak akan membunuh bakteri.

"Pemanasan ulang tidak berdampak apa-apa terhadap racun. Racun tersebut masih ada dan akan tetap membuat Anda sakit," kata Marie.

Hal terbaik yang bisa dilakukan pencinta nasi adalah segera mengemas nasi dan menyimpan di lemari es agar butirannya tidak sempat mencapai suhu ruangan.

Saat Anda siap untuk memanaskan kembali nasi, segera lakukan agar suhu internal tidak melebihi 40°F.

Laporan NIFA, untuk pendinginan maksimal, hindari menjejali wadah dengan terlalu banyak makanan.

Serta jangan menumpuk wadah karena dapat mengganggu aliran udara.

Jika Anda ingin ekstra hati-hati, Marie mengatakan Anda juga bisa membilas beras sebelum dimasak.

"Jika Anda mencuci beras, Anda tidak akan menghilangkan semua spora tetapi Anda akan mengurangi kemungkinan terjadinya spora."

Dia menambahkan bahwa mencuci juga akan menghilangkan kotoran dan logam yang tertinggal. (Best Life)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved